Mediatani – Tahukah kamu? Saat ini banyak orang yang menjadikan budidaya Lalat Tentara Hitam sebagai usaha yang mendatangkan cuan. Hal ini tentunya tanpa alasan, sebab lalat ini memiliki segudang manfaat dan daya jual.
Namun sebelum mengetahui nilai usahanya, ada baiknya jika kamu mengenal dulu jenis alat satu ini.
Mengenal lalat Hermetia illucens
Dilansir dari Kompas, lalat black soldier fly atau tentara hitam (Hermetia illucens) merupakan jenis serangga keluarga lalat yang memiliki perbedaan sangat jauh dengan lalat sampah (Musca domestika) pada umumnya.
Lalat ini tidak memiliki tahap makan, sehingga lalat dewasa bersayap tanpa bagian mulut itu, tidak dapat menularkan penyakit pada manusia.
Bahkan, larva atau maggot Hermetia illucens dapat membunuh dan menekan populasi bakteri jahat, seperti salmonella dan coli, serta mampu mengolah limbah organik dalam waktu yang singkat.
Maggot mengandung protein dan lemak tinggi yang baik digunakan sebagai pakan unggas atau ikan. Sisa kotoran maggot juga dapat dijadikan pupuk organik.
Lalat hitam memiliki tubuh yang lebih panjang dan ramping dibandingkan lalat pada umumnya. Tubuhnya mengilap dan geraknya lambat. Jika dikembangbiakkan secara khusus dan jumlahnya mendominasi, maka lalat lain, seperti lalat hijau dan lalat sampah, akan menyingkir.
Siklus hidup
Guru Besar Riset Ekonomi Pertanian Agus Pakpahan, mengatakan bahwa lalat tentara hitam cukup mudah dikembangbiakkan dan tidak memerlukan perlakuan khusus. Lalat ini juga dapat bermigrasi secara mandiri saat bermetamorfosis dari fase maggot ke prepupa.
Menurut Agus, siklus hidup lalat cukup singkat, hanya sekitar 40 hari. Fase metamorfosis dimulai dari fase telur selama 3 hari, maggot 18 hari, prepupa 14 hari, pupa 3 hari, dan lalat dewasa 3 hari. Lalat hitam akan mati setelah kawin.
Hermetia illucens betina dapat menghasilkan 300-1.000 telur. Lalat ini biasanya menyembunyikan telur di tempat yang aman, seperti di sela-sela kardus atau tumbuhan segar. Walaupun dapat bertelur sangat banyak, namun ledakan populasi lalat hitam sulit terjadi.
Agus yang sudah meneliti biokonversi sampah sejak tahun 2010 ini mengatakan bahwa overpopulasi lalat hitam sangat sulit sebab predatornya sangat banyak. Kandungan protein Hermetia illucens membuat burung, kadal, cecak, laba-laba, dan tupai suka menyantap lalat ini.
Mampu mengurai sampah
Setiap ekor lalat tentara hitam rata-rata menghasilkan 500 maggot dalam satu siklus hidupnya. Jika ada 20 ekor, nantinya akan ada 10.000 maggot.
Dalam satu hari, 10.000 maggot dapat mengurai 1 kilogram sampah rumah tangga (sisa makanan) hanya dalam 24 jam dan menyisakan 200 gram sampah terurai yang biasa disebut bekas maggot (kasgot). Kasgot inilah yang dapat langsung digunakan sebagai pupuk organik.
Sementara itu maggot yang teah selesai mengurai sampah, dalam tiga hari akan bermetamorfosis menjadi prepupa (fase puasa). Prepupa memiliki kandungan protein hingga 45 persen, lemak 35 persen sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pakan unggas dan ikan.
Peluang Usaha
Seorang peternak maggot atau larva lalat black soldier fly (Hermetia illucens) asal Kota Bekasi, Rahman, mengaku dapat meraup omset hingga Rp12 juta setiap bulan dengan bisnis ini. Bisnis budi daya maggot ini sudah dimulainya sejak Agustus 2020.
“Alhamdulillah sekarang dalam sebulan saya sudah bisa menghasilkan Rp 12 juta. Itu hanya dari penjualan maggot saja, belum terhitung dari penjualan budi daya lele yang saya kelola juga,” ungkap Rahman.
Maggot yang Rahmat budidayakan bisa dijual dengan harga Rp 20.000 sampai Rp 30.000 per 100 gram.
“Bisa dibilang ini solusi alternatif warga yang terdampak pandemi Covid-19. Kalau saya sendiri saat ini terus terang saja semakin menekuni budi daya maggot ini, selain ternak ikan lele juga,” kata Rahman.
Bahkan setelah mati, bangkai maggot masih bisa digunakan sebagai pakan ternak. Kepompong maggot pun bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik sehingga tidak menjadi sampah baru.