Mediatani – Hobi memelihara tanaman hias semakin populer selama tahun 2020 ini. Dampak positifnya, petani atau penjual tanaman hias mendapatkan keuntungan yang berlipat. Tak jarang, beraneka ragam jenis tanaman hias tersebut dihargai dengan angka yang cukup fantastis.
Baru-baru ini salah satu jenis tanaman hias janda bolong yang dijual di Pasar Tanaman Hias Minaqu Home Nature Jungle Fest yang terletak di kawasan Bogor Nirwana Residence (BNR), Kota Bogor, hangat diperbincangkan netizen karena harganya yang tinggi. Bagaimana tidak, tanaman hias janda bolong jenis Adansoni Variegata Kenzo itu dihargai Rp 80 juta.
Tanaman hias itu adalah milik Tisna Robana (43), salah seorang petani yang juga penjual tanaman hias dari Hoqy TR Flora. Dia mengatakan bahwa yang membuat tanaman Adansoni Variegata Kenzo mahal yaitu karena populasinya yang mulai berkurang.
Tisna menjelaskan, tanaman hias tersebut berasal dari Jepang. Beberapa diantaranya memiliki ciri-ciri berwarna corak sangat putih, ada yang tiga warna, ada juga yang dua warna. Tanaman lokal jenis ini juga memiliki bercak warna, namun tidak seperti ini.
“Untuk yang tiga warna sebesar ini harganya Rp 80 juta dan yang dua warna Rp 40 juta satu pot, kalau harga satu daun yang kecil ini, paling murah saya jual Rp 15 juta,” katanya, dilansir dari TribunTravel, Sabtu (28/11/20).
Mengejutkannya, tanaman janda bolong berjenis Adansoni Variegata Kenzo milikinya itu ternyata baru berusia 6 bulanan. Ia mengatakan bahwa kolektor tanaman jenis ini berasal dari kalangan tertentu saja.
“Tanaman ini masih remaja, per 25 hari itu bisa keluar satu daun. Jika sudah sampai 10 daun, saya cacah lagi satu per satu daunnya untuk dibudidayakan, jadi, dalam satu pot yang saya jual itu nggak sampai 10 daun,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya, dalam Instagram pribadinya @bimaaryasugiarto yang tampak datang mengunjungi lokasi perkebunan itu, juga sontak terkejut bukan kepalang setelah mengetahui tanaman hias janda bolong yang berukuran kecil itu dihargai Rp80 juta.
“80 juta? Beneran segini?” tanya Bima Arya.
Seolah tak percaya, Bima Arya sampai menanyakan berkali-kali pertanyaan tersebut. Dirinya juga sampai membandingkan harga tanaman tersebut dengan gajinya sebagai Wali Kota.
“Wah ini gaji wali kota berapa tahun ini. Ya, tapi hikmahnya sekarang urban farming sedang booming ya, berkah ya ini pak, saya beli 10 deh pak,” ujar Bima Arya saraya bercanda.
Meski harganya mahal, namun Bima mengatakan tanaman hias seperti janda bolong yang tengah booming itu menjadi berkah di masa pandemi karena bisa meningkatkan perekonomian warga. Menurutnya, saat ini memang orang senang melakukan urban farming dan salah satuny dengan mengoleksi tanaman hias.
“Janda Bolong seharga Rp80 Juta. Rumah dirias dengan tanaman hias, berkah di masa pandemi,” tulis Bima Arya.
Adapun Pasar Tanaman Hias Minaqu Home Nature di Jungle Fest ini merupakan pasar tanaman hias terbesar di Indonesia. Pasar tanaman hias ini dibuat oleh Minaqu Home Nature yang berkolaborasi dengan PT GAP Jungle Fest dan didukung oleh Dirjen Holtikultura serta Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta.
Direktur Minaqu Home Nature Yasmin Sanad mengatakan bahwa gagasan membuat pasar tanaman hias ini muncul dari Ade Wardhana yang sejak lama memulai usaha ekspor tanaman hias. Menurut Yasmin, Ade melihat ada potensi yang besar untuk meningkatkan ekonomi para petani.
“Akhirnya atas idenya pak Ade petani harus bangkit nih di tengah masa pandemi. peran Tanaman Hias lagi meningkat tinggi ditambah lagi sumber kekayaan alam Indonesia tinggi banget kita banyak ribuan varietas yang diminati pasar global,” katanya.