Mediatani – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) mendorong program Integrated Farming System agar supaya para peternak mendapatkan nilai tambah dan manfaat ekonominya.
Integrated Farming System sendiri ialah sebuah sistem terpadu dan terintegrasi yang memanfaatkan limbah peternakan menjadi energi terbarukan yaitu biogas.
Selain itu, dengan konsep itu pula, peternak secara terintegrasi mendapatkan pupuk kandang untuk pertanian dan perkebunan, serta pengembangan pangan lokal yang dikelola oleh kelompok wanita tani.
Disadur dari situs berita Sindonews.com, Kliring Berjangka bekerjasama dengan Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
“Dengan adanya program Integrated Farming System ini, maka diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peternak dalam mengelola usaha agribisnis peternakan. Selain itu juga dapat menciptakan integrasi agribisnis peternakan dengan pengembangan pangan lokal dan potensi wisata daerah,” ujar Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesa (Persero), Fajar Wibhiyadi dalam keterangan tertulisnya Senin (1/2/2021) dikutip dari Sindonws.com Rabu (3/2/2021).
Dari sisi nilai manfaat dan ekonomi, program Integrated Farming System ternyata mampu menghasilkan penghematan rata-rata Rp60 ribu per bulan dalam pembelian gas di setiap kepala keluarga.
Juga pendapatan dari penjualan pupuk kandang, bisa Rp8 ribu per kantong.
“Selain itu, program ini juga memberikan imbas atau dampak berkelanjutan berupa investasi hewan ternak kepada para peternak,” tutur dia.
Dengan program itu, perseroan meraih penghargaan untuk kategori Sustainability, Small Medium Enterprise Development di ajang BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit 2021 (BCOMSS 2021) yang diselenggarakan Kementerian BUMN.
CSR Expert dari Universitas Trisakti Yuniati Gunawan menyebutkan, program Integrated Farming System tersebut telahh mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dengan target dan kegiatan yang terencana.
Fakultas Teknologi Pertanian UGM Serahkan Kandang Domba Komunal di Desa Sriharjo
Pada berita yang lain, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM telah menyerahkan secara resmi kandang domba komunal di Desa Sriharjo, Imogiri, Bantul, Sabtu (30/1/2021), lalu.
Dilansir, Senin (1/2/2021) dari Tribunjogja.com, penyerahan kandang domba ini merupakan bagian dari upaya pendampingan Agro-Environmental Edu-Park Technology atau Taman Teknologi Pertanian) di Desa Sriharjo sejak tahun 2018, yang merupakan hasil kerja sama dengan Yanmar Environmental Sustainability Support Association (YESSA), di Jepang.
Kegiatan serah terima kandang domba komunal seluas 8×6 meter persegi dari ketua pendamping, Prof. Lilik Soetiarso terhadap Ketua Kelompok Taruna Tani Hijaunya Cinta, Anton, di lokasi kandang komunal.
Serah terima juga disaksikan langsung oleh perangkat desa, masyarakat setempat dan beberapa perwakilan pendamping dari Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan, UGM.
Prof Ambar Pertiwiningrum, selaku anggota tim pendamping menuturkan, pembangunan kandang domba komunal itu menjadi salah satu media pembelajaran di Taman Teknologi Pertanian Desa Sriharjo dan dapat meningkatkan ekonomi lokal masyarakat setempat secara berkelanjutan.
“Harapannya kegiatan pendampingan ternak domba mampu meningkatkan ekonomi peternak,” kata dia.
Guru Besar Fakultas Peternakan UGM ini melanjutkan bahwa kegiatan pendampingan dan pemberdayaan peternak dimulai dengan cara mengedukasi masyarakat perihal ternak domba, peternakan terintegrasi, dan pengolahan limbah yang dilakukan bersama peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM sebagai pendamping.
“Dilanjutkan pembangunan kandang domba komunal yang dilakukan gotong-royong Fakultas Teknologi Pertanian UGM dan swadaya masyarakat desa,” jelasnya.
Sementara Lilik Setiarso mengatakan bahwa kandang budidaya ternak domba yang nantinya bakal diserahkan kepada Taruna Tani Desa Sriharjo.
Dia mengharapkan kandang ternak itu mampu menunjang keberhasilan peternakan di daerah tersebut.
Apalagi tim dari FTP UGM akan terus memberi pendampingan.
“Pengetahuan yang mereka miliki dan teknologi yang diterapkan nantinya bisa memberi manfaat kepada mereka,” pungkasnya.