Potensi 437 Megawat Energi Terbarukan Indonesia Dilirik Investor, Salah Satunya Elon Musk

  • Bagikan
Ilustrasi: Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, dan Bali PT PLN (Persero) Haryanto WS (Kiri) memeragakan cara pengisian energi listrik ke mobil listrik di SPKLU Candi Borobudur.

Mediatani – Indonesia saat ini tengah dilirik oleh banyak negara untuk menjalin mitra kerja sama dan menjadi sasaran investasi di sektor pemanfaatan energi. Pasalnya, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan sebesar 43 Megawatt (MW). Potensi ini diperkuat lagi dengan harga tarif listrik yang terbilang relatif murah, yakni sebesar 5 sen dollar AS per KwH

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam jumpa pers di acara peresmian Candi Borobudur sebagai destinasi wisata ramah lingkungan dan berkelanjutan pada Sabtu (4/6/2022).

Pendiri sekaligus CEO SpaceX dan Telsa, Elon Musk, menjadi salah satu yang tertarik untuk menjalin kerja sama. Ia tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam produksi baterai Lithium, semikonduktor dan mobil listrik.

Menurut Luhut, Musk kedepan juga akan menanamkan investasi untuk pemasangan Starlink di Indonesia timur. Stralink sendiri merupakan jaringan internet yang terhubung langung dengan satelit.

Sejalan dengan itu, Luhut mengatakan bahwa investasi di Indonesia bisa dilakukan oleh siapa pun dan dari negara manapun, seperti Elon Musk.

“Untuk Musk, tempat penanaman investasi terbuka, bisa di daerah mana saja, bisa memakai energi geothermal di Jawa Tengah, atau memanfaatkan energi dari hydropower di Kalimantan Utara,” terang Luhut.

Selain Musk, produsen mobil asal Amerika Serikat, Ford, juga berniat menanamkan investasi di bidang pemanfaatan energi.

Luhut mengungkapkan, pemerintah sangat men-support pemanfaatan energi terbarukan untuk kebutuhan di tingkat lokal, termasuk juga di sektor pariwisata.

Berkaitan dengan hal itu, Luhut memberikan apresiasi atas upaya PLN yang saat ini mulai membangun dua stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di dua tempat destinasi wisata yaitu Wisata Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Selain itu, Luhut juga mendorong semua destinasi wisata super prioritas, agar dapat mengikuti dan menerapkan konsep wisata yang ramah lingkungan, dengan mengganti semua kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik.

“Saya berharap, tahun depan, penggunaan semua kendaraan operasional di destinasi wisata, bisa berubah dari kendaraan berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Bisnis Regional Jawa, Bali, dan Madura PT PLN (Persero), Haryanto W.S. mengatakan, dua SPKLU yang dibangun di Candi Borobudur dan Prambanan, merupakan SPKLU fast charging dengan kapasitas sebesar 50 Kilowatt.

Ia mengharapkan, operasional semua kendaraan listrik yang ada di dua destinasi wisata tersebut dapat dibantu dengan keberadaan SPKLU tersebut.

Haryanto mengatakan, pihaknya akan senantiasa mendukung penuh keperluan infrastruktur listrik di tempat destinasi wisata. Saat ini PLN juga telah membangun SPKLU di Labuan Bajo, Lombok dan Bali.

“Oktober nanti, kami juga akan menambah membangun SPKLU di destinasi wisata prioritas Danau Toba, Mandalika, dan Likupang,” ungkap Haryanto.

Saat ini, PT. PLN (Persero) telah membangun sebanyak 129 SPKLU. SPKLU tersebut tersebar dari Aceh hingga papua dan direncakan akan dibangun 40 SPKLU baru pada tahun ini.

Harianto juga mengatakan, pihaknya berencana memabangun sekitar 291 stasiun penggantian baterai. Stasiun ini dibangun khusus untuk keperluan para pengguna sepeda motor listrik.

  • Bagikan