Bunglon Nano, Reptil Terkecil di Bumi yang Unik

  • Bagikan
Bunglon terkecil asal Madagaskar

Mediatani – Jika ada tumbuhan dengan versi mini seperti bonsai, apakah hewan juga memiliki versi mininya? Rupanya ada, yakni dari golongan reptil. Memang sulit untuk mempercayai jika ada reptil terkecil di bumi karena umumnya hewan melata ini berukuran besar.

Reptil seperti kura-kura, komodo, ular, iguana, buaya, kadal cenderung berukuran sedang hingga besar. Seperti apa reptil yang berukuran paling kecil tersebut? Untuk menjawab rasa penasaran Sobat Mediatani, langsung saja simak beberapa contoh reptil dengan ukuran kecil di sini.

Keistimewaan Reptil Terkecil di Bumi yang Unik

Penemuan reptil versi mini bernama bunglon nano cukup menggugah rasa penasaran semua orang. Wajar saja, sebab sejauh ini reptil yang mereka kenal memiliki ukuran relatif besar. Reptil mungil tersebut tentu menjadi sorotan sebab memiliki banyak keunikan.

1. Ukuran

Dari segi ukuran, tentu saja bunglon nano jauh berbeda dari kelompok reptil lainnya. Panjang tubuh bunglon nano jantan hanya sekitar 21.6 milimeter saja, sementara yang betina berukuran kurang lebih 29 milimeter. Siapapun setuju jika reptil imut ini sangat menggemaskan.

Hewan yang memiliki nama ilmiah Brookesia nana tersebut berhasil menyandang gelar sebagai reptil yang paling kecil di dunia. Karena di antara 11.500 spesies hewan reptil, hanya bunglon nano saja yang ukurannya berkisar puluhan milimeter.

2. Habitat

Tim ilmuwan asal Jerman dan Malagasi merupakan pihak yang pertama kali menemukan bunglon nano di kawasan hutan hujan yang berlokasi di Sorota Masif, Madagaskar tahun 2012. Namun, pernyataan tentang reptil ini sebagai spesies baru muncul di tahun 2021.

Pastinya pernyataan tersebut sudah melalui studi perbandingan molekul dan genetik terlebih dahulu. Menurut ilmuwan yang menemukan bunglon nano, hewan tersebut hanya berada di Madagaskar sebagaimana habitat aslinya.

3. Makanan

Makanan yang tepat bagi bunglon nano sudah pasti berukuran lebih kecil dari tubuhnya. Reptil terkecil di bumi tersebut cenderung menangkap mangsanya yang berupa  serangga kecil atau tungau. Makanan bunglon nano biasanya berada di sampah-sampah.

Meskipun namanya bunglon nano, bukan berarti hewan ini bisa melakukan mimikri (perubahan warna kulit sesuai lingkungan) layaknya bunglon pada umumnya. Hal ini menunjukkan bahwa spesies reptill mungil ini sangat unik.

Umumnya, reptil berukuran mini tersebut akan mencari mangsanya pada waktu siang hari di sekitar hutan hujan. Hewan yang satu ini juga cerdik dalam menyembunyikan dirinya di bilah rumput atau di balik daun ketika malam tiba.

4. Hewan yang Dilindungi

Sorota Massif menjadi habitat bunglon nano yang sangat langka ini, sehingga reptil tersebut termasuk hewan yang dilindungi, bahkan terancam punah. Mengingat spesies ini hanya berada di area Sorota Massif, maka semua pihak yang berkaitan harus bekerja sama melestarikan habitatnya.

Penjagaan yang ketat dapat mencegah kepunahan hewan melata terkecil ini. Jadi tidak mungkin untuk memeliharanya secara pribadi karena hewan tersebut merupakan hewan langka. Hal terbaik ialah membiarkannya hidup bebas di habitatnya.

5. Organ Reproduksi

Secara umum, bunglon nano jantan relatif lebih kecil daripada betina. Walaupun begitu, organ reproduksi bunglon jantan yang terdiri dari 2 pasang ternyata memiliki ukuran yang cukup besar, yakni sekitar 2.5 milimeter.

Dengan kata lain, ukuran alat reproduksinya sebesar 20% dari total ukuran tubuhnya. Mungkin saja, alat reproduksi bunglon nano yang relatif besar ini bertujuan untuk mengimbangi ukuran betina. Memang rata-rata reptil memiliki alat reproduksi yang besar.

**

Penemuan bunglon nano yang merupakan reptil terkecil di bumi menunjukkan bahwa hewan ini sangat langka. Secara fisik memang terlihat seperti bunglon pada umumnya, tapi ternyata reptil tersebut memiliki banyak keunikan.

  • Bagikan