Mediatani – Pemerintah Kabupaten Maros mendorong warga untuk mengembangkan unit usaha mandiri untuk meningkatkan kesejahteraan.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Maros, Chaidir Syam saat melakukan penebaran perdana bibit ikan nila sebanyak 2500 ekor pada kolam budidaya ikan air tawar di Unit Produksi SMK Fardillah Moncongloe, Maros, Minggu (21/3/2021).
Dilansir dari Radar Makassar, Menurutnya, inovasi pengembangan unit usaha mandiri seperti yang sedang dikembangkan oleh Yayasan Fardillah ini merupakan salah satu contoh, baik itu bagi siswa maupun bagi masyarakat secara umum.
Lebih lanjut Chairdi menjelaskan bahwa upaya tersebut juga menjadi salah satu langkah untuk meningkatkan pendapatan warga ditengah kondisi pandemi saat ini.
Sebab, unit usaha mandiri ini tidak hanya dapat dilakukan di kolam saja, melainkan bisa juga dilakukan dipekarangan rumah dengan menggunakan wadah lainnya, seperti ember ataupun kolam plastik.
Bupati Chaidir menuturkan, kegiatan ini memiliki prospek ekonomi yang cukup menjanjikan, setidaknya warga tidak lagi harus membeli ikan untuk dijadikan lauk makan sehari-hari. Sehingga, menurutnya, hal ini sudah cukup membantu warga.
“Ini adalah inovasi, kita harapkan kedepannya bisa mandiri. Dan bisa membuat kesejahteraan di internal keluarga di tengah pandemi ini,” ujarnya.
Selain meresmikan dan menebar benih ikan, dia juga berharap dirinya beserta jajarannya akan datang kembali untuk memanen hasil ikan yang telah dibudidayakan.
“Karena prospek ekonomi dari kegiatan ini cukup menjanjikan. Warga tidak harus membuat kolam, bisa memanfaatkan ember ataupun kolam plastik dengan ukuran kecil dipekarangan rumah”, Ujar bupati dengan slogan Maros Keren tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Fardillah, Haeruddin S.Ag menjelaskan bahwa inovasi unit produksi yang dilakukan SMK Fardillah ini kedepannya bisa menjadi percontohan dan salah satu kegiatan unggulan di lingkup yayasan Fardillah.
Upaya ini juga merupakan bagian dari berbagai percobaan yang telah dilakukan dalam pengelolaan selama dua bulan terakhir. Dimana sebelumnya, pihaknya bisa memanen ikan lele yang dipelihara dalam jangka waktu 40 hari.
Ikan lele yang dipanen itu memiliki berat rata-rata dalam satu kilogram terdiri dari 5-6 ekor ikan lele dengan harga 25 ribu per kilogramnya.
Meskipun unit produksi ini tidak sesuai dengan jurusan yang ada di SMK Fadillah, namun pihaknya tetap berharap kedepannya unit ini bisa menjadi basic edukasi terpadu yang bisa memberikan dampak yang baik bagi siswa sebagai sumber pembelajaran dan juga dapat meningkatkan sektor ekonomi.
”Dengan keterbatasan kami disini, jadi kami berusaha untuk memberikan inovasi yang bisa menghasilkan. Maka jadilah kolam kolam ikan kami ini,”ujar Haeruddin.
Ia juga berharap agar kedepannya kegiatan perikanan bisa menjadi salah satu kegiatan unggulan di SMK Fardillah karena kegiatan ini memiliki prospek ekonomi dan edukasi yang sangat baik.
“Karena ini bisa menjadi role model bagi siswa dan juga masyarakat.” tambahnya.
Selain Bupati Maros, kegiatan penebaran bibit ini juga dihadiri oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Maros, Ir.Muhadir,.MM, serta Camat Moncongloe, Nuryadi, S. Sos.
Pelaksanaa kegiatan ini tetap menerapkan protokol kesehatan dengan melakukan pembatasan jumlah peserta dan juga dengan menyediakan beberapa perlengkapan protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan dan juga penekanan penggunaan masker.
Sebagai informasi, selama ini Kabupaten Maros telah melakukan pengembangan kawasan khususnya bidang perikanan, seperti peruntukan untuk perikanan ikan tangkap, peruntukan untuk budidaya perikanan air tawar, dan kawasan peruntukan untuk pengolahan ikan.
Pada sektor perikanan, Kabupaten Maros sebagai daerah pesisir pantai dan laut memiliki potensi pengembangan perikanan darat dan laut yang cukup besar. Dimana untuk saat ini jenis budidaya perikanan yang diusahakan adalah laut, sungai, tambak dan kolam. Namun, kegiatan produksi tersebut belum diiringi oleh industri olahan hasil perikanan belum optimal.