Cacing Jangkar, Parasit yang Berkembang di Bawah Kulit Ikan

  • Bagikan
Parasit Cacing Jangkar (Larnea cyprinacea dan Larnea Arcuata)
Parasit Cacing Jangkar (Larnea cyprinacea dan Larnea Arcuata)

Mediatani  ̶  Parasit cacing jangkar (anchor worm) merupakan salah satu jenis parasit yang memiliki nama latin Larnea cyprinacea dan Larnea Arcuata. Parasit ini menginfeksi inangnya dengan “jangkar” yang menusuk dan berkembang di bawah kulit.

Hampir semua jenis ikan air tawar rentan terinfeksi parasit cacing jangkar ini, terutama pada ikan yang masih dalam fase “benih”. Pada tingkat infeksi yang tinggi, parasit ini dapat mengakibatkan kasus kematian yang serius pada inangnya.

Parasit cacing jangkar terlihat menyerupai jangkar yang menusuk tubuh inang (ikan). Terkadang, pada tubuh parasit ditumbuhi lumut sehingga ikan yang terinfeksi terlihat seperti sedang membawa bendera putih.

Siklus Hidup Parasit Cacing Jangkar

Tepat sebelum menemukan inangnya, cacing jangkar tidak langsung menusuk tubuh inangnya, melainkan akan hinggap terlebih dahulu di permukaan tubuh sampai mereka menemukan pasangannya.

Setelah kawin, cacing jangkar dewasa yang pejantan akan mati, sedangkan betinanya akan tetap hidup, kemudian menyematkan dirinya dari tubuh inang.

Setelah kurang lebih 24 jam, parasit tersebut akan melepaskan sekitar 250 telur ke dalam air. Masing-masing telur akan menetas dalam waktu 24-36 jam, kemudian mereka akan mulai berenang dengan bebas di akuarium untuk berburu inang yang baru.

Seluruh siklus hidup cacing jangkar membutuhkan waktu sekitar 18-21 hari untuk berkembang dari telur hingga dewasa. Dan untuk cacing betina, ia akan menghasilkan telur dan biasanya melepaskan kelompok telur baru ke dalam kolam air setiap 2 minggu atau lebih.

Gejala Klinis Ketika Terinfeksi

Pada saat menginfeksi inangnya, parasit ini akan menanamkan kepalanya yang berbentuk seperti jangkar ke dalam sisik atau daging ikan. Kita akan tahu ikan mengalami infeksi saat ikan terlihat memiliki makhluk berukuran 25 mm berserabut, dan berwarna putih yang menggantung di tubuhnya.

Ketika terinfeksi oleh parasit cacing jangkar, sang inang akan mengalami luka dan pendarahan pada bagian tubuh yang ditempeli (terinfeksi). Pada benih ikan, parasit ini dapat menusuk bagian tubuh hingga mencapai organ dalam sehingga dapat mengakibatkan kematian pada sang inang.

Cara Mengendalikan Parasit Cacing Jangkar

Dalam mengendalikan parasit cacing jangkar, biasanya dilakukan dengan membuang betina dewasa yang menempel pada tubuh ikan, serta menghentikan pertumbuhan sisa spesimen yang berada dalam tahap pra-dewasa.

Namun, ketika kita hanya membuang cacing betina yang tersemat di tubuh ikan, maka kita akan berada dalam lingkaran setan, dimana kita akan membuang cacing betina secara terus-menerus, karena telur atau larva cacing jangkar akan terus berkembang dan menyematkan diri pada sang inang.

Jadi, untuk mengendalikan parasit ini, kita harus memusnahkan cacing dewasa, telur, larva, dan spesimen yang ada pada tubuh inang yang belum menyematkan diri. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:

  1. Pengendapan dan penyaringan air masuk
  2. Pemusnahan ikan yang terinfeksi
  3. Pengeringan dasar kolam yang diikuti dengan pengapuran
  4. Perendaman dengan:
    – Larutan formalin pada 250 ppm selama 15 menit
    – Larutan Abate pada dosis 1ppm (akuarium ) dan 1,5 ppm (kolam)
    – Larutan Dichiorvos 0,2 mg/L selama 24 jam atau lebih, setiap minggu selama 4 minggu berturut-turut
  • Bagikan