MediaTani – Bonggol pada tanaman adenium adalah salah satu sumber estetika tanaman tersebut. Persepsi Keindahan bentuk bonggol juga sangat beragam. Sehingga para pencinta bunga adenium atau bunga kamboja sudah banyak yang mengetahui cara membentuk bonggol tanaman adeniumnya
Kelangkaan bonggol bagus membuat beberapa penggemar bereksperimen merancang bonggol sejak tanaman masih berumur muda. Bonggol muda berukuran 4 smapai 5 cm sudah dapat dibentuk.
Adenium memiliki nilai tambah karena bonggolnya. Orang pun berlomba-lomba menggemukkan bonggol adenium. Celakanya, salah penanganan, tanaman malah busuk. Alih-alih adenium menjadi bagus, malah kadang jadi mampus. Kali ini kami akan bahas mengenai cara membesarkan bonggol adenium secara baik dan benar.
Bonggol adenium adalah bagian akar yang membengkak. Akan tetapi bonggol hanya akan mudah muncul jika perbanyakan tanaman adenium dilakukan dengan menggunakan biji atau bukan stek. Sebab jika dari stek, akarnya sangat kecil dan yang membengkak hanyalah bagian pangkal batangnya saja.
Bentuk bonggol pada tanaman adenium seperti umbi. Sehingga untuk membentuk bonggol adenium yang besar sama halnya memperbesar umbi pada tanaman umbi-umbian. Layaknya manusia, adenium dalam berkembangbiaknya tergantung dari gen indukan.
Dari sisa umbi masih bisa tumbuh akar, bahkan bentuknya lebih rapi karena akar muncul serempak dari pinggir bonggol yang menganga. Memaksa bonggol untuk tumbuh besar memang relatif sulit. Salah potong dan penanganan tidak tepat membuat tanaman merana dan mati.
Persiapan Membentuk Bonggol Adenium
- Bahan yang paling dibutuhkan adalah tanaman adenium. Pilihlah tanaman adenium yang batangnya masih berwarna hijau segar, mulus dan bebas penyakit puru.
- Supaya penampilan terlihat cantik dan unik, gunakan bonggol sehat dan bercabang banyak. Tidak ada syarat khusus untuk ukuran tanaman. Baik kecil bisa dipermak menjadi besar. Jika digunakan bonggol bercabang banyak, ketika besar sosok tanaman akan terlihat eksklusif.
- Siapkan pula atonik atau ZPT untuk merangsang pertumbuhan akarnya. Sehingga hasil bentukan bonggol yang diharapkan cepat jadi.
- Siapkan pisau Cutter besih yang tajam dan seteril.
Proses Pembentukan Bonggol Adenium
- Cabut tanaman dari pot perlahan-lahan dengan cara menggoyang-goyangkan agar bonggol dan akar merenggang, tujuannya agar akar tidak putus. Kalau perlu dilakukan perendaman menggunakan air melalui selang air dimasukan ke dalam media, sehingga tanah gembur. Perlahan tanaman angkat dan akar tetap utuh.
- Letakkan tanaman di atas kertas atau talenan.
- Potong tanaman tepat di bagian yang paling besar dari bonggol. Lakukan perlahan-lahan supaya bonggol tidak retak. Setelah itu celupkan batang yang sudah dipotong ke dalam larutan fungisida selama 6 sampai 10 menit. Selanjutnya angkat dan keringkan di tempat teduh selama 30 sampai 60 menit.
- Olesi dengan zat perangang akar, rooton F atau atonik untuk memacu pertumbuhan akar. Supaya bekas potongan seteril, olesi luka dengan bawang putih. Bawang putih bukan untuk memacu pertumbuhan, tetapi mensterilkan luka.
- Selanjutnya kering-anginkan di tempat teduh selama 5 sampai 10 menit.
- Tanam kembali dan simpan ditempat teduh.
Hal-hal Yang Harus Dipahami Dalam Membentuk Bonggol Adenium
Metabolisme Tanaman sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air pada media tumbuhnya. Hampir 90 % sel tanaman tersusun air dan tidak salah bila dikatakan dimensi tanaman sangat tergantung dengan banyaknya air yang ditampung dalam sel (vacuola / rongga sel). Faktor-faktor yang berpengaruh dalam hal ini adalah tingkat kelenturan (extensibilitas) dinding sel dan besarnya influk air ke dalam sel.
Fokus Utama kita pastinya adalah pada bonggolnya. Ketahuilah bahwa tingkat pertumbuhan sel meningkat dengan cepat bila extensibilitas sel dan influk air ke dalam sel juga meningkat. Nah tinggal dicari apa yang mempengaruhi dua faktor tersebut di atas.
Pertumbuhan sel tanaman dimulai dengan pemanjangan (ratio pemanjangan jauh lebih tinggi dari pelebaran) dan disebut pertumbuhan primer. Setelah tahap pemanjangan sampai titik maksimum kemudian diikuti pertumbuhan kearah lateral/pelebaran (pertumbuhan sekunder). Pertumbuhan selanjutnya terjadi pada titik tumbuh baru (meristem) dengan mekanisme dan proses yang sama seperti di atas.
Gunakanlah hormon tumbuh untuk memacu pembentukan bonggol. Jenis hormone yang bias digunakan adalah hormon auksin, hormon giberelin, dan ekspansin (sejenis senyawa protein). Hormon tersebut dipercaya dapat meningkatkan kelenturan dinding sel.
Jika sulit atau hormon tersebut tidak anda temukan di daerah anda maka anda bias menggunakan pupuk Urea. Sebab Urea yang sudah sangat kita kenal mempunyai dampak mirip dengan kerja ekspansin. Berita buruk, hati-hati dengan urea, tanaman mudah layu dan dinding sel jadi rawan pembusukan.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.