Mediatani – Apakah anda penggemar sayuran? Kalau Anda menjawab iya, tentunya Anda sudah tidak asing lagi dengan salah satu jenis jamur yang sering dijadikan toping pizza ini.
Jamur merang atau Volvariella vovacea adalah salah satu spesies jamur pangan Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropics. Jamur ini disebut dengan “jamur merang” karena umumnya ditanam di media merang (sekam padi), yang banyak dibudidayakan.
Sesuai dengan nama ilmiahnya Volvariella volvacea dimana jamur ini memiliki volva atau cawan berwarna cokelat muda yang awalnya merupakan selubung pembungkus tubuh buah saat masih stadia telur (masih muda).
Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur yang paling disukai di Indonesia. Anda bisa menggunakan jamur ini untuk berbagai jenis masakan, antara lain tumis, sop, pepes, dan sebagai pelengkap capcai.
Jamur bukan hanya dikonsumsi oleh masyarakat lokal namun permintaan ekspor juga banyak yang datang dari negara tetangga. Mengingat produksi jamur masih sedikit inilah anda bisa berpeluang membuka usaha budidaya jamur yang semakin hari makin dinikmati orang.
Tertarik? Kita akan mengulas lebih jauh tentang manfaat dan langkah-langkah budidayanya.
Manfaat Jamur Merang
Jamur merang kaya akan protein, vitamin, serat, zat besi, fosfor, dan lain m sebagainya. Dengan beragam kandungan tersebut, jamur ini bisa menjadi bahan makanan yang baik bagi tubuh. Bahkan, jamur ini sering dimanfaatkan sebagai pengganti daging bagi vegetarian. Berikut ini manfaat jamur merang untuk kesehatan.
- Membantu menyehatkan sel tubuh.
- Menjaga kesehatan gigi.
- Mencegah osteoporosis.
- Kandungan berbagai vitamin untuk mendukung kesehatan mata, otak, dan darah.
- Kandungan serat untuk membantu melancarkan pencernaan.
Cara Budidaya Jamur Merang
Selain untuk dikonsumsi keluarga, Anda juga dapat melakukan budidaya jamur merang secara sederhana di rumah.
Berikut ini adalah langkah budidaya jamur merang secara sederhana yang bisa Anda lakukan di rumah.
1. Siapkan kumbung (rumah jamur) untuk budidaya
Tempat budidaya atau rumah jamur inilah yang berfungsi untuk mengatur suhu dan kelembapan jamur merang. Rangka yang digunakan bisa terbuat dari bahan besi, kayu, atau bambu yang dilapisi dengan plastik sebagai dindingnya.
Jika anda merasa ingin memulainya dengan kumbung yang kecil, Anda bisa mempersiapkan rumah jamur dengan cara menempel di dinding rumah, misalnya di sebelah dapur.
Ukuran ideal kumbung adalah tinggi sekitar 2,5 m dengan lebar kali panjang 4 m x 6 m. Di bagian dalamnya, Anda bisa meletakkan rak dua baris yang terbuat dari besi atau kayu.
2. Siapkan peralatan untuk menjaga suhu dan kelembapan kumbung
Kumbung harus memiliki suhu dan kelembapan yang stabil. Anda sebaiknya mempersiapkan electric blower dan pemanas ruangan. Electris blower merupakan alat untuk mengalirkan udara ke dalam kumbung, sedangkan pemanas ruangan berfungsi untuk menjaga suhu di dalam kumbung tetap sesuai dengan yang diinginkan. Suhu ideal untuk budidaya jamur merang adalah 32 derajat Celcius hingga 34 derajat Celcius.
3. Proses pembibitan jamur merang
Proses pembibitan bisa dilakukan dengan cara membeli bibit jamur atau dengan membuatnya sendiri. Jika Anda memilih membeli, pastikan Anda memilih bibit-bibit yang baik. Sebaliknya, jika ingin membuat sendiri, berikut ini proses yang perlu diperhatikan.
- Irislah payung jamur, lalu sirami dengan air hangat.
- Masukkan irisan payung jamur ke dalam wadah.
- Tambahkan abu sekam mentah sebanyak ¾ kg.
- Tuangkan air bersih secukupnya, kemudian aduk sampai tercampur.
- Tutup wadah selama 2 hingga 4 hari dan buka jika telah ada serabut putih.
4. Siapkan media tanam jamur
Media tanam yang digunakan untuk pertumbuhan jamur ini adalah merang atau jerami. Selain merang, Anda juga perlu mempersiapkan bahan lain yaitu onggok. Langkah mempersiapkan media tanam adalah dengan cara menumpuk dan menyusun jerami secara berlapis-lapis sebagai berikut.
- Susun jerami dengan ketinggian 15 cm, kemudian siram dengan air secukupnya.
- Tumpuk dengan onggok secara merata kemudian siram kembali.
- Lakukan penyusunan tersebut hingga mencapai ketinggian sekitar 1,5 m, lebar 2,5 m, dan panjang sekitar 4 m.
- Tutupi lapisan tersebut dengan plastik.
- Biarkan selama dua hari hingga media tanam matang.
5. Taburkan dolomit di media tanam
Setelah media tanam dibiarkan selama dua hari, langkah selanjutnya adalah menaburkan dolomit.
- Campurkan 40 kg bekatul dengan 24 kg dolomit, kemudian aduk hingga merata.
- Buatlah lapisan jerami dan onggok dengan ketinggian 15 hingga 20 cm.
- Siram lapisan tersebut dengan air secukupnya.
- Taburkan campuran bekatul dan dolomit secara merata ke atas lapisan tersebut.
- Tutup rapat tumpukan yang telah ditaburi campuran bekatul dan dolomit.
6. Proses pembalikan media tanam
Selanjutnya adalah proses pembalikan media tanam agar pengomposan media tanam berlangsung dengan baik. Caranya adalah dengan membalik media tanam yang telah dibiarkan selama dua hari. Lakukan pembalikan media tanam sebanyak tiga kali. Jika prosesnya benar, media tanam akan berubah menjadi warna cokelat tua kehitaman, mengandung kadar air sekitar 65 persen hingga 75 persen, dan memiliki tekstur yang lunak.
7. Masukkan media tanam ke dalam kumbung
Susun media tanam yang telah jadi di atas rak dengan cara menaruh lapisan media tanam yang paling tebal di bawah, dilanjutkan dengan tumpukan yang lebih tipis secara bertahap. Kemudian taburkan kapas di atas media tanam secara merata.
8. Tebarkan bibit jamur merang
Selanjutnya adalah proses penebaran atau penanaman bibit jamur merang sebagai berikut.
- Ambil bibit secukupnya, lalu tebarkan secara merata di permukaan media tanam.
- Siram lantai dengan air secukupnya agar kelembapan kumbung terjaga.
- Setelah melakukan proses penanaman, tutup kembali kumbung dengan rapat.
9. Pemeliharaan jamur merang
Berikut ini cara mudah yang bisa Anda lakukan agar jamur merang tumbuh dengan baik.
- Selalu menutup rapat kumbung agar kelembapan terjaga.
- Jagalah agar lantai kumbung tidak pernah kering.
- Usahakan agar suhu kumbung berada pada kisaran 32 derajat Celcius hingga 38 derajat Celcius.
- Kumbung sebaiknya dibuka ketika jamur telah berumur setidaknya empat hari sejak penanaman bibit.
- Semprot media tanam untuk menjaga kelembapan, tetapi usahakan agar badan jamur tidak ikut tersemprot.
- Lakukan peyemprotan secara rutin, yaitu setiap hari sebanyak dua kali, yaitu pagi dan siang menjelang sore.
10. Proses panen jamur merang
Inilah proses yang paling ditunggu, namun proses panen tidak bisa dilakukan sembarangan.
- Jamur siap dipanen ketika menginjak usia 10 hingga 11 hari setelah penanaman.
- Jamur layak panen jika telah mencapai tinggi 3 cm hingga 6 cm atau masih berbentuk kancing.
- Segera lakukan pemanenan ketika kuncup jamur belum terbuka.
- Cara memetik jamur adalah dengan memutar secara perlahan, bukan dengan menariknya langsung.
Itulah langkah-langkah yang Anda dapat lakukan dalam budidaya jamur merang, mulai persiapan bibit hingga panen. Semoga informasi ini dapat anda tiru dengan baik dan sukses menghasilkan yang terbaik