Mediatani – Limbah dapur merupakan sisa bahan yang sudah tidak terpakai atau sering disebut sebagai sampah dapur. Namun tidak semua sampah dapur harus dibuang begitu saja.
Beberapa limbah yang dapat di manfaatkan untuk meningkatkan kesuburan tanah. Sampah yang di maksud adalah limbah organik yang dapat kita jadikan sebagai pupuk kompos.
Pupuk kompos adalah pupuk hasil dari proses pengomposan/penguraian sisa bahan organik oleh mikroorganisme sehingga menghasilkan kandungan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman.
Selain bertujuan untuk meningkatkan kesuburan tanah pupuk kompos dari limbah dapur juga meminimalisir bertambahnya sampah di sekitar rumah kita, dan memperkecil biaya untuk proses budidaya karena tidak lagi membeli pupuk kimia yang begitu mahal.
Pengomposan harus dilakukan dengan seimbang. Artinya, jenis sampah yang digunakan pun harus ikut seimbang.
Cara membuat pupuk kompos pun sangat mudah, ikuti langkah-langkah berikut ini:
1. Pilah sampah
Hal pertama yang harus dilakukan adalah memilah sampah. Pembuatan pupuk kompos harus dilakukan dengan menggunakan sampah organik.
Berikut beberapa sampah yang bisa digunakan:
- sampah sisa sayur dan buah,
- sisa makanan non-lemak,
- kertas bekas yang tidak metalik,
- tisu,
- daun kering,
- bumbu dapur sisa.
2. Siapkan Alat dan Bahan
Selanjutnya adalah menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Berikut beberapa yang perlu disiapkan:
- tong atau ember cat berukuran besar beserta tutupnya,
- sarung tangan,
- gunting atau alat pemotong lainnya,
- alat pengaduk,
- sampah organik,
- air,
- tanah,
- sekam,
- cairan EM4 sebagai dekomposer
3. Pembuatan pupuk kompos
Saat semua bahan telah disiapkan, Anda hanya perlu mengikuti langkah membuat pupuk kompos berikut ini.
- potong sampah organik menjadi ukuran kecil untuk mempercepat proses penguraian oleh dekomposer,
- larutkan cairan dekomposer ke dalam air setidaknya 5 liter
- masukkan sampah organik yang telah dipotong-potong ke dalam wadah atau tong,
- masukkan tanah ke dalam tong, sesuaikan ketebalannya dengan sampah organik,
- siram dengan air,
- masukkan sekam,
- siram dengan larutan air dan dekomposer,
- masukkan tanah lagi ke dalam wadah untuk menutup sampah,
- tutup wadah dengan rapat.
Setelah ditutup, biarkan sampah terurai dan bercampur dengan tanah. Umumnya, proses pengomposan akan berlangsung selama 7-8 pekan.
Aduk setidaknya seminggu sekali. Selama penyimpanan, pastikan wadah tak terkontaminasi oleh air dan hewan. Pastikan juga wadah tak terkena paparan sinar matahari.
Jika suhu naik selama pengomposan, artinya mikroorganisme sedang bekerja. Suhu akan kembali normal pada minggu ketujuh atau kedelapan saat pengomposan selesai, pupuk kompos pun siap dipakai.
Kompos yang baik akan menghasilkan warna cokelat kehitaman, berbau tanah, dan berbutir halus.
Nantinya, pupuk kompos dapat digunakan untuk menyuburkan tanah dan tanaman. serta memiliki dampak yang positif terhadap lingkungan
Demikian cara membuat pupuk kompos dari sampah dapur. Selamat mencoba!