Dinas Pariwisata Kulonprogo Sulit Kembangkan Pantai Trisik karena Peternakan Ayam, Kunjungan Menurun

  • Bagikan
ILUTRASI. Pantai Trisik/IST

Mediatani – Dinas Pariwisata Kabupaten Kulonprogo merasa kesulitan mengembangkan Pantai Trisik. Hal itu terjadi lantaran adanya peternakan ayam di sekitar pantai, sehingga membutuhkan pendekatan khusus agar supaya tidak menimbulkan persoalan sosial baru.

Dikutip Jumat (19/2/2021) dari situs iNews.id, Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo Joko Mursito mengatakan bahwa kondisi Pantai Trisik kurang menarik karena dampak abrasi laut beberapa tahun terakhir.

Hal itu pun mengakibatkan jumlah kunjungan para wisatawan juga sedikit dan menurun.

“Di sisi lain, kami kesulitan mengelola Pantai Trisik. Kalau dikembangkan maksimal, kami terkendala adanya peternakan di sana. Kami tak serta merta membangun. Kami juga harus mempertimbangkan persoalan masyarakat dari aspek lain,” kata Joko Mursito di Kulonprogo, Rabu (17/2/2021) dikutip Jumat (19/2/2021).

Selain keberadaan peternakan ayam, sambung Joko, kendala utama pengembangan Pantai Trisik ini ialah perihal jalan yang sempit dan jembatan penghubung yang juga sempit, sehingga bus-bus pariwisata tidak masuk sampai lokasi parkir di kawasan Pantai Trisik. Hal ini pun, kata dia, membutuhkan kebijakan Pemkab Kulonprogo.

“Kami hanya mengharapkan jembatan dan akses menuju Pantai Trisik diperlebar dan diperbaiki. Maka dari situ kami juga siap mengelola dan membangun sarana dan prasarana pendukung lainnya,” jelas dia.

Dia menuturkan bahwa saat ini, di Pantai Trisik masih difokuskan untuk kawasan konservasi penyu. Potensi dan peluang Pantai Trisik sangat bagus, dan bisa bersaing dengan objek wisata daerah tetangga. Hanya saja perlu dukungan infrastruktur yang memadai.

“Kami meyakini Pantai Trisik dapat berkembang pesat bila didukung infrastruktur,” ujarnya, optimis.

Masih dikutip dari situs yang sama, sebelumnya, Ketua Komisi IV DPRD Kulon Progo Istana mendorong pemerintah setempat mengembangkan dan mengoptimalkan Pantai Trisik sebagai pusat pertumbuhan ekonomi bidang pariwisata berbasis agrowisata dan konservasi.

Dia mengatakan bahwa Pantai Trisik merupakan bagian dari pantai yang masih tersisa yang terdapat di kawasan konservasi penyu yang menjadi indikator ketaatan dalam melestarikan lingkungan.

“Komisi IV peduli supaya kawasan Pantai Trisik dioptimalkan fungsinya. Selain akan produktif untuk kegiatan ekonomi dan wisata, tapi juga paham terhadap konservasi tukik karena kalau tidak diseriusi akan punah,” ujar dia.

Pada berita yang lain, sebelumnya, diberitakan meditani.co, sebuah peternakan bebek di Dusun Kanigoro, Desa Puton, Kecamatan Diwek,  Kabupaten Jombang dikeluhkan warga setempat.

Hal itu dikarenakan kandang peternakan tersebut ternyata dekat dengan pemukiman warga yang menimbulkan bau tak sedap sehingga menganggu kenyamanan warga.

Disadur Kamis (18/2/2021) dari situs kabarjombang.com, seorang warga setempat Rohmat Hidayat  menuturkan bahwa rumahnya berdampingan dengan peternakan bebek milik Bastian tersebut. Dengan adanya peternakan bebek itu  mengakibatkan bau tak sedap yang menyengat.

“Dengan kondisi itu keluarga saya mengungsi ke ibu karena istri tidak betah dengan bau tak sedap akibat peternakan bebek. Khawatir menjadi penyebab penyakit,” tuturnya pada KabarJombang.com Selasa (16/2/2021) disadur Kamis (18/2/2021).

Menurut Rohmat, peternakan itu telah berada di situ sekitar satu tahun lamanya. Terkait keberadaan kandang bebek itu, Rohmat mengaku sudah berulang kali melapor ke pihak pemerintah desa, baik itu ke Kasun Kanigoro maupun Kepala Desa Puton, namun disebutnya tak ada respon sama sekali

“Dulu sudah pernah laporan ke Pak Kasun, katanya sanggup tak akan ternak lagi disitu setelah bibitan yang besar terjual. Tetapi hingga kini masi berjalan, malah mendatangkan bebek anakan lagi baru datang beberapa hari ini. Harapan warga sekitar pihak Pemerintah Desa maupun Pemkab Jombang, untuk segera menindak tegas. Karena peternakan tersebut tak ada izin dan mengakibatkan bau tak sedap,”  ungkapnya. (*)

  • Bagikan