Mediatani – Direktur Utama (Dirut) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III, Mohammad Abdul Ghani memprediksi harga minyak goreng akan stabil sampai akhir tahun. Adapun harga minyak goreng curah diprediksi di kisaran Rp 14.000 /liter dan gula seharga Rp 13.500/Kg.
“Saya Minggu lalu ketemu Pak Menteri BUMN saya sampaikan dua komoditas yang kita kelola yaitu minyak goreng dan gula, saya perkirakan sampai akhir tahun tidak terjadi lonjakan harga,” ungkap Ghani, saat ketemu dengan Menteri BUMN di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (22/8).
Ghani menjelaskan, saat ini harga Crude Palm Oil (CPO) di pasaran PTPN paling tinggi berkisar Rp 11.000/Kg dengan biaya produksi minyak goreng curah hanya sebesar Rp 12.000/liter.
Ghani menambahkan, semestinya harga minyak goreng hingga akhir tahun akan tetap stabil seperti saat ini, di mana harapan ini sesuai keinginan pemerintah dengan harga Rp 14.000/kg.
Selain dari itu, harga gula juga diprediksinya akan stabil hingga akhir tahun. Hal itu tidak lepas dari upaya pihaknya yang telah melakukan kerjasama dengan ID Food untuk menjaga pasokan dan stabilisasi harga di tingkat petani.
Holding BUMN Perkebunan juga sudah melakukan pengontrolan terhadap harga gula. Pengontrolan itu dilakukan dengan cara memberikan intervensi harga jual gula di tingkat petani apabila sewaktu-waktu harganya di bawah Rp 11.500/Kg.
“Artinya kalau harga turun di bawah Rp 11.500 maka kami intervensi gula, itu diolah PTPN dan RNI (ID Food),” sebut Ghani.
Ghani menyampaikan, pengontrolan tersebut dilakukan dengan cara menjaga penjualan petani gula tebu untuk tidak menjual hasil taninya di bawah harga Rp 11.500/Kg.
“Tentu dengan harga acuan pemerintah dari biaya maksimum Rp 13.500/Kg sepertinya sampai akhir tahun bisa tercapai,” sebut Ghani.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag) memberikan pernyataan bahwa saat ini tidak ada lagi permasalahan dengan harga minyak goreng. Karena menurutnya, harga minyak goreng telah stabil di pasar-pasar yaitu seharga Rp 14.000/Kg.
Zulhas menambahkan, harga tersebut berlaku untuk minyak goreng curah yang telah dilakukan pengemasan.
“Minyak Sayur Rp 14.000/Kg, bahkan sekarang sudah kemasan yang curah tetap ada, tapi sekarang ganti kemasan, jadi pakai botol plastik kemasan,” ungkapnya setelah melakukan sidak di Pasar Tomang, Jakarta, Kamis (18/8/).
Ia juga menyampaikan, harga tersebut tidak hanya terjadi di Jakarta saja, di daerah lain seperti Pulau Jawa dan yang di luar Pulau Jawa pun merasakan harga minyak goreng sudah sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu seharga Rp 14.000/liter.
Bahkan, kata Zulhas, Minyak goreng curah yang pengemasanya menggunakan plastik kiloan harganya berkisar di bawah harga Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Jadi di mana-mana minyak goreng sudah Rp 14.000 ada yang Rp 13.500, ada yang Rp 12.500, kalau curah sekarang Rp 12.500 Cuma pake plastik aja,” pungkas Zulhas.