Mediatani – Usai melakukan perjalanan ke lokasi pembangunan rumah sakit di Pyongyang, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi sebuah peternakan ayam baru yang sedang dibangun di sebuah kota di selatan ibukota Pyongyang.
Kim kemudian menyerukan perbaikan pada industri perunggasan. Pasalnya, peternakan yang ada di kota itu sudah ketinggalan zaman, kata media pemerintah, Kamis (23/7/20) dikutip dari IndianExpress.
Kantor Berita Pusat Resmi Korea Utara (KCNA) mengatakan kunjungan Kim ke peternakan ayam berbeda dengan kunjungan Kim ke lokasi pembangunan rumah sakit di Pyongyang, Senin lalu.
Dalam kunjungan ke proyek rumah sakit, Kim mengecam keras para pejabat yang ditunjuk mengawasi pembangunan fasilitas kesehatan itu atas perencanaan dan pengelolaan anggaran yang buruk.
Suasana hati Kim menjadi tampak lebih baik ketika berkunjung di peternakan ayam. KCNA mengutip Kim yang mengatakan bahwa fasilitas itu, yang akan memproduksi ribuan ton daging lezat dan berkualitas dan puluhan juta telur yang berkualitas setiap tahun.
Kim berharap peternakan itu akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi kehidupan rakyatnya. Dia menggambarkan fasilitas tersebut sebagai model untuk memodernisasi peternakan ayam di seluruh negerinya yang dia gambarkan “terbelakang” karena sebagian besar fasilitas peternakan itu berusia lebih dari dua dekade.
Selain itu, selama beberapa dekade ini juga, Korea Utara telah berhadapan dengan kekurangan pangan kronis. Masalah yang diperparah oleh kegagalan kebijakan selama bertahun-tahun, sektor pertanian yang sudah ketinggalan zaman yang sangat bergantung pada pupuk dan bantuan asing, dan sanksi internasional.
Sanksi internasional
Kim mati-matian meminta keringanan sanksi selama kebingungan diplomasi dengan Amerika Serikat pada 2018 dan 2019. Namun pembicaraan telah goyah sejak pertemuan puncak keduanya dengan Presiden Donald Trump pada Februari 2019.
Sejumlah sanksi internasional telah diberikan kepada Korut atas uji coba dan pengembangan nuklir yang dilakukan negara itu sejak 2006. Resolusi dari Dewan Keamanan PBB membuat Korea Utara mendapat sanksi ekonomi, yang terbaru di antaranya menekan pendapatan ekspor hingga 3 miliar dolar AS.
Trump dan Kim sudah bertemu tiga kali. Sekali pada 2018 dan dua kali pada 2019, tetapi gagal membuat kemajuan menyangkut seruan AS agar Korea Utara menghentikan program senjata nuklirnya maupun tuntutan Pyongyang agar sanksi internasional terhadap Korut dihentikan.
Trump mengatakan, dalam sebuah wawancara pada 7 Juli, ia akan bersedia melakukan pertemuan puncak berikutnya jika ia pikir pertemuan itu akan bermanfaat.
Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, pekan lalu menyatakan bahwa pertemuan lanjutan antara kakaknya dan Trump tidak mungkin terjadi tahun ini. Namun, ia mengatakan “kejutan mungkin saja terjadi”.