Dispertan Pangan Kudus Gelar Bimtek Manfaatkan Kulit Kopi untuk Mineral Pakan Ternak

  • Bagikan
Dispertan pangan Kudus bersama Disnakkeswan Jateng gelar Bimtek kepada kelompk ternak/Via Isknews.com/IST

Mediatani – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus (Dispertan Pangan) berupaya untuk mewujudkan Desa Rahtawu sebagai desa percontohan pertanian secara terpadu sesuai potensi.

Kali ini kolaborasinya dilakukan bersama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah melaksanakan bimtek Integrated Farming System (IFS).

Melansir, Jumat (26/3/2021) dari situs isknews.com, Kepala Dispertan Pangan Kudus, Catur Sulistiyanto mengatakan bahwa kawasan Desa Rahtawu Kecamatan Gebog Kudus banyak ditumbuhi tanaman kebun kopi, sehingga menghasilkan banyak limbah kulit kopi paska panen oleh petani.

Limbah tersebut, kata Catur, bisa dimanfaatkan untuk pembuatan fermentasi guna menambah mineral untuk pakan ternak setempat. Lalu, kotoran hewan yang selama ini juga dibuang dapat digunakan sebagai pupuk kandang untuk tanaman kopi.

“Sebagian warga Rahtawu berternak kambing serta sapi, jadi limbah kulit kopi tersebut bisa dimanfaatkan,” kata Sulistiyanto.

Pembuatan pakan ternak yang telah diajarkan ke para anggota Kelompok ternak LMDH Muria Subur Semliro ini pun dinamakan UMMB (Urea Molases Multinutrient Block) atau sering disebut dengan permen kambing atau sapi.

Bahan pembuatannya merupakan campuran dari limbah kulit kopi lembut, urea, mineral, garam dan dolomit. Setelah diaduk bercampur kemudian dicetak seperti permen.

Selanjutnya, UMMB itu akan disimpan selama 7 hari dan setelah jadi lalu diberikan agar dapat dijilati oleh hewan ternak.

Manfaat dari Permen Kambing atau Sapi, lanjut dia, ialah untuk mengatasi hewan ternak yang kekurangan mineral. Karen ajika dibiarkan bakal menurunkan produksi dan produktivitas ternak. Bahkan dapat berakibat fatal karena dapat mengakibatkan kelumpuhan.

Ditambah lagi, pola pemeliharaan yang mengandalkan rumput lapangan berperan dalam kurangnya asupan mineral bagi ternak. Sebab sebagaimana diketahui rumput lapangan sangat sedikit mengandung mineral. Sehingga sering ditemukan hewan ternak tiba-tiba ambruk atau keguguran.

“Jadi kegiatan ini saling menunjang antara peternakan sebagai penghasil pupuk, dan tanaman sebagai bahan makanan hewan ternak. Nantinya (Pertanian Terpadu) juga sebagai pendukung kawasan wisata juga,” jelas Catur Sulistiyanto.

Pemanfaatan limbah kotoran ternak menjadi biogas, ikuti langkah-langkahnya

Penghematan penggunaan energi bumi ialah sebuah gerakan peduli lingkungan yang sedang marak digalakkan. Semakin menipisnya persediaan bahan bakar bumi yang tak terbarukan seperti gas dan minyak membuat masyarakat lantas memutar otak untuk mencari solusi alternatif yang lebih berkelanjutan.

Inovasi-inovasi dan penemuan terbarukan itu guna menciptakan bahan bakar untuk keperluan sehari-hari sedang dilakukan. Satu di antaranya ialah contoh inovasi dari energi biogas.

Biogas sendiri ialah gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik yang mendegradasi bahan-bahan organik. Cara membuat biogas dapat membantu manusia menghemat penggunaan energi, karena umumnya biogas dibuat dari limbah seperti kotoran ternak atau sampah.

Biogas pula dapat dikatakan sebagai pemanfaatan yang tepat guna bagi kotoran-kotoran atau limbah itu. Dalam praktiknya, cara membuat biogas nyatanya juga tak terlalu sulit.

Anda bisa mencoba untuk mempraktikkannya sendiri di rumah, sebagai langkah awal untuk membantu mengurangi penggunaan energi bumi yang berlebihan. Berikut ini ialah cara membuat biogas yang disadur dari situs berita merdeka.com

Prinsip dalam Cara Membuat Biogas

Prinsip pembuatan biogas itu pada dasarnya merupakan adanya dekomposisi bahan organik secara anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida. Jenis gas inilah yang disebut sebagai biogas.

Proses dekomposisi anaerobik dalam cara membuat biogas dibantu oleh sejumlah mikroorganisme, terutama bakteri metan. Diperlukan suhu yang baik dan tepat untuk proses fermentasi. Baca selengkapnya dengan klik di sini. (*)

  • Bagikan