Mediatani – Saat memasuki bulan Ramadhan, kurma menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk menemani waktu berbuka puasa. Sudah tidak diragukan lagi bagaimana nikmatnya kurma dengan perpaduan menu takjil yang lain serta manfaat yang tidak sedikit.
Namun, walaupun rekans sering mengonsumsi kurma, apakah rekans sudah tahu manfaat apa saja yang akan didapatkan jika mengonsumsinya?
Melansir dari hellosehat, hampir 70% dari satu buah kurma terdiri dari karbohirat yang menjadi kandungan utamanya. Kurma juga mengandung beberapa sumber nutrisi lainnya, seperti serat, protein, kalium, magnesium, tembaga, mangan, zat besi, dan vitamin B6.
Bukan hanya itu. Kurma juga tinggi akan asupan kalsium, zat besi, folat, vitamin K, serta antioksidan seperti avanoid, karoten, fenolik, dan anthocyanin.
Dibedakan dari tingkat kematangannya, kandungan nutrisi kurma dapat berbeda antar satu dengan yang lain. Misalnya, kurma segar lebih sedikit kandungan kalori dan gulanya dibandingkan kurma kering. Per 100 gram kurma yang dikeringkan mengandung 284 kalori dan 76 gram karbohidrat.
1. Menjaga kesehatan pencernaan
Kurma merupakan sumber serat makanan yang baik. Tergantung pada varietas dan tahap kematangannya, sekitar 6,4% sampai 11,5% kandungan kurma terdiri dari serat terutama jenis serat tidak larut.
Serat tidak larut yang ada pada makanan dapat membantu memadatkan feses dan melancarkan pencernaan. Artinya, dengan memakan makanan berserat setiap hari (sekitar 25-30 gram/ hari) maka dapat membuatmu terhindar dari masalah diare dan sembelit.
Bukan hanya itu, buah kurma dapat memelihara mukosa lambung ketika rekans sedang menjalankan ibadah puasa. Sebab, kurma memiliki sifat antiradang dan protektif yang menjaga lambung tetap sehat selama Ramadhan.
2. Mencegah risiko diabetes
Walaupun rasanya manis, memakan kurma tidak langsung meningkatkan risiko terkena diabetes. Malahan, kandungan serat tak larut dalam buah nabi ini akan membantu rekans mengurangi risiko diabetes karena dicerna lebih lambat.
Penelitian dari Nutrition Journal 2011 pun menyebutkan, kurma mempunyai indeks glikemik rendah yang membuatnya tidak langsung melonjakkan kadar gula darah setelah makan.
3. Meningkatkan kesehatan jantung
Kurma mengandung banyak vitamin dan mineral yang berguna dalam meningkatkan kesehatan jantung. Misalnya Magnesium dan kalium. Keduanya dapat membantu menurunkan tekanan darah ke tingkat yang lebih sehat. Apalagi, kandungan serat dalam kurma juga bermanfaat untuk mengurangi kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
Ditambah lagi, kurma mengandung antioksidan asam fenolik yang bersifat antiradang. Asam fenolik dipercaya mampu menurunkan risiko hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.
Para ahli merekomendasikan agar memakan buah ini setidaknya dua kali dalam sepekan agar memelihara kesehatan jantung.
4. Menjaga kesehatan otak
Studi dari Neural Degeneration Research 2016 menjelaskan, kurma berpotensi menghambat produksi protein bernama interleukin 6 (IL-6) yang menjadi pemicu peradangan di otak. Kadar IL-6 yang tinggi di dalam otak sering disangkutpautkan dengan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Penelitian lain yang dilakukan pada tikus juga menunjukkan fungsi kurma dalam mempertajam daya ingat. Selain menunjukkan kemampuan belajar serta penyimpanan memori yang lebih baik, tikus yang diberi makan kurma juga berperilaku lebih tenang.
Manfaat kurma dalam memelihara kesehatan otak ini masih berhubungan dengan antioksidan flavonoid untuk mengurangi peradangan di otak. Namun, hal tersebut masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaat kurma untuk kesehatan otak manusia.