Dosen Pertanian Unhas Lakukan Pendampingan Peningkatan Produksi Melon

  • Bagikan
Dokumentasi Kegiatan Pendampingan Peningkatan Tanaman Melon.

Mediatani – Dosen Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof. Dr. Ir. Elkawakib Syam’un, MP melaksanakan kegiatan Pendampingan Peningkatan Produktivitas Lahan melalui Pengembangan Tanaman Melon Eksotik. Kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Takalar, Kecamatan Galesong, pada Kamis (01/06/2023).

Kegiatan ini berkolaborasi dengan berbagai Stakeholder di antaranya mahasiswa dan kelompok tani. Harapannya, semua elemen masyarakat dapat memahami pentingnya menanam tanaman melon demi menaikkan kesejahteraan hidup masyarakat Indonesia pasca Covid-19.

“Ada beberapa petimbangan, yang pertama luas lahan yang semakin sempit yang membuat petani sangat sulit menjadi lebih sejahtera. Oleh karena itu, salah satu solusi opsi yang dapat dilakukan yaitu menanam tanaman yang bernilai ekonomis tinggi, salah satunya adalah melon” ungkap Elkawakib saat diwawancarai mediatani.co di Fakultas pertanian, Kamis (01/06/2023).

Lebih lanjut Elkawakakib menjelaskan, tanaman melon bisa menjadi komoditi yang bernilai ekonomis tinggi karena umur dari tanaman tersebut sangat singkat hanya kurang lebih 60-65 hari. Maka dari itu, lahan yang sempit bisa dimanfaatkan petani untuk meraup untung yang besar dengan waktu singkat.

“Dengan luas lahan 250 m2 saja, lahan yang ditanami melon dapat menghasilkan sebanyak kurang lebih 21 juta persatu kali panen. Dibanding dengan jagung ketika yang dapat menghasilkan produksi 7 ton dalam 1 ha, hanya menghasilkan sebanyak kurang lebih 28 juta,” sebut Elkawakib.

Pertimbangan selanjutnya yaitu produktivitas lahan pertanian Indonesia sangat menurun akibat manajemen lahan yang kurang tepat. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan, Indonesia tengah menghadapi 14 juta hektare lahan kritis. Hal lain yang juga menjadi pertimbangan yakni kondisi dunia yang baru-baru telah melalui Covid-19 yang membuat banyak sektor mengalami kemunduran.

“Untuk itu, perbaikan ekonomi harus dilakukan secara cepat, salah satu caranya yaitu menanam tanaman melon” tambahnya.

Menurutnya, alasan lain mengapa harus menanam tanaman melon yaitu karena pangsa pasar komoditi ini cukup tinggi. Salah satu negara konsumen terbesar melon ini yaitu Singapura. Selain itu, melon juga termasuk salah satu komoditi yang tidak dipengaruhi oleh fluktuasi harga.

“Saya harap tanaman melon ini bisa terbranding, agar semua masyarakat ikut bercocok tanam melon dan juga kawasan ini bisa dijadikan lokasi Eduwisata bagi masyarakat,” tutur Elkawakib.

Dia juga menilai melon sebagai buah yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Buah Melon sendiri mengandung antioksidan dan kolagen yang menjaga tubuh selalu dalam kondisi yang fit dalam menjalani aktifitas sehari-harinya.

Upaya ini juga sesuai dengan arahan dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) yang selalu mendorong pengembangan produk pertanian Indonesia khususnya buah dan sayur.

“Buah Indonesia punya kualitas yang sangat bisa dijamin tidak kalah dengan buah yang ada di dunia,” Mentan SYL dalam berbagai kesempatan.

Senada dengan pernyataan Menteri Pertanian, Dedi Nursyamsi sebagai Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, menjelaskan bahwa Kementerian Pertanian akan selalu mendorong peningkatan buah dan sayur baik secara kuantitas maupun kualitas.

“Bahwa negara-negara maju di dunia ini, semuanya, pertaniannya maju,” ungkap Dedi.

  • Bagikan