Mediatani – Seorang pemudah berusia 22 tahun bernama Mohd Saifullah Halim asal Penang, Malaysia memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan uang dan juga menjadi penyelamat kelangsungan hidup manusia.
Di tengah pandemi virus covid-19, Saifullah menggunakan teknologi drone pesawat tanpa awak untuk menjaga alur pekerjaan petani yang takut keluar rumah karena virus corona.
Awalnya, ia menerbangkan satu drone dibelinya untuk menyemprotkan pestisida pada tanaman di lahan seluas 11 hektar. Setelah itu, idenya ini pun mulai mendapat permintaan dari petani lainnya yang merupakan teman ayahnya yang juga penduduk desa setempat. Baginya, hal ini merupakan keputusan tepat yang setelah menyelesaikan studi.
“Dan dari sana, permintaan mulai mengalir selama periode Order Kontrol Gerakan (MCO) dan (saya) membeli pesawat tanpa awak untuk memperluas layanan dan untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan petani di sekitar daerah ini.” tambahnya.
Ia menambahkan bahwa drone-nya kini sangat dicari karena para pertani begitu berhati-hati meninggalkan rumahnya karena takut adanya virus Corona dan ini pun dijadikan alternatif yang baik.
Para petani ini juga tidak keberatan untuk membayar tarif mulai dari USD 2,80 menjadi USD 4,66 per 0,29 hektar. Hal itu wajar saja, karena teknologi ini memberi petani kemampuan untuk memaksimalkan hasil mereka dan menjalankan pengelolaan pertanian yang lebih efisien, sambil meningkatkan produksi. Pekerjaan petani yang biasanya memakan waktu berjam-jam, namun dengan drone hanya dilakukan dalam waktu setengah jam. Dengan menggunakan drone juga penyemprotan tersebar lebih merata, dan meningkatkan hasil panen mereka dibandingkan dengan praktik normal menggunakan pompa.
Karena permintaan drone yang begitu tinggi, membuatnya membeli drone yang kedua dan mempekerjakan dua asisten untuk membantu pekerjaannya. Dia juga menambahkan bahwa dia bisa menghasilkan sekitar USD 1.165 atau sekitar Rp 16 jutaan per-bulan hanya dengan melakukan menyemprotkan pestisida.
Tidak hanya di sawah, tetapi petani sayuran telah mendekatinya dan meminta layanan dronenya. Ia pun juga mendesak para pemuda di sekitar Malaysia untuk mengikuti jejaknya dan mencoba menjelajah ke pasar yang belum dimanfaatkan.