Mediatani – Mamalia laut yang dikenal sangat cerdas adalah lumba-lumba. Hal ini karena ukuran otak yang dimiliki oleh lumba-lumba berukuran besar, dinilai mendekati kecerdasan manusia.
Salah satu kecerdasan lumba-lumba menurut ahli biologi, Oklahoma State University adalah mereka mampu memanggil kawanannya dengan mengeluarkan suara seperti desis sebagai tanda pengenal.
Mengutip dari Whale and Dolphin Conservation, selama jutaan tahun, tubuh, sistem sensorik, otak dan kecerdasan mamalia laut cerdas ini telah berevolusi. Organ-organ tersebut beradaptasi untuk menjalani beragam kehidupan di dalam air. Lumba-lumba memiliki kemampuan sonar biologis atau ekolokasi. Mereka merasakan lingkungannya dengan menggunakan pantulan gelombang bunyi.
Mengutip dari Dolphins World, kemampuan ekolokasi yang dimiliki oleh lumba-lumba ini berguna untuk menentukan arah, melindungi dirinya dari serangan para predator dan berburu. Ekolokasi dinilai sangat berguna untuk aktivitas berkomunikasi para lumba-lumba di perairan yang gelap dan keruh.
Dalam perairan yang gelap, lumba-lumba tidak mampu untuk mengandalkan salah satu inderanya yaitu indera penglihatan. Hal inilah yang menyebabkan pancaran bunyi menjadi sangat penting untuk keberlangsungan hidup lumba-lumba.
Fakta Unik Cara Tidur Lumba-lumba
Salah satu fakta unik yang dimiliki oleh mamalia laut ini adalah cara tidurnya. Kamu harus tahu bahwa ketika lumba-lumba tidur, mereka sejatinya tidak mengistirahatkan tubuhnya secara keseluruhan. Ketika tidur mamalia laut ini pun masih tersadar.
Mengutip dari Whale and Dolphin Conservation, mamalia laut ini hanya membiarkan setengah dari otaknya agar tetap bisa bekerja ketika tertidur. Mereka akan tetap waspada ketika tengah tertidur untuk kebutuhan bernapas.
Di perairan dangkal, lumba-lumba terkadang tidur di dasar laut, secara teratur naik ke permukaan untuk bernapas. Saat tidur, lumba-lumba hanya menutup satu mata. Saat mata kiri akan tertutup, separuh otak sebelah kanan tidur. Begitu juga sebaliknya.
Cara tidur lumba-lumba ini dinamai dengan unihemispheric. Secara berkala, lumba-lumba akan bergantian untuk mengistirahatkan bagian otak yang sedang tidur. Hal ini agar supaya lumba-lumba bisa mengistirahatkan diri sekaligus harus menjaga kesadarannya.
Selain cara tidurnya, cara bernapas lumba-lumba juga terbilang unik. Ketika di dalam air, lumba-lumba mampu menahan napasnya selama delapan menit hingga lima belas menit. Dikutip dari Sciencing, lumba-lumba dapat menahan napasnya sebab mereka memiliki paru-paru yang memilki lebih banyak alveoli atau kantong udara kecil.
Pernapasan lumba-lumba berjalan tidak secara otomatis. Tetapi, hanya saat dalam kondisi sadar. Lumba-lumba harus aktif untuk menentukan waktu bernapas. Hal inilah yang juga menjadi alasan mengapa bahkan disaat tertidur lumba-lumba harus menjaga kesadaran.
Berbeda halnya dengan manusia, yang mampu bernapas dengan stabil bahkan saat tertidur, tanpa terjaga sama sekali. Bila diumpamakan tidur seperti manusia, maka lumba-lumba akan berhenti bernapas, tubuhnya akan lemas, bahkan mamalia laut ini akan seperti mati.