Mediatani – Kabupaten Gowa bakal disuplai sebanyak 500 sapi indukan, dalam rangka untuk menyukseskan program 1.000 desa sapi yang digagas Kementerian Pertanian (Kementan).
Dilansir dari situs berita Sindonews, Direktur Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian RI, Syamsul Ma’arif mengatakan bahwa Gowa ditunjuk menjadi salah satu kabupaten, dan progam itu pun direncanakan dan dijadwalkan akan dilaunching pada Februari 2021 mendatang.
“Jadi nanti ada sebanyak 500 ekor sapi indukan dan bakalan,” ungkap dia usai bertemu dengan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan di Ruang Rapat Bupati Gowa, Kamis, (28/1/2021), dikutip Minggu (31/1/2021).
Dirinya menjelaskan bahwa selain program 1.000 desa sapi, pula akan dibahas rencana renovasi Rumah Pemotongan Hewan (RPH) modern di Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Somba Opu, Gowa.
Ke depannya, lanjut Syamsul, RPH itu menjadi berbeda di Kelurahan Tamarunang, semua peralatan juga akan diperbaiki dan akan menggunakan teknologi sehingga kualitas daging yang dihasilkan juga terjamin.
“RPH modern ini untuk kita memberikan keyakinan pada masyarakat bahwa nantinya daging-daging yang beredar itu kita betul-betul potong di rumah yang modern dan terjamin keamanan produknya,” jelas dia.
Sementara itu, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan, Pemerintah Kabupaten Gowa siap dalam mendukung dan menyukseskan program Kementan ini.
Apalagi lanjut Bupati Adnan, tentu hal itu akan berdampak baik bagi Kabupaten Gowa sendiri.
Pihaknya pun akan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan.
Pelaksanaan kegiatan ini pun akan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Intinya kami akan mempersiapkan ini dalam rangka menyukseskan program nya agar berjalan dengan baik termasuk protokol kesehatan agar tidak ada masalah di kemudian hari,” terangnya.
Jabar Andalkan Sapi dalam Negeri, Pasok 1.000 Bakalan dari NTB
Sementara itu, Jawa Barat melalui Gubernurnya, Ridwan Kamil menuturkan bahwa pihaknya mendapatkan pasokan sapi dari Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Suplai kebutuhan daging sapi di Jawa Barat mudah-mudahan tak selalu mengandalkan impor dari Australia, tapi bisa mandiri melalui pasar dan suplai dalam negeri, khususnya NTB yang diproklamirkan sebagai provinsi sejuta sapi,” kata dia, dalam konferensi pers daring, di Garut, Rabu, 27 Januari 2021 dilansir Jumat (29/1/2021) dari situs berita Tempo.co.
Ridwan Kamil pun menyaksikan penandatanganan kerja sama antar BUMD di Jawa Barat, yakni PT Agro Jabar, dengan BUMD milik provinsi NTB yakni PT Gerbang NTB Emas terkait pembelian sapi hari Rabu, 27 Januari 2021 di Wanaraja, Garut.
Pada tahap pertama ini, PT Agro Jabar akan menerima 1.000 ekor sapi.
Dia mengungkapkan bahwa Jawa Barat sekarang ini sedang mengupayakan untuk mendapat pasokan daging sapi dari dalam negeri.
“Sapi yang dibeli, yang didatangkan dari NTB ini bukan sapi langsung potong. Jadi itu bisa dilakukan penggemukan dulu dari apa yang ada bibitnya. Idenya, ialah yang penting suatu hari nanti suplai daging sapi bisa disuplai oleh diri sendiri, maksimal datang dari perdagangan intra provinsi, bukan lintas negara,” kata dia, berharap.
Di kesempatan yang sama, Ridwan Kamil juga meresmikan teknologi smart greenhouse dengan metode pertanian sistem infus untuk jagung.
Teknologi itu berjalan dengan memanipulasi kondisi lingkungan agar tanaman, di dalamnya berkembang optimal. Sistem infus itu dirancang dengan komputerisasi agar mengatur pemberian pupuk dan air.
Kami meresmikan pertanian infus menggunakan teknologi, di mana di masa depan pertanian tidak lagi konvensional, tapi menggunakan teknologi yang bisa menghemat air, mengatur air, sehingga petani bisa menumbuhkan produknya hingga 12 bulan,” ujar Ridwan Kamil.
Sekretaris Daerah NTB Lalu Gita Ariadi mengatakan bahwa kerja sama antar BUMD dua provinsi itu merupakan bagian dari tindak lanjut kerja sama keduanya pada Desember 2020.