Mediatani – Hari Kopi Sedunia yang jatuh pada 1 oktober merupakan momen penting bagi berbagai pihak yang terlibat dalam pengembangan komoditas kopi di Indonesia. Pasalnya, geliat ekspor kopi Indonesia masih terus meningkat di pasar internasional dan menjadi salah satu komoditas penghasil devisa negara.
Memperingati momen itu juga, pada Jumat (2/20), Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) mengajak Kementerian Pertanian untuk bekerjasama dalam memajukan kopi lokal dan meningkatkan kesejahteraan petani kopi Indonesia.
Rencana kerjasama tersebut diutarakan oleh Ketua Dekopi Anton Apriyantono saat bersilahturami dengan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Kantor Kementan, Jakarta Selatan.
“Kedepan kita akan mendirikan house of coffe Indonesia dimana akan menjadi pusat informasi bagi mereka yang mau melakukan ekspor kopi, mulai dari jenisnya hingga ketersedian sudah diatur,” ujar Anton.
Mantan Menteri Pertanian periode 2004-2009 itu juga berharap Dekopi dapat bekerjasama secara erat dengan Kementan mulai dari perencanaan program sampai realisasi program. Kerjasama tersebut, kata Anton dapat meringankan tugas pemerintah.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa kopi Indonesia, khususnya untuk jenis arabika sangat diminati di pasar internasional. Menurutnya, kopi Indonesia memiliki cita rasa yang khas.
“Hal ini menjadi point plus yang baik bagi citra kopi Indonesia di pasar internasional yang perlu kita jaga dan promosikan yang lebih intensif,” kata SYL yang juga penikmat kopi.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Volume ekspor kopi pada periode Januari-Mei 2020, mencapai 127 ribu ton, mengalami peningkatan sebesar 31,05 persen di periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu 96,57 ribu ton. Pada tahun 2024, nilai ekspor kopi ditargetkan mencapai USD 2,6 miliar.
Menanggapi hal tersebut, Anton siap bekerja sama untuk meningkatkan kinerja dan performa kopi nasional. Menurutnya kerjasama itu merupakan hal yang menguntungkan bagi masyarakat terutama petani kopi di daerah-daerah.
“Respon Mentan Syahrul sangat mendukung sekali rencana tersebu dan nanti detail-detail perencana akan kita bicarakan dengan Dirjen Perkebunan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Anton menjelaskan bahwa keberadaan Dekopi merupakan amanah dari Undang-Undang yang ada sehingga dapat menjadi mitra strategis bagi pemerintah. Dalam hal ini, terkait perkebunan komoditi kopi makan yang paling dekat adalah Kementan.
“Insya Allah ini sedang dalam persiapan terus dan mudah-mudahan tahun ini sudah bisa kita mulai dan saya optimistis ini dapat memberikan dampak yang baik bagi perkembangan kopi lokal kita,” tuturnya.