Mediatani – Cara membeli hewan kurban secara daring alias online tampaknya dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin berkurban di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, ini.
Hal inilah yang kemudian saatini dikembangkan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai melalui program LA SAPI (Layanan Seluler Peternakan Terintegrasi).
Aplikasi LA SAPI yang sebelumnya menggunakan SMS broadcast kini pun sudah dikembangkan dengan berbasis android yang mana aplikasinya telah dapat didownload melalui play store.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai H. Burhanuddin menuturkan bahwa aplikasi ini memudahkan bagi para pengusaha maupun pembeli sapi dalam bertransaksi tanpa tatap muka.
“Ini merupakan cara yang tepat, murah dan mudah untuk meminimalisir potensi atau risiko infeksi Covid-19 akibat mobilitas manusia dalam proses jual beli hewan kurban saat ini,” katanya, Kamis (24/6/21), melansir, Minggu (27/6/2021) dari laman suarajelata.com.
Melalui aplikasi ini, peternak bisa pula memanfaatkannya di mana sapi ataupun hewan lainnya yang mau dijual mencantumkan berat, harga, gambar, nama dan nomor HP pemilik hewan sehingga pembeli dengan mudah bisa mengetahui kondisi hewan yang akan dibelinya.
Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Disnak Keswan Sinjai drh. Mappamancu menambahkan bahwa ratusan ternak sapi telah disiapkan dalam aplikasi yang proses penentuan harga berdasarkan berat hidup.
Menjelang hari raya kurban, aplikasi La Sapi juga menawarkan penjualan secara online dengan pengantaran khusus ke tujuan di Kota Makassar secara gratis.
“Jika ada pembeli di Makassar, maka akan diantar langsung oleh rekanan La Sapi ke alamat yang diminta oleh pembeli. Sebelum diantarkan, berat sapi akan ditimbang, kemudian didokumentasikan oleh tim pengantar.
Hasil dokumentasi menjadi bukti bahwa berat sapi yang diantarkan sesuai dengan yang dipesan oleh pembeli,” tuturnya.
Mappamancu mengajak bagi masyarakat yang ingin menggunakan aplikasi itu agar bisa diunduh melalui aplikasi play store dan menyiapkan email sebagai prasyarat wajib login di aplikasi, khususnya ketika akan melakukan transaksi.
Sementara itu Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) memberi apresiasi tinggi atas pengembangan aplikasi La Sapi ini.
Menurut dia, aplikasi tersebut merupakan terobosan yang sangat baik, sebagai wujud komitmen Pemkab guna mempermudah kebutuhan kepada masyarakat.
Dengan diterapkannya teknologi melalui aplikasi ini dapat memberikan efisiensi dan efektifitas waktu serta biaya, tenaga.
Sebab, di era sekarang ini kata ASA, segala kebutuhan manusia memiliki ketergantungan terhadap teknologi informasi.
“Menjelang hari raya idul adha, masyarakat kita yang butuh hewan kurban bisa memanfaatkan aplikasi ini hanya dengan melalui android segala informasi sapi kurban ada di dalamnya, khusus pembeli dari Makassar, jika sudah deal bisa diantarkan langsung ke alamatnya tanpa biaya tambahan,” jelasnya.
Inovasi Baru, Pemerintah Luncurkan Aplikasi Peternakan dan Kesehatan Hewan
Sementara itu, belum lama ini, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan aplikasi bidang peternakan dan kesehatan hewan berbasis online yang dinamakan UPT Online.
Aplikasi UPT Online ini juga merupakan salah satu terobosan dalam mempermudah pemantauan perkembangan, pemeliharaan atau pembibitan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak Ditjen PKH.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah, Jumat (11/6/) dalam keterangannya menjelaskan bahwa melalui aplikasi ini penghasil bibit dapat dipantau dan dikontrol populasinya, kelahiran, distribusi serta beberapa kendala reproduksi ternaknya.
“Intinya aplikasi ini akan memudahkan, seperti mempermudah untuk mengotrol perkembangan UPT di Indonesia,” katanya, melansir, Minggu (13/6/2021) dari situs kominfo.jatimprov.go.id.
Ditjen PKH sendiri memiliki 10 Unit Pelaksana Teknis (UPT) perbibitan yang dalam tugas dan fungsinya menghasilkan bibit dan benih ternak…baca selengkapnya dengan klik di sini. (*)