Mediatani – ID Food atau Holding BUMN kluster pangan berhasil membuat sejumlah pencapaian, mulai dari program Makmur hingga berhasil melakukan ekspor 140 ton beras ke Arab Saudi.
Hal itu dibeberkan oleh Direktur Utama ID Food, Arief Prasetyo Adi saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI. Menurutnya, capaian tersebut tidak lepas dari arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang meminta ID Food untuk bersinegi dengan berbagai pihak.
Adapun pihak yang bersinergi dengan ID Food untuk meningkatkan ekosistem pangan, yakni Himpunan Bank Negara (Himbara), perusahaan swasta maupun kolaborasi pendampingan petani, peternak dan nelayan.
Sinergi tersebut dapat terwujudkan berkat dukungan dari PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Perkebunan Nusantara III (Persero), Perum Perhutani, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), PT Asuransi Jasa Indonesia, dan PT Asuransi Kredit Indonesia untuk mensukseskan program Makmur.
Program makmur ini dicanangkan untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteran petani.
“Program Makmur bertujuan menghadirkan solusi pertanian melalui pendekatan holistik untuk memakmurkan petani Indonesia,” ujar Arief, dilansir dari Liputan6, Selasa (18/1/2022).
Dalam pelaksanaan program Makmur tersebut, tambah Arief, berbagai BUMN saling bekerja sama dalam melakukan pengelolaan budidaya berkelanjutan, pendampingan, akses permodalan, dan akses pasar.
Ia menyampaikan, saat ini luas tanam pada program Makmur ini sudah mencapai 85.886 hektare atau telah melebihi dari target yang sebesar 82.701 hektare. Program ini juga telah melibatkan sebanyak 75.393 petani, mulai dari petani tebu, padi, jagung, holtikultura, hingga perkebunan rakyat.
Arief menambahkan ID Food juga bersinergi dengan petani, peternak, nelayan sebagai upaya untuk mendukung peningkatan produksi pangan nasional.
Sinergi ini sesuai dengan pembahasan dalam RDP Komisi IV DPR RI yang meminta ID Food menjalin kerja sama dengan UMKM untuk melakukan pemasaran dan pendistribusian produk.
Lebih lanjut, Arief menambahkan pihaknya juga telah membuat produk ritel dengan nama brand Rania. Kemudian beserta brand masing-masing dari anggota holding lainnya juga telah masuk pada pasar daring dan luring.
“ID Food juga telah penjajakan ke beberapa Koperasi dan Pondok Pesantren, semoga ke depan dapat mewujudkan sinergi pangan dengan Koperasi dan Pondok Pesantren,” ungkap Arief.
Perluas Pasar ke Luar Negeri
Arief mengungkapkan bahwa ID Food juga telah berhasil melakukan perluasan pasar ke luar negeri di mana sebelumnya hanya ditujukan untuk konsumen dalam negeri.
Di sektor Perikanan, produk yang diekspor ID Food diantaranya yaitu gurita ke AS senilai Rp 2,4 miliar, Ikan Kaca Piring ke Thailand senilai Rp 489 juta, Ikan Black Marlin ke Filipina senilai Rp 629 juta, dan Ikan Tuna dan Gurita ke Jepang senilai Rp 1,5 miliar.
Sementara di sektor pertanian, melalui Sang Hyang Seri, yang merupakan member dari ID Food, juga telah berhasil melakukan ekspor beras Long Grain kemasan lima kg ke Arab Saudi sebanyak 140 ton atau Rp 2 miliar.
“Anggota holding lainnya di sektor Perdagangan dan Logistik PT PPI juga telah menandatangani kontrak ekspor kopi ke Mesir sebanyak 600 ton pada 2021 atau sekitar Rp 17 miliar. Realisasi saat ini sebanyak 223 ton,” sebutnya.