Mediatani – Dalam ajang kompetisi Shell Livewire Energy Solutions 2023, empat mahasiswa dari Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil meraih posisi ketiga. Mereka berhasil mengungguli lebih dari 300 pesaing lainnya dengan inovasi mereka yang dinamakan Biojel, sebuah teknologi yang menghasilkan biogas dari limbah pertanian.
Kelompok mahasiswa yang berprestasi ini terdiri dari Nurul Munawar dan Yulian Saktiawan, mahasiswa Fisika angkatan 2020, serta Muhammad Fajar dan Muhammad Rizaldi, mahasiswa Fisika angkatan 2017. Sebagai penghargaan atas prestasi mereka, mereka menerima dana sebesar 40 juta dari Shell Indonesia dan Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) selaku penyelenggara kompetisi.
Biojel sendiri merupakan suatu inovasi yang menggabungkan teknologi biogas dengan konsep circular economy. Teknologi ini memungkinkan produksi biogas yang dapat digunakan untuk keperluan memasak dan sebagai pupuk organik.
Punya Banyak Keunggulan
Selain itu, Yulian menjelaskan bahwa circular economy mengandung makna penting yaitu mengubah limbah menjadi produk bernilai tinggi yang memiliki manfaat. Konsep ini muncul dari kekhawatiran tim terkait menyusutnya persediaan bahan bakar untuk memasak. Mereka mengungkapkan bahwa sekitar 58 persen gas yang digunakan masih harus diimpor, sehingga permintaan dan harga gas terus meningkat.
Selain alasan tersebut, tim juga melihat potensi besar dalam sektor peternakan. Hal ini disebabkan karena peternakan merupakan salah satu sumber emisi gas rumah kaca terbesar, terutama dari limbah yang dihasilkan oleh aktivitas peternakan.
Contohnya, disebutkan bahwa setiap kali seseorang mengonsumsi 100 gram daging sapi, hal itu menyumbang 50 gram emisi karbon (gas rumah kaca). Selain itu, disebutkan pula bahwa kotoran sapi memiliki kandungan gas metana yang berdampak buruk bagi lingkungan.
“Jadi, di sistem ini terdapat integrasi biogas untuk menangkap gas metana yang berguna untuk kebutuhan memasak serta menghasilkan pupuk organik,” ungkapnya.
Beberapa kelebihannya adalah sebagai berikut: pertama, teknologi ini mampu menyediakan akses energi bersih dengan harga terjangkau, sehingga dapat mengurangi biaya untuk bahan bakar memasak. Kedua, teknologi ini dapat memenuhi kebutuhan akan pupuk organik, yang pada gilirannya dapat mengurangi pengeluaran petani dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
“Secara tidak langsung dapat menciptakan perputaran ekonomi (circular economy) di masyarakat,” ujar Yulian.
Proses Kompetisi
Berikutnya, Yulian menjelaskan bagaimana ia melewati setiap tahapan dalam proses seleksi. Mulai dari melakukan pendaftaran untuk Shell Livewire Energy Solutions 2023 pada bulan Desember 2022, dan pada bulan Maret 2023, sebanyak 33 wirausaha berhasil lolos dalam tahap bootcamp pertama dari hampir 300 peserta yang mendaftar.
Bagi Yulian, event ini memiliki makna khusus karena melalui proses yang cukup berliku, termasuk tahap bootcamp yang menantang. Terutama, setiap finalis harus menunjukkan perkembangan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Mereka harus menghadapi tantangan mulai dari mengidentifikasi masalah dan solusinya (problem-solution fit) hingga menyusun model bisnis yang tepat (business-model fit) dan perencanaan penggalangan dana (fundraising planning).
Selama berlangsungnya kompetisi, tim Biojel mengakui bahwa mereka sempat merasa kurang percaya diri. Hal ini disebabkan oleh banyaknya finalis dari lulusan S2, sementara tim Biojel hanya memiliki latar belakang pendidikan S1. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka tetap mempersiapkan diri dengan matang dan aktif mengikuti rangkaian bootcamp serta bimbingan mentor, serta menyelesaikan berbagai tugas yang diberikan.
Beruntungnya, mereka berhasil menjalani setiap tahapan dengan lancar, termasuk saat melakukan presentasi Final Pitching di Mandalika International Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan akhirnya meraih posisi tiga besar dalam kompetisi.
Yulian sebagai perwakilan tim Biojel berharap bahwa kemenangan tersebut dapat mendorong Biojel untuk memberikan kontribusi lebih besar dan berdampak positif dalam industri energi di Indonesia.