Mediatani – Segala pembatasan sosial yang terjadi di masa pandemi Covid-19 berdampak terhadap segala aspek kehidupan. Namun di sisi lain, hal tersebut memunculkan banyak aktifitas bahkan menjadi hobi baru karena banyaknya waktu yang dihabiskan selama mengurung diri di rumah.
Selain berkebun, salah satu hobi yang juga banyak digandrungi oleh masyarakat di saat pandemi yaitu memelihara ikan hias, seperti ikan cupang. Karena ikan yang memiliki bentuk dan warna yang menarik ini cukup mudah dipelihara, berbagai kalangan mulai anak-anak sampai orang tua pun menginginkannya.
Hal tersebut membuat ikan hias ini menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Seorang Karang Taruna di Kelurahan Burangrang mencoba memanfaatkan peluang tersebut untuk membudidayakan ikan cupang.
Dilansir dari AyoBandung, Koordinator Bidang Humas Karang Taruna Burangrang, Dito Mochamad Febrianto mengungkapkan, memberdayakan tumbuhan dan hewan di wilayahnya merupakan salah satu tugas organisasinya yang bergerak di Bidang Lingkungan Hidup.
Atas dasar itulah para anggota Karang Taruna diarahkan untuk membudidayakan ikan, termasuk ikan hias khususnya cupang karena saat ini dinilai memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Dito mengatakan bahwa sebelumya, para karang taruna ini membudidayakan berbagai ikan konsumsi untuk kebutuhan warga. Namun karena ikan cupang saat ini juga dinilai memiliki nilai jual yang tinggi, maka mereka memutuskan untuk merambah ke budidaya ikan hias tersebut.
Untuk memaksimalkan pemasarannya, Karang Taruna Burangrang juga akan menciptakan situs khusus untuk menjual berbagai hasil produksi mereka seperti makanan, dan minuman, serta ikan hias yang saat ini sedang dibudidayakan.
“Untuk UEP (Usaha Ekonomi Produktif) di sini kita akan membuat web khusus untuk penjualan. Kebetulan ikan hias itu juga akan diadakan penjualannya. Lewat Instagram juga,” katanya.
Dengan program tersebut, diharapkan para anggota Karang Taruna lainnya bisa memanfaatkan untuk lebih produktif. Karena memang cukup sulit memulai berbagai kegiatan di masa pandemi covid-19 ini.
Ia juga berharap program tersebut dapat dirasakan manfaatnya oleh warga di Kelurahan Burangrang.
Salah satu Anggota Tarang Karuna Burangrang, Ferry Andriawan juga telah membudidaya ikan cupang sejak setahun yang lalu. Ia mengaku tertarik mengembangbiakkan ikan hias tersebut berawal dari hobi.
“Ditambah lagi saat ini ikan cupang juga lagi booming, akhirnya berjalan sudah sekitar satu tahunan ini,” tambah Ferry.
Dengan mengandalkan akun instagramnya @aulia.betafish, Ferry dapat menjual berbagai ikan cupang hasil ternaknya sendiri dan memperoleh keuntungan yang mencapai Rp500 ribu hingga Rp1 juta dalam seminggu. Ikan cupang tersebut dibanderolnya dengan harga mulai dari Rp40 ribu sampai Rp500 ribu tergantung jenis dan ukuran.
Meski demikian, Ferry juga menemui kendala akibat kondisi cuaca yang ekstrem saat ini, seperti banyaknya burayak atau anakan ikan cupangnya yang mati karena kualitas air tidak terkontrol. Sehingga, ia memutuskan untuk menghentikan sementara proses mengawinkan cupangnya.
“Jadi kalau masalah breeding ini hanya dari segi perawatan air, sama pakannya yang penting. Kalau ‘ngebreed’ dari proses perkawinannya saat ini jangan dulu dengan kondisi cuaca yang saat ini,” jelasnya.
Namun menurutnya, popularitas ikan cupang ini masih akan bertahan lama. Sebab, ia menganggap saat ini sedang trennya para pembudidaya atau breeder berlomba-lomba mengawinkan cupang untuk menghasilkan warna yang lebih menarik. Hal tersebut juga akan membuat harga cupang menjadi stabil.
Sementara itu, anggota Karang Taruna lainnya, Rizal Elhakim juga mengaku tertarik membudidayakan ikan cupang setelah mengetahui nilai ekonomi ikan hias tersebut cukup tinggi. Padahal, sebelumnya ia hanya menyukai aquascape saja.
“Memang ada nilai ekonominya juga yang lumayan, seninya juga ada. Tapi ada cara atau teknik yang harus kita tahu juga sebelum mulai ngebreed. Ilmunya banyak,” ucapnya.