Investor Berencana Dirikan Industri Pakan Ternak di Gorontalo, Pemprov Beri Dukungan

  • Bagikan
Ekspor jagung di Pelabuhan Gorontalo/Antara/IST

Mediatani – Investor berencana akan membangun industri pakan ternak di Provinsi Gorontalo. Industri dengan berbahan baku jagung itu akan terus dikembangkan.

Perusahaan Sumber Investasi Pratama diketahui akan membangun industri jagung mulai dari penanaman, pengolahan, panen, sampai ke produk akhir seperti pakan ternak, minyak jagung, dan aneka produk lainnya.

“Perusahaan kami akan melakukan usaha manajemen mulai dari pengolahan lahan, pemeliharaan tanaman, panen, pasca panen, sampai pada industri hilirisasi jagung,” jelas Direktur PT Sumber Investasi Pratama (SIP) EA Joseph Renyut usai bertemu dengan Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim di Kota Gorontalo, Selasa (30/3/2021), dilansir mediatani.co Rabu (31/3/2021) dari situs iNews.id.

Joseph menuturkan bahwa jagung bukan satu-satunya komoditas yang akan dikembangkan nanti, akan tetapi juga akan merambah ke investasi di bidang peternakan lainnya.

“Karena ini akan kawasan industri, maka lebih maksimal jika terintegrasi antara jagung dengan usaha peternakan sapi dan ayam,” ujarnya.

Perihal untuk pengembangan industri itu, PT SIP membutuhkan lahan inti seluas 2.000 hektare dan lahan plasma sekitar 10.000 hektare.

“Pupuk, benih, dan peralatan kami sediakan. Pakan ternaknya kita bikin di sini, jadi ini merupakan konsep terintegrasi,” urainya, menjelaskan.

Sementara itu, Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim menyambut baik rencana pengembangan industri jagung oleh PT SIP tersebut.

Idris mengakui akan mendorong percepatan pembangunan industri jagung tersebut, dengan meminta Dinas Penanaman Modal, ESDM dan Transmigrasi bersama Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo untuk melakukan pendampingan dalam peninjauan beberapa lokasi lahan yang dibutuhkan.

“Prinsipnya kami terbuka bila ada perusahaan yang berinvestasi di Gorontalo,” kata Idris.

Tidak hanya di Gorontalo, Gubernur Nusa Tenggara Timur berencana akan membangun pabrik pakan ternak tahun 2021 ini. Dia mengemukakan alasan, bahwa dalam setahun, menurut Viktor, para peternak di NTT bisa menghabiskan lebih kurang satu triliun untuk membeli pakan dari Pulau Jawa.

“Satu tahun, NTT beli pakan ternak, baik babi maupun ayam, itu totalnya mencapai Rp 1 triliun. Sehingga kita akan buat pabrik sendiri,” ujar Viktor di Kecamatan Insana, Kabupaten TTU, Selasa (23/3/2021), melansir Kamis (25/3/2021) dari situs kompas.com.

“Sekian lama kita bawa uang kita yang banyak ini ke Pulau Jawa, yang mana pulau itu sudah kaya dan makmur, kita yang miskin ini malah sumbang setiap tahun Rp 1 triliun hanya untuk pakan ternak,” sambung dia.

Lahan 5.000 hektar

Usai itu, Viktor meminta agar Pemerintah Kabupaten TTU untuk segera menyiapkan lahan seluas 5.000 hektare untuk menanam jagung. Menurut dia, satu hektare lahan jagung jenis hibrida ditengarai bisa menghasilkan 8,2 ton.

“Bahan baku terbesar untuk pakan ternak adalah jagung, sehingga kita mendorong terus para petani untuk memproduksi sebanyak mungkin jagung,” kata Viktor.

Dalam mewujudkan hal ini, Viktor kemudian mengajak warga dan instansi terkait untuk bekerja keras. Bagi Viktor, pabrik tersebut akan memberi dampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat, khususnya petani dan peternak.

“Karena ini bukan cuma tanam jagung saja, tapi berdampak luas bagi pembangunan pertanian dan peternakan di NTT,” ujar dia.

Rencana itu terungkap saat Viktor bertemu dengan masyarakat di Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Selasa (23/3/2021), lalu.

Menurut Viktor, pakan ternak itu dibeli di Surabaya dengan harga Rp 9.000 per kilogram bagi peternak di Kota Kupang. Harganya akan berbeda untuk peternak di sejumlah kabupaten lainnya di NTT.

Viktor melanjutkan, NTT akan memiliki pabrik pakan ternak yang mulai beroperasi pada 2022 untuk memproduksi pakan bagi kebutuhan peternakan di provinsi ini.

“2022, pabrik pakan ternak mulai beroperasi di NTT untuk memproduksi pakan murah dan menguntungkan peternak dan pemerintah daerah di NTT,” katanya dalam keterangan pers Biro Administrasi Setda Provinsi NTT, dikutip Kamis (25/3/2021) dari situs medcom.id yang mengutip Antara, Rabu, 24 Maret 2021.

Gubernur mengatakan hal itu saat melakukan kunjungan kerja didampingi Bupati Timor Tengah Selatan Egusem Piether Tahun untuk meninjau aktivitas kelompok ternak di Desa Pusu, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Pulau Timor.

Ia menjelaskan arus modal yang keluar dari NTT khususnya ke Pulau Jawa untuk pembelian pakan ternak mencapai senilai Rp1 triliun lebih. Oleh sebab itu, NTT akan memiliki pabrik pakan sendiri sehingga para petani dan peternak bisa mendapatkan pasokan pakan dengan harga murah.

Dalam kesempatan itu Gubernur Viktor juga mengatakan pada tahun 2024, merupakan era kebangkitan bagi para petani peternak di provinsi berbasiskan kepulauan ini. Hal ini karena NTT akan memiliki jenis sapi Wagyu murni dengan kualitas daging premium yang dihasilkan melalui proses inseminasi buatan (IB).

“Saat ini sapi betinanya sementara bunting, tinggal dijaga dengan baik agar dapat beranak dan bisa dilakukan IB lagi untuk mendapatkan jenis api Wagyu murni yang ada di NTT,” katanya. (*)

  • Bagikan