Gubernur NTT Rencanakan Bangun Pabrik Pakan, Siapkan 5.000 Hektar Lahan

  • Bagikan
Gubernur NTT/Viktor Laiskodat/Dokumen Humas NTT/Via Kompas/IST

Mediatani – Gubernur Nusa Tenggara Timur berencana akan membangun pabrik pakan ternak tahun 2021 ini. Dia mengemukakan alasan, bahwa dalam setahun, menurut Viktor, para peternak di NTT bisa menghabiskan lebih kurang satu triliun untuk membeli pakan dari Pulau Jawa.

“Satu tahun, NTT beli pakan ternak, baik babi maupun ayam, itu totalnya mencapai Rp 1 triliun. Sehingga kita akan buat pabrik sendiri,” ujar Viktor di Kecamatan Insana, Kabupaten TTU, Selasa (23/3/2021), melansir Kamis (25/3/2021) dari situs kompas.com.

“Sekian lama kita bawa uang kita yang banyak ini ke Pulau Jawa, yang mana pulau itu sudah kaya dan makmur, kita yang miskin ini malah sumbang setiap tahun Rp 1 triliun hanya untuk pakan ternak,” sambung dia.

Lahan 5.000 hektar

Usai itu, Viktor meminta agar Pemerintah Kabupaten TTU untuk segera menyiapkan lahan seluas 5.000 hektare untuk menanam jagung. Menurut dia, satu hektare lahan jagung jenis hibrida ditengarai bisa menghasilkan 8,2 ton.

“Bahan baku terbesar untuk pakan ternak adalah jagung, sehingga kita mendorong terus para petani untuk memproduksi sebanyak mungkin jagung,” kata Viktor.

Dalam mewujudkan hal ini, Viktor kemudian mengajak warga dan instansi terkait untuk bekerja keras. Bagi Viktor, pabrik tersebut akan memberi dampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat, khususnya petani dan peternak.

“Karena ini bukan cuma tanam jagung saja, tapi berdampak luas bagi pembangunan pertanian dan peternakan di NTT,” ujar dia.

Sebagaimana diketahui, rencana itu terungkap saat Viktor bertemu dengan masyarakat di Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Selasa (23/3/2021), lalu.

Menurut Viktor, pakan ternak itu dibeli di Surabaya dengan harga Rp 9.000 per kilogram bagi peternak di Kota Kupang. Harganya akan berbeda untuk peternak di sejumlah kabupaten lainnya di NTT.

Sebelumnya, dikutip Kamis (25/3/2021) dari situs medcom.id, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan NTT akan memiliki pabrik pakan ternak yang mulai beroperasi pada 2022 untuk memproduksi pakan bagi kebutuhan peternakan di provinsi ini.

“2022, pabrik pakan ternak mulai beroperasi di NTT untuk memproduksi pakan murah dan menguntungkan peternak dan pemerintah daerah di NTT,” katanya dalam keterangan pers Biro Administrasi Setda Provinsi NTT, dikutip Kamis (25/3/2021) dari situs medcom.id yang mengutip Antara, Rabu, 24 Maret 2021.

Gubernur mengatakan hal itu saat melakukan kunjungan kerja didampingi Bupati Timor Tengah Selatan Egusem Piether Tahun untuk meninjau aktivitas kelompok ternak di Desa Pusu, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Pulau Timor.

Ia menjelaskan arus modal yang keluar dari NTT khususnya ke Pulau Jawa untuk pembelian pakan ternak mencapai senilai Rp1 triliun lebih. Oleh sebab itu, NTT akan memiliki pabrik pakan sendiri sehingga para petani dan peternak bisa mendapatkan pasokan pakan dengan harga murah.

Dalam kesempatan itu Gubernur Viktor juga mengatakan pada tahun 2024, merupakan era kebangkitan bagi para petani peternak di provinsi berbasiskan kepulauan ini. Hal ini karena NTT akan memiliki jenis sapi Wagyu murni dengan kualitas daging premium yang dihasilkan melalui proses inseminasi buatan (IB).

“Saat ini sapi betinanya sementara bunting, tinggal dijaga dengan baik agar dapat beranak dan bisa dilakukan IB lagi untuk mendapatkan jenis api Wagyu murni yang ada di NTT,” katanya.

Masyarakat TTS Kembangkan Pakan Ternak

Pada berita sebelumnya, masyarakat di kawasan instalasi hutan Besipae, Timor Tengah Selatan (TTS) kini mulai mengembangkan pakan hijauan untuk ternak dalam mendukung program pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang akan mengembangkan peternakan sapi di wilayah tersebut.

Melansir dari situs berita pos-kupang.com, Jumat (12/3/2021), lalu Kepala UPT Peternakan Provinisi NTT, Bambang Permana, yang mendampingi masyarakat menjalankan program ini, menuturkan bahwa kegiatan penyiapan hijauan pakan ternak melibatkan masyarakat di lima desa yang berada di sekitar kawasan hutan Besipae.

“Saya punya mimpi, kehadiran instalasi Peternakan Besipae ini agar masyarakat bisa sejahtera. Maka dari itu, saya kembangkan sebanyak-banyaknya hijauan pakan dan kasihkan ke mereka” ujar Bambang kepada wartawan, Rabu (10/3/2021) yang dikutip, Jumat (12/3/2021). Baca selengkapnya dengan klik di sini. (*)

  • Bagikan