Mediatani.co — Jengkol masuk golongan sayur-sayuran yang dapat diolah menjadi beragam menu makanan. Nah bagi para pecinta makanan dengan bau khas ini, ada hal yang harus Anda ketahui.
Djenkolism! Apakah itu?
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Ari F Syam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dalam keterangannya menjelaskan, djenkolism adalah sebutan medis bagi orang yang keracunan jengkol. Ya, kebanyakan makan jengkol ternyata memicu keracunan.
Keluhan yang muncul berupa nyeri perut, kembung begah, mual, dan muntah. Orang yang djenkolism dapat mengalami kolik ginjal disertai buang air kecil berdarah atau hematuria.
“Dalam keadaan akut, orang yang mengalami keracunan jengkol tak bisa buang air kecil sama sekali dan terjadi gagal ginjal,” jelas Ari.
Nah apabila Anda mengalami kondisi tersebut, segera periksakan diri ke dokter. Apabila tak segera mendapat perawatan medis, dapat berujung pada komplikasi.
Komplikasi disebabkan akibat gagal ginjal dan parahnya bisa berujung pada kematian.
Ari menjelaskan, jengkol mengandung berbagai sumber gizi yang penting untuk tubuh. Mulai dari karbohidrat, protein natabti, vitamin A, vitamin D, kalsium, besi, dan posfor, serta serat.
Terlepas dari manfaat jengkol untuk tubuh, pertanyaannya apakah ada takaran yang pas ketika mengonsumsi jengkol, agar tak menyebabkan keracunan?
Sejauh ini, kata Ari, belum ada penelitian melaporkan berapa banyak jengkol yang aman dikonsumsi. Namun ada kasus di Kalimantan yang dipublikasikan dalam jurnal internasional.
Seorang pria berusia 32 tahun mengalami keracunan, setelah makan 10 jengkol. Ari hanya menegaskan, sebaiknya jengkol tak dikonsumsi berlebihan, dampaknya tentu merugikan tubuh.
Bila mengalami keracunan jengkol, harus segera dibawa ke rumah sakit. Penanganan dokter perlu dilakukan cepat, untuk melarutkan kristal jengkolat yang mengendap di ginjal.
Sumber : Merdeka.com