Mediatani – Usai sempat mengalami anjlok, kini harga telur ayam di Kabupaten Banjarnegara mulai merangkak naik dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan harga telur itu pun diketahui bersamaan dengan momentum menjelang Hari Raya Imlek 12 Februari 2021.
Padahal, beberapa hari sebelumnya, para peternak juga sempat mengeluhkan anjloknya harga jual telur ayam. Ya, bagaimana tidak, rendahnya harga telur lalu diikuti dengan naiknya harga pakan yang membuat peternak menjerit.
Namun penurunan harga telur tersebut tidak berlangsung lama. Saat ini harga telur di tingkat peternak mulai kembali stabil, di angka sekitar Rp 20 ribu. Sedangkan pada tingkat eceran, harga telur pula mencapai angka sekitar Rp 23 ribu atau 24 ribu.
Suparyo, ialah salah seorang peternak di Kecamatan Bawang Banjarnegara pun akhirnya kini bisa sedikit bernafas lega. Dirinya yang sempat terpukul karena rendahnya harga jual telur, kini mulai bisa tersenyum.
“Menjelang Imlek harga telur naik,” katanya, Senin (8/2/2021) dikutip Rabu (10/2/2021) dari situs Tribunbanyumas.com.
Suparyo menuturkan bahwa menjelang hari raya besar, termasuk Imlek, harga kebutuhan pokok semisal telur ayam dipastikan naik. Namun, tak sampai di situ, ia berharap usai Imlek, harga telur tetap stabil sehingga para peternak semisal dirinya bisa tetap memeroleh untung.
Hal itu lantaran, posisi peternak saat ini tengah terpukul karena harga pakan atau konsentrat yang terus naik. Sebelum naik, atau saat harga normal, peternak membeli satu karung konsentrat seharga Rp 380 ribu.
Meski begitu, kata dia, harga pakan itu terus naik hingga kini mencapai Rp 430 ribu per karung. Tak ayal membuat kenaikan harga pakan itu mengakibatkan modal peternak jadi membengkak.
Padahal, dalam sehari saja, Suparyo sendiri bisa menghabiskan berkisar satu karung konsentrat untuk kebutuhan sekitar 1300 ekor ayam petelurnya. Maka dari itu, jika harga telur kembali anjlok maka peternak jelas akan terpuruk.
“Harapannya harga telur tetap stabil setelah Imlek,” harap dia.
Telur ayam termasuk komoditas kebutuhan pokok yang harganya naik turun semenjak menjelang Natal dan Tahun Baru 2021. Jelang momentum itu, harga telur di tingkat peternak sempat naik hingga Rp 24 ribu sampai Rp 25 ribu perkilogram.
Saat itu pun harga telur di tingkat eceran mencapai Rp 28 ribu. Akan tetapi setelah itu, harga telur sempat menurun dalam beberapa hari lalu kemudian naik kembali menjelang momentum Hari Raya Imlek ini.
Pada berita yang lain, sebelumnya, sebagaimana diberitakan mediatani.co, di Magetan harga telur pun mulai merangkak naik. Pada hari-hari sebelumnya, harga telur ayam yang ditengarai murah di Kabupaten Magetan berkisar pada angka Rp 17.000/kg.
Namun hari ini merangkak naik di atas Rp 20.000/ kg dikutip Senin (8/2/2021) dari situs berita Nusadaily.com.
Pada saat harga masih sangat murah itu, sampai-sampai ada seorang peternak kesal dan memilih membuang telur hasil ternaknya ke persawahan daripada menjualnya.
Kini, di sejumlah Pasar di Kabupaten Magetan harga telur ayam terus naik.
Seperti pada pasar sayur Magetan hari Sabtu (06/02/2021) yang dikutip Senin (8/2/2021) dari situs yang sama, harga telur di tingkat pedagang dijual Rp 21. 000 per kilogramnya.
”Harga telur ayam naik Mas, saya jual Rp 21.000 per kilo. Sedang pedagang mengambil dari kandang Rp 20.600 per-kilo, saya ambil untung Rp. 400 – Rp 500 rupiah per kilonya,” kata Sri Sumarti salah satu pedagang kepada nusadaily.com dikutip Senin (8/2/2021).
Pedagang mengaku bahwa tak tahu penyebab kembali membaiknya harga telur ayam saat ini.
Pedagang menduga harga telur ayam naik karena menjelang perayaan hari raya Imlek 12 Februari mendatang.
”Untuk stok telur ayam di pasar sayur cukup saat ini, dari peternak pasokan ke pasar meski harga naik tetap lancar, ” kata Sri Sumarti.(*)