Mediatani – Chamomile adalah salah satu jenis tanaman herbal yang sering digunakan untuk relaksasi. Beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa salah satu komponen flavonoid pada chamomile, apigenin telah terbukti menunjukkan kualitas penenang.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa chamomile dapat membantu gejala lainnya, seperti diare pada anak-anak, wasir, cemas, dan insomnia.
Selain itu, chamomile juga dapat digunakan untuk mengurangi luka pada mulut akibat kanker. Ketika digunakan pada kulit, chamomile dapat membantu mengatasi iritasi kulit dan juga penyembuhan luka.
Dilansir dari kanal youtube MGB Garden – Menanam Chamomile cukup mudah, caranya hampir sama dengan menanam tanaman pada umumnya.
Jika kamu sudah mendapatkan benih chamomile, kamu bisa langsung menyemainya pada media semai. Media semai yang digunakan adalah campuran tanah dan kompos/pasir dengan perbandingan 1:1.
Kemudian simpan tanah campuran dalam wadah dan taburkan benih di atas tanah tersebut. Setelah itu siram dan tutup wadah untuk menjaga kelembapan dan merangsang pertumbuhan akar.
Kamu bisa menyimpan wadahnya di tempat yang tidak terkena cahaya matahari langsung. Biasanya benih akan mulai berkecambah pada 9 hari setelah tanam.
Jika benih chamomile sudah mulai berkecambah, pindahkan wadah tersebut di tempat yg terkena sinar matahari pagi namun tidak terlalu terik. Penyiraman dilakukan hanya jika tanah sudah mulai kering.
Lakukan penyiraman dengan pelan agar kecambahnya tidak tumbang dan berhamburan, kamu bisa menyiramnya menggunakan sendok secara perlahan.
Sekitar satu bulan setelah tanam, pindahkan chamomile pada wadah yang cukup besar. Pindahkan dengan mengikutkan tanah di sekitar akar untuk mencegah kerusakan pada akar dan agar tanaman bisa beradaptasi dengan baik.
Setelah itu siram chamomile dengan hati-hati dan letakkan di tempat yang teduh. Penyiraman dilakukan secara rutin dan pemberian pupuk sekitar sekali dalam sepekan.
Perlu diperhatikan, jangan menyiram chamomile dengan air berlebih karena akan mengakibatkan chamomile menjadi busuk dan mati. Lakukan penyiraman secukupnya.
Jika chamomile sudah tumbuh lebih besar, kamu bisa mengganti potnya sesuai dengan besar ukuran tanaman agar tanaman bisa tumbuh lebih baik. Atau kamu bisa menanamnya langsung di atas tanah pada taman rumahmu.
Pada umur sekitar lima bulan chamomile sudah mulai berbunga. Bunga pertama akan berukuran kecil, kamu bisa memberikan pupuk tanaman yang mengandung fosfat dan kalium agar merangsang pertumbuhan bunga. Pupuk ini juga membantu agar bunga bisa tumbuh lebih banyak dan tanaman menjadi kuat.
Setelah chamomile mengeluarkan banyak bunga, kamu bisa memetiknya sekitar empat kuntum bunga untuk dikonsumsi. Bunga ini bisa dijadikan bahan campuran untuk teh, bisa juga ditambahkan daun mint agar memperkuat aroma dan membuatmu rileks.
Untuk membuat teh chamomile cukup mudah. Masukkan empat kuntum bunga yang sudah kamu petik, kamu bisa menambahkan daun mint agar aromanya semakin kuat.
Setelah itu tambahkan air panas secukupnya dan diamkan selama beberapa menit. Kemudian teh chamomile sudah siap untuk diminum. Rasa dari teh ini sangat segar dan juga menenangkan. Namun, mengkonsumsi chamomile tidak disarankan untuk wanita hamil.
Menanam chamomile butuh kesabaran karena tanaman ini bukan asli Indonesia. Di Indonesia tanaman ini bisa tumbuh namun ukurannya tidak akan sebesar chamomile yang ditanam di negara empat musim. Walaupun begitu, tanaman ini tetap bisa berbunga dan bisa ditumbuhkan di Indonesia.
Banyak penggiat kebun yang sudah berhasil menanam chamomile di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Bahkan ada juga yang berhasil menanamnya dengan sistem hidroponik.