Mediatani – Sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang mendapat perhatian lebih oleh Pemerintah Kediri. Selama masa kepemimpinannya, Hanindhito Himawan Pramana selaku Bupati Kediri menyampaikan bahwa pertanian Kediri mempunyai potensi yang luar biasa untuk dikembangkan dan bisa bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.
Dilansir dari idntimes.com, Bupati Kediri yang akrab disapa Mas Bup ini menyampaikan bahwa dalam mengembangkan sektor pertanian, bukan hanya berbicara soal peningkatan jumlah nilai capaian hasil pertanian. Menurutnya, harus lebih dari itu.
Peningkatan secara keilmuan perlu ditingkatkan terkait bagaimana cara menangkap tren pasar agribisnis, bagaimana cara mengelola pra dan juga pasca panenya. Selain itu, meningkatkan bagaimana cara memperluas jangkauan pemasaran, pemanfaatan teknologi produksi.
“Lebih jauh dari itu, membaca cuaca alam, dan mampu memanajemen koperasi yang sehat sehingga terhindar dari praktik tengkulak merugikan,” terang Mas Bup melalui keterangan resminya, pada Selasa (29/6/2021).
Diketahui ada tiga poin penting yang bisa dilakukan. Yang pertama adalah melalui pembangunan di sektor agribisnis maka bisa mendongrak perekonomian di Kabupaten Kediri. Hal ini diyakini karena kabupaten yang dikenal juga sebagai Bumi Panji Nusantara ini diketahui bahwa sebagian besar warganya memang bergerak di sektor pertanian.
Menurut Mas Bup, hal tersebut menjadi satu rangkaian tugas yang harus segera dilaksanakan, tujuannya adalah untuk mengangkat harkat para petani menuju kehidupannya yang lebih baik dan sejahtera.
“Itu adalah rangkaian tugas yang harus dilaksanakan guna mengangkat harkat petani menjadi lebih baik dan sejahtera. Dalam narasi sederhana, mari masuk pada kategori pertanian yang berkelanjutan, nilai ekonomis tinggi. Saat ini kue bisnisnya masih besar dan tidak begitu banyak pesaing. Salah satu jawabannya dengan kita kembangkan pertanian organik,” imbuh Mas Bup.
Poin kedua adalah mengajak para petani untuk bergabung di dalam program desa Inovatif Tani Organik. Terkait hal ini, Mas Bup Dhito memperhatikan bahwa saat ini kondisi lingkungan pertanian telah mengalami degradasi karena adanya kegiatan eksploitasi alam secara berlebihan. Dampaknya bisa terlihat, yaitu adanya penurunan produktivitas pertanian yang terjadi dari tahun ke tahun.
Oleh sebab itu, sejak menjabat sebagai Bupati Kediri, Mas Bup aktif turun ke sawah untuk mengajak para petani agar mau bergabung dalam program Desa Inovatif Tani Organik (DITO). Hal ini karena pertanian organik menjadi solusi sebab selain mampu menekan biaya produksi, juga mampu mengembalikan kesuburan tanah secara alami dan berkelanjutan. Selain itu bisa menambah nilai ekonomi menjadi lebih tinggi.
Poin yang terakhir adalah Kabupaten Kediri memiliki lahan organik yang luasnya sekitar 42,4 Ha. Terkait hal ini, Anang Widodo selaku Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri menerangkan bahwa hingga kini lahan organik yang ada di Kabupaten Kediri seluas 42,4 hektare. Sementara itu, tercatat sebanyak delapan belas desa yang telah melaksanakan program DITO. Jumlah ini ditargetkan akan bertambah menjadi 44 desa hingga akhir tahun 2021 ini.
Sebagai informasi, mayoritas komoditi pertanian organik yang dihasilkan adalah beras organik, bahkan sudah ada beberapa produk beras organik ini yang telah mengantongi sertifikat seperti harinjing dan orila yang sekaligus sudah dilengkapi izin edar.
Diketahui beberapa waktu lalu, Mas Bup juga menghadiri panen raya jagung organik di Desa Bangkok. Diharapkan setelah kegiatan ini, semangat bertani organik akan menjadi energi positif yang ikut pula dirasakan oleh para petani lain khususnya yang ada di Kabupaten Kediri.