Kementan dan Komisi IV Latih Petani dan Peternak di Purworejo Buat Pupuk Organik

  • Bagikan
Sumber: https://kedu.suaramerdeka.com/

Mediatani – Direktoral Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Komisi IV DPR RI memberikan pelatihan kepada para petani dan peternak yang ada di Purworejo untuk mengolah kotoran sapi menjadi pupuk organik yang bernilai ekonomis tinggi.

Pelatihan yang diberikan melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Beternak Sapi dan Teknik Pemanfaatan/ Pengolahan Kotoran Sapi di Purworejo ini diselenggarakan sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani di sektor pertanian.

Pembukaan kegiatan Bimtek tersebut dihadiri oleh Anggota DPR RI Komisi IV, Vita Ervina, Fraksi PDIP Dapil VI Jawa Tengah, Hendra Wibawa, Kepala Balai Besar Veterainer Wates, Jayadi, Kepala Bidang Sarana dan Perlindungan Pertanian, Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Purworejo, Penyuluh Peternakan, para peserta Bimtek serta tamu undangan lainnya.

“Fokus pada Bimtek kali ini yaitu Manajemen Beternak Sapi dan Teknik Pemanfaatan/ Pengolahan Kotoran Sapi. Nanti secara spesifik akan dijelaskan oleh Narasumber, bagaimana cara atau manajemen beternak yang baik serta pemanfaatan kotoran menjadi pupuk organik yang akan bernilai ekonomi tinggi,” ujar Vita Ervina pada Senin (21/3/2022).

Bimtek ini, tambah Vita, adalah hasil sinergi dirinya sebagai Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Jateng VI bersama dengan Balai Besar Veteriner Wates dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.

“Kami bersinergi dan berkomitmen sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan para petani khususnya yang ada di sektor peternakan,” ungkap Vita.

Menurutnya, tema tersebut dibuat karena kegiatan beternak sapi yang dilakukan masyarakat hanya dijadikan sebagai sebuah investasi atau pendapatan tambahan.

Padahal, jika semua itu dikelola dengan manajemen yang baik, peternakan sapi bisa menjadi sektor bisnis yang cukup menjanjikan, baik itu penggemukan maupun pengolahan pupuk organik dari kotoran sapi itu sendiri.

Pemerintah, tambah Vita, juga senantiasa memberikan dukungan program bantuan yang langsung menyentuh serta berpihak kepada para peternak, mulai dari sisi hulu, pendampingan budidaya ternak, seperti penyediaan bibit-bibit ternak yang berkualitas, pelatihan usaha peternakan, pengendalian penyakit ternak, sampai dengan perumusan kebijakan di sektor hilirnya.

Berbagai program yang diberikan ke masyarakat ini adalah sebuah modal awal dalam upaya mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan di Indonesia.

“Saya berharap dengan kegiatan ini dapat menjadi ajang untuk menjalin komunikasi, koordinasi, bantuan dan tentunya pengetahuan dalam skema pembiayaan dibidang pertanian, sehingga harapannya petani dalam hal ini peternak mampu untuk meningkatkan produktivitasnya dan secara ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan,” jelasnya.

Hendra Wibawa menjelaskan bahwa pertanian merupakan salah satu sektor yang tumbuh bersama dengan beberapa sektor lain dalam rangka menyokong ekonomi Indonesia. Meski demikian, masih banyak yang harus dibenahi pada sektor pertanian tersebut.

“Masih ada beberapa peternak kita yang masih menggunakan pengelolaan secara tradisional, dan hanya menjadi sekedar sampingan saja, sehingga produktivitas dari hasil ternak tidak maksimal. Oleh karena itu pada kesempatan ini perlu adanya solusi untuk mengubah paradigma bagaimana kita bisa mengelola peternakan dengan hasil maksimal dan juga bermanfaat bagi pertanian,” jelasnya.

Dengan hadirnya bimbingan teknis ini, dirinya berharap dapat meningkatkan produktivitas para peternak. Dengan begitu, selain bisa menghasilkan daging dan susu, sapi yang diternakkan juga bisa menghasilkan kotoran yang akan bermanfaat bagi sektor pertanian.

Sementara itu, Jayadi menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung sehingga Bimtek ini dapat terselenggara dan juga bisa bermanfaat bagi masyarakat Purworejo.

Dirinya juga meminta kepada segenap peserta agar dapat menggunakan kesempatan dengan baik, sehingga tujuan dari kegiatan ini dapat tercapai semaksimal mungkin.

“Terimakasih atas perhatiannya kepada Kabupaten Purworejo, khusunya pada sektor peternakan dan pertanian, saya menyambut baik kegiatan ini, karena menurut saya akan membawa dampak positif bagi sektor peternakan,” ungkapnya.

  • Bagikan