Mediatani – Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini gencar mengadakan sosialisasi program baru Kementerian Pertanian, yaitu Gerakan Petani Pro Organik (Genta Organik).
Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang berbahan dasar bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetik. Tujuan utamanya adalah menghasilkan produk pertanian khususnya bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumen serta tidak mencemari lingkungan.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, menjaga tanah dan kesuburannya merupakan tugas petani untuk meningkatkan produktivitas.
“Pertanian organik, teknik bercocok tanam menggunakan bahan alami tanpa bahan kimia sintetik. Tujuannya menyediakan bahan pangan yang aman bagi kesehatan konsumen dan tidak merusak lingkungan,” kata Mentan Syahrul.
Setelah gerakan pro-organik di atas, Badan PPSDMP Kementerian Pertanian melalui Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) kembali menyelenggarakan Forum Pertanian Milenium (MAF) Volume 3 Edisi 50 dengan tema “Pupuk Organik untuk Pertanian Berkelanjutan” .
MAF kali ini sendiri dilakukan secara daring oleh Unit Pelaksana Teknis SMK-PP Negeri Banjabaru pada Rabu (28/12/2022). MAF ini menghadirkan 2 pembicara yaitu Fakhrur Razie, Associate Professor Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan dan narasumber lainnya, Muhammad Zainal, petani sukses pemilik Z-Farm dan Duta Tani Milenial. Kutaj, Kalimantan Timur.
Kedua referensi ini saling bertukar informasi dan pengalaman tentang pertanian organik dalam pertanian berkelanjutan. Fachrur Razie mengangkat topik “Peranan Pupuk Organik Dalam Pertanian Berkelanjutan”.
Narasumber kedua adalah Muhammad Zainal dengan topik “Pemanfaatan biomassa sebagai pupuk dan/atau pembenah tanah dalam hortikultura”.
MAF diperkenalkan dan dibuka oleh Dedi Nursyamsi, Direktur Badan Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian (BPPSDMP). Pada kesempatan itu, Dedi menyampaikan bahwa Genta Organik merupakan perusahaan pertanian organik.
“Termasuk penggunaan pupuk organik, biofertilizer dan pembenah tanah sebagai solusi masalah mahalnya pupuk,” lanjut Dedi.
Menurut Dedi, Genta Organik mendorong petani untuk memproduksi sendiri pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah. Namun, bukan berati Genta Organik melarang penggunaan pupuk kimia.
Bersama Direktur Badan PPSDMP SMK-PP Negeri Banjabaru, Budi Santoso berkesempatan menyampaikan bahwa pemilihan topik ini terkait dengan kenyataan bahwa petani kita saat ini masih sangat bergantung pada produk non organik. Pupuk untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian yang menimbulkan masalah bila pupuk tidak organik.
Selain itu, kata Budi, kegiatan ini juga mendukung program Gerakan Petani Pro Organik (Genta Organik) yang dicanangkan Kementerian Pertanian untuk memaksimalkan bahan organik untuk pertanian berkelanjutan.
Di akhir kegiatan ini, Direktur Pusdiktan Idha Widi Arsanti yang berkesempatan memberikan penutup mengatakan, Genta Organik sudah dilaksanakan di berbagai wilayah. Dengan gerakan ini, pertanian menuju pertanian berkelanjutan.
“Pertanian organik merupakan tantangan bagi generasi muda, kita harus pintar-pintar menggunakan pupuk organik atau pupuk kimia. Karena dengan itu kita bisa menjaga keseimbangan alam, maka kita punya menu pertanian berkelanjutan, salah satunya dengan ini. pupuk organik,” pungkasnya.