Mediatani – Ikan koi sudah merupakan salah satu ikan hias air tawar yang sudah digemari masyarakat sejak dulu. Penggemar ikan hias ini bahkan rela merogoh kocek hingga jutaan rupiah untuk mendapatkan jenis koi yang diinginkannya.
Namun, untuk berhasil memeliharanya, ada banyak faktor yang harus diperhatikan karena mempengaruhi kesehatan ikan koi. Selain kualitas air yang buruk, kehadiran parasit juga akan mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan ikan.
Berikut beberapa penyakit yang sering menyerang ikan koi.
Kapas Putih
Penyakit kapas putih disebabkan oleh jamur saprolegnia yang biasanya hidup pada kolam dengan air yang kotor. Jamur ini akan tumbuh subur pada kolam dengan kandungan bahan organik yang tinggi. Selain itu, jamur ini juga dapat muncul pada bagian tubuh koi yang mengalami luka.
Cara mengobati: penyakit ini bisa diobati dengan menggunakan larutan garam dapur (NaCL) dengan konsentrasi 1,5-2,5%. Celup atau bilas ikan koi dengan menggunakan larutan garam tersebut.
Sementara untuk jamur yang tumbuh pada bagian luka ikan koi, olesi luka koi itu dengan obat merah menggunakan bulu ayam. Jangan menggunakan kapas karena akan menempel, kemudian bilas dengan larutan monofuracin.
Bintik putih (white spot)
Penyakit ini biasanya menyerang bagian sirip ikan koi yang hidup di akuarium. Selain bagian sirip, bagian lain yang juga diserang adalah ekor, kepala, dan insang. Penyakit ini disebabkan oleh protoza jenis Ichchyophthirius multifilis.
Cara mengobati: tingkatkan suhu air akuarium dengan cara memberikan larutan metheline blue sebanyak 1/2 gram yang diencerkan dengan 1000 liter air.
Penyakit lumpur
Penyakit ini disebabkan karena terlalu banyak pemberian makanan yang mengandung protein tinggi , sementara air kolam bersuhu rendah. Akibatnya, kulit ikan mengalami iritasi dan rentan menimbulkan bakteri.
Cara mengobati: rendam ikan dengan menggunakan campuran garam dapur sebanyak 10 % dari total jumlah liter air di kolam. Bisa juga dengan memberikan beberapa tetes merchurochrome yang dicampur dengan satu sendok teh aureomycin ke dalam pakan koi. Selama proses penyembuhan, sebaiknya pakan yang diberikan kepada koi berupa kubis atau selada untuk mengembalikan fungsi kerja lambung.
Lernaea
Penyakit ini disebabkan oleh serangan cacing jangkar. Cacing ini biasanya terlihat menempel pada bagian luar tubuh atau pada bagian insang ikan. Cacing jangkar sangat berbahaya karena akan menghisap cairan tubuh dan membuat ikan menjadi kurus dan lemah.
Cacing jangkar sangat mudah untuk berkembang biak. Untuk itu, segera pisahkan ikan koi yang terserang di dalam satu kolam dan segera obati.
Cara mengobati: cabut secara manual cacing-cacing yang menempel dengan menggunakan pinset jika masih dalam jumlah yang sedikit. Jika jumlahnya banyak, obati dengan menggunakan larutan formalin atau dephterex dengan konsentrasi 25ppm selama 10 menit sebanyak 2-3 kali setiap 2 hari sekali.
Jamur mulut
Penyakit ini biasanya akan membuat bagian mulut berwarna putih. Hal tersebut disebabkan oleh serangan jamur exibactercolumnaris.
Cara mengobati: pindahkan koi yang terserang penyakit ke dalam air bersih yang sudah bercampur garam dapur sebanyak 10% dari total jumlah air yang ada di kolam.
Penyakit punggung kurus
Meskipun mampu berenang normal, tapi tampilan ikan koi yang mengalami penyakit ini menjadi kurang menarik lantaran punggung ikan menjadi terlihat sangat kurus. Hal ini biasanya disebabkan karena pengurangan lemak dalam jumlah yang banyak pada ikan.
Untuk mencegah terjadinya penyakit ini, berikan secara rutin pakan wortel, vitamin E, chlorella, dan mineral.