Mediatani – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus melakukan berbagai upaya untuk dapat meningkatkan produksi perikanan budidaya sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat di berbagai daerah. Salah satu langkah yang dilakukan yaitu dengan melakukan pemberian bantuan benih dan calon induk ikan kepada pembudidaya.
Melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB), KKP menyalurkan bantuan calon induk ikan unggul kepada masyarakat untuk memastikan benih yang dihasilkan di unit pembenihan rakyat/hatchery skala rumah tangga (UPR/HSRT) memiliki standar mutu yang tinggi.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto menjelaskan bahwa kualitas dan kuantitas induk bermutu di masyarakat merupakan elemen penting sebagai pendukung peningkatan produksi perikanan budidaya.
“Sehingga produksi perikanan budidaya meningkat, pendapatan pembudidaya atau masyarakat otomatis ikut meningkat”, lanjut Slamet dilansir dari laman resmi KKP, Jumat (26/2).
Pasalnya, lanjut Slamet, upaya peningkatan produksi perikanan dari subsektor budidaya merupakan keharusan apalagi di tengah pandemi seperti sekarang. Maka dari itu, ia mengatakan pihaknya juga terus menyalurkan bantuan benih ke daerah-daerah agar produksi perikanan budidaya nasional terus meningkat dan kebutuhan pangan nasional terpenuhi.
“Selain itu, dengan bantuan induk yang berkualitas harapannya dapat menjamin kualitas benih yang beredar di masyarakat, produksi pun makin bagus,” imbuh Slamet.
Slamet menambahkan, kedepannya, masyarakat tidak lagi bergantung dengan bantuan dari pemerintah tapi bisa menjadi mandiri dengan menyisihkan sebagian hasil pendapatannya untuk pembelian benih untuk usaha budidayanya dan juga untuk dapat ditebar di perairan umum.
Menurutnya, pembudidaya juga harus mulai sadar dengan ikut ambil bagian penebaran benih ikan di perairan umum. Hal itu penting dilakukan untuk meningkatkan jumlah ikan yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh masyarakat secara luas.
Langkah ini juga sesuai dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono yang menginginkan agar sub sektor perikanan budidaya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ekosistem kian terjaga. Menurutnya, hal itulah yang dimaksud dengan perikanan budidaya berkelanjutan.
Terpisah, anggota Komisi IV DPR RI, Endang Setyawati Thohari, dalam kunjungan kerjanya di Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur (24/2) berharap agar bantuan dari KKP, baik calon induk, benih ikan dan pakan ikan ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat dan pencegahan stunting melalui penyediaan protein hewani.
“Apa yang sudah diberikan harapannya memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Endang.
Endang, menjelaskan pembelajaran budidaya ikan perlu diberikan sejak dini. Pengenalan budidaya ikan kepada anak-anak di Desa Nagrak telah mengajarkan bagaimana membudidayakan ikan agar nanti bisa usaha mandiri dan menjaga kelestarian alam, seperti cara memberi pakan ikan yang ada di kolam dan pemeliharaan ikan dari mulai benih hingga ukuran konsumsi.
“Untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya, penting mengajarkan akan budidaya ikan sejak dini. Sehingga nanti regenerasi pembudidaya ikan tidak putus,” kata Endang.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Supriyadi mengungkapkan pihaknya sebagai UPT DJPB terus berkomitmen untuk memproduksi benih ikan secara massal guna memenuhi kebutuhan benih bagi pembudidaya dan menunjang kebutuhan penebaran benih ikan yang rutin dilakukan di perairan umum daratan sebagai upaya menjaga kelestarian sumberdaya ikan di alam.
Supriyadi mengatakan penebaran benih di perairan umum merupakan agenda rutin KKP, sebagai salah satu kegiatan yang menjadi prioritas. Hal itu dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan bagi masyarakat dan juga mengembalikan fungsi perairan umum sebagai ekosistem yang seimbang untuk pendapatan masyarakat..
Adapun untuk bantuan benih dan calon induk ikan air tawar serta pakan ikan sendiri dilakukan dalam rangka mendorong masyarakat untuk mengembangkan usaha budidaya ikan air tawar guna meningatkan perekonomian para pembudidaya di tengah masa pandemi Covid-19.
“Serta juga BBPBAT Sukabumi turut menjaga motivasi pembudidaya untuk tetap semangat melakukan proses produksi untuk menjaga ketahanan pangan berprotein tinggi,” jelas Supri.
Seperti diketahui, bantuan yang diberikan untuk kelompok pembudidaya ikan di Kabupaten Cianjur itu berupa benih ikan nila sebanyak 140 ribu ekor, calon induk ikan nila sebanyak 800 ekor, calon induk ikan lele sebanyak 200 ekor dan pakan ikan sebanyak 4 ton. Selain itu, ada juga benih ikan nilem sebanyak 100 ribu ekor untuk ditebar di Sungai Cisarua Gede Kampung Wargaluyu Desa Nagrak Kec. Cianjur, Kab. Cianjur.