Lampung Siap Beri Bantuan Petani untuk Antisipasi Gagal Panen

  • Bagikan
Sumber foto: nusadaily.com

Mediatani – Masalah yang dialami oleh petani akhir – akhir ini adalah terjadinya gagal panen yang disebabkan karena dampak bencana alam. Mengantisipasi adanya masalah tersebut, pihak dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung telah siap memberikan alokasi bantuan terhadap petani yang terdampak.

“Untuk sementara waktu ini, pihak kami tidak menemukan ada masalah tentang terkait hal ini sekaligus juga memang ada sejumlah lahan sawah yang terkena dampak banjir. Meskipun lahan – lahan tersebut terkena dampak banjir, tetapi saat ini tidak mempengaruhi komoditas tanaman padi milik para petani,” ujar Kusnardi selaku Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung, melalui keterangannya pada hari Selasa (16/2/2021).

Kusnardi dalam kesempatan yang sama, mengatakan bahwa jika ditemukan ada petani yang mengalami puso atau mengalami gagal panen disebabkan bencana alam pihaknya telah mengalokasikan bantuan bagi petani yang terdampak bencana tersebut agar tidak terlalu mempengaruhi hasil produktivitas pertanian.

“Pihak kami tentu sudah menyediakan sejumlah bantuan benih terutama untuk para petani yang memang benar terkena dampak bencana banjir ini sehingga mengakibatkan puso, bantuan ini juga diberikan secara berjenjang dari Provinsi langsung ke Kabupaten,” ucap Kusnardi.

Kusnardi juga memaparkan agar mencegah adanya kerugian yang dialami terlebih bagi para petani akibat terdampak bencana, para petani juga bisa mengajukan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

“Tahun 2021 ini sejumlah lahan sawah yang telah terasuransi tercatat sekitar dua puluh ribu hingga tiga puluh ribu hektar (Ha) ini bisa dimanfaatkan untuk mengantisipasi adanya puso juga, Tetapi karena hal ini bersifat bantuan sehingga lama kelamaan jumlahnya pasti akan berkurang jika petani sudah mandiri,” ujarnya.

Menurut Kusnardi, sementara waktu ini Kabupaten Tanggamus sudah mengajukan terkait bantuan akibat adanya beberapa sawah yang mengalami puso dikarenakan banjir.

“Untuk saat ini masih Kabupaten Tanggamus yang mengajukan dan kita telah siap membantu, juga untuk mengantisipasi kita perbaiki sistem irigasi agar tidak ada yang terdampak banjir,” ujarnya.

Sekadar informasi, Provinsi Lampung ini memiliki luas lahan sawah seluas 361.699 hektare (Ha). Pada tahun 2019 lalu, panen padi mencapai 464.103 hektare (Ha) dengan tingkat produktivitas mencapai angka 2,16 juta ton GKG atau setara dengan 1,24 juta ton beras, dan pada tahun 2021 ini petani target tanam padi di Kabupaten Lampung diperkirakan mencapai 3 juta ton untuk memenuhi kebutuhan pangan Lampung dan sejumlah daerah.

Sementara itu, beberapa petani yang berada di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat merasa terbantu dengan adanya program asuransi pertanian. Sehingga asuransi ini bisa dimanfaatkan pada lahan sawah yang rusak akibat serangan hama tikus.

Juaini salah satu petani di Dusun Bangket Punik, Desa Golong, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, mengatakan sekitar 150 hektar (ha) komoditas tanaman padi dan juga jagung yang terserang hama tikus sejak tahun lalu.

“Kami para petani, menemukan hama tikus yang banyak menyerang tanaman padi dan palawija. Hampir sama dengan musim tanam tahun lalu, hampir semua tanaman juga terserang hama tikus,” ujar Juaini, yang keterangannya dikutip tertulis, pada Selasa, 16 Februari 2021.

Beruntungnya, para petani sudah menjadi peserta asuransi dari PT Jasindo. Sehingga, semua kerugian yang disebabkan karena gagal panen oleh serangan hama bisa terlindungi dengan asuransi ini. Tentunya, hal ini sangat membantu para petani saat sudah dan mencegah kerugian.

Pada kesempatan yang sama, Sarwo Edhy selaku Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan petani yang lahan pertaniannya gagal panen akan mendapatkan klaim sebesar Rp 6 juta per Ha.

  • Bagikan