Langkah Kecil Meredam Laju Deforestasi

  • Bagikan
Ilustrasi: Deforestasi
Ilustrasi: Deforestasi

Opini oleh: Ihsan Arham
Dosen Fakultas Pertanian dan Kehutanan, Universitas Sulawesi Barat

Hari Bumi yang diperingati setiap 22 April adalah pengingat bagi kita semua untuk lebih menyadari bahwa setiap tindakan kita di muka bumi akan memberikan dampak. Baik-buruknya dampak tersebut tergantung pada tindakan manusia yang bermukim di atasnya. Salah satu yang sering terjadi adalah alih fungsi lahan dengan mengubah bentuk hutan beserta pemanfaatannya.

Seiring berkembangnya peningkatan produksi dan tindakan alih lahan di Indonesia, isu penggundulan hutan atau deforestasi juga semakin mencuat. Tindakan penggundulan hutan menimbulkan masalah lingkungan serta berdampak pada menurunnya keanekaragaman hayati.

Angka penggundulan hutan di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun seiring maraknya pembukaan lahan untuk kegiatan industri. Banyak hutan lindung yang saat ini sudah dibabat habis dengan alasan untuk kebutuhan tempat tinggal dan pertanian.

Penyebab Deforestasi

Apa penyebab utama deforestasi atau tindakan penggundulan hutan? Perlu diketahui, penyebab terjadinya penggundulan hutan tentu saja karena kebutuhan manusia itu sendiri. Banyak kawasan hutan yang terpaksa harus dikorbankan sebagai tempat untuk melakukan kegiatan produksi.

Setidaknya ada lima penyebab tingginya laju deforestasi. Pertama, keberadaan industri penebangan kayu yang secara bergerak eksploitatif merambah hutan. Tidak jarang dari mereka melakukan penebangan kayu secara liar  atau tindak illegal logging  yang menyebabkan kawasan konservasi mengalami penyusutan secara perlahan-lahan.

Lebih parah lagi, ketika kawasan hutan akan dibangun menjadi pabrik pengolahan kayu. Proses penggundulan biasanya akan dilakukan dalam waktu singkat dan permanen. Walaupun nantinya dilakukan reboisasi, maka proses pemulihan akan membutuhkan waktu hingga puluhan tahun.

Kedua, pembukaan jalan yang membelah kawasan hutan. Laju deforestasi bisa semakin meningkat akibat pembangunan jalan umum untuk menunjang kelancaran kegiatan industri. Pembukaan jalan juga terkadang untuk menyambung akses antar daerah. Walaupun memang memiliki tujuan positif, tetapi area hutan akan rusak secara permanen.

Ketiga, pembukaan lahan perkebunan skala besar. Banyak hutan yang ditebangi dengan tujuan untuk membuka lahan perkebunan baru. Pembukaan lahan dengan tujuan untuk menanam kelapa sawit atau produk pertanian lainnya dalam skala besar. Namun, terkadang ada oknum yang membuka lahan dengan cara ekstrem seperti dibakar.

Keempat, pembukaan area pertambangan. Ada beberapa area hutan yang menyimpan komoditas tambang dan rawan sekali akan mengalami peristiwa deforestasi. Pembukaan lahan bertujuan untuk memudahkan industri pertambangan dan membuka jalan untuk bisa mengakses penyaluran bahan tambang.

Kelima, pembukaan lahan untuk kawasan pemukiman baru. Banyak hutan yang terpaksa ditebang untuk memenuhi kebutuhan papan masyarakat. Padahal seharusnya perumahan tidak dibangun di kawasan hutan, karena bisa menyebabkan kerusakan lahan sampai hilangnya flora dan fauna.

Kesadaran Dampak dan Langkah Meredam laju Deforestasi

Tindakan penggundulan hutan yang masif akan memberikan dampak signifikan kepada masyarakat luas. Menyadari dampak yang akan ditimbulkan dari peningkatan laju deforestasi dapat menjadi rem yang meredam tindakan eksploitatif pelaku deforestasi.

Hutan yang gundul tidak mampu menjalankan fungsinya lagi sehingga memicu turunnya keragaman hayati, memicu terjadinya longsor, perubahan siklus air, dan hilangnya kawasan konservasi. Lalu bagaimana solusi untuk mengatasinya?

Solusi untuk tindakan penggundulan hutan secara umum tergantung dengan jenis lahan dan juga tingkat keparahannya. Tidak semua solusi bisa diterapkan secara optimal, namun setidaknya bisa menurunkan dampak dari tindakan penebangan hutan.

Pertama, tindakan pengawasan dengan baik. Solusi ini tentunya membutuhkan andil dari pemerintah untuk membantu mengawasi jalannya proses penebangan hutan. Tujuannya agar tidak ada tindakan menyimpang yang berpotensi merusak keragaman hayati serta lingkungan sekitar hutan.

Kedua, melakukan pengolahan lahan dengan tepat. Tindakan deforestasi memang diperbolehkan untuk tujuan positif dan kepentingan masyarakat banyak. Namun, alangkah baiknya jika proses penggundulan hutan dilakukan dengan metode yang tepat dan tidak memicu terjadinya kerusakan.

Ketiga, melakukan rehabilitasi dan reboisasi. Lahan hutan yang sudah terdegradasi sebaiknya segera digantikan dengan cara melakukan penanaman kembali. Solusi ini tentu saja membutuhkan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat agar bisa meminimalkan dampak negatif terjadinya penggundulan hutan.

Keempat, mencari alternatif pembukaan lahan selain hutan. Kawasan hutan yang sudah dipenuhi banyak pohon dan keragaman hayati, sebaiknya dilestarikan dengan baik. Sebisa mungkin jika pembukaan lahan digunakan untuk pertanian, maka sebaiknya pilih lahan non produktif lainnya selain hutan hidup.

**

Tindakan deforestasi memang tidak sepenuhnya salah, namun tetap mempertimbangkan tujuan serta cara melakukannya. Penggundulan hutan tentu akan berdampak pada lingkungan dan masyarakat sekitar hutan. Dukungan pemerintah melalui kebijakan politik dan anggaran juga harus digalakkan sebagai kekuatan besar dalam meredam deforestasi bersama segala dampak bencana yang ditimbulkan.

  • Bagikan