Lestarikan Ekosistem Sungai, Pemkab Badung Lepas 20 Ribu Benih Ikan Nila

  • Bagikan

Madiatani – Gumi Keris merupakan salah satu daerah yang menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Badung dalam memajukan sektor perikanan khususnya perikanan air tawar.

Sebelumnya di tahun 2020, Dinas Perikanan mampu memproduksi dan mendistribusikan bibit ikan sebanyak 2 juta ekor. Nilai tersebut telah melampaui target pembenihan ikan dari jumlah yang telah ditentukan di tahun 2020.

Dilansir dari Balitribune, Senin, (4/1/2021), pencapaian tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa saat hadir di kegiatan konservasi lingkungan hidup yang digagas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Legian yang dilaksanakan pada hari Kamis (31/12/2020).

Pada kegiatan tersebut, Wabup Suiasa melepaskan benih ikan nila di kawasan Tukad Mati. Kegiatan itu juga dihadiri oleh Kepala Wilayah Sungai Bali Penida, Kadis Perikanan Badung I Nyoman Suardana, Anggota DPRD dapil Kecamatan Kuta, Camat Kuta Nyoman Rudiarta, Lurah Legian I Made Madia Suryanatha dan Bendesa Adat Legian.

Suiasa mengatakan bahwa Pemkab Badung selalu konsisten melakukan pelestarian lingkungan dan tahun ini akan tetap fokus terhadap sumber daya alam. Sebagai wujud konsistensi, untuk itu ia mengajak seluruh komponen masyarakat untuk selalu bekerja bersama dalam melakukan pelestarian lingkungan hidup secara berkelanjutan.

“Mudah-mudahan dengan agenda ini mengingatkan kita semua akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup. Dan apa yang dilakukan oleh masyarakat Legian hari ini, saya pandang sebagai sesuatu yang luar biasa. Sekali lagi saya ingatkan mari kita lanjutkan konsistensi kita ini,” ujar Suiasa.

Komitmen pemerintah Kabupaten Badung dalam menjaga ekosistem sungai itu dibuktikan dengan upaya Dinas Perikanan dalam memproduksi bibit ikan sebanyak 2 juta ekor dan telah didistribusikan 2.014.000 ekor selama tahun 2020.

“Artinya bibit yang kita produksi sudah melebihi target dan sudah disebar juga ke habitatnya. Termasuk 20.000 bibit ikan nila yang disini. Mudah-mudahan ke 20.000 bibit ikan nila itu dapat hidup dan menjadi lebih banyak sehingga nanti menjadikan kawasan Tukad  Mati Legian sebagai tempat pemancingan dan sarana rekreasi,” harapnya.

Dalam kesempatan itu, Suiasa juga menyampaikan bahwa di tahun mendatang Pemkab Badung akan terus melakukan kegiatan serupa sehingga kesadaran masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan dapat terbangun.

Sementara itu, Ketua LPM Kelurahan Legian I Wayan Puspa Negara menyampaikan bahwa kegiatan ini juga mendukung  slogan “Sparkling Legian” yang bertujuan untuk mengubah kawasan Tukad Mati menjadi daya tarik dan destinasi, paling tidak menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat sekitar.

“Kami mengambil langkah konservasi lingkungan hidup. Semenjak Pak Bupati menanam Pohon Tabebuya, kami ingin Tukad Mati ini menjadi lebih bersih. Demikian juga penataan di dalam air sudah dilakukan secara rutin dengan menjaga kebersihan serta melaksanakan maintenance setiap hari Jumat,” imbuh Puspa.

Oleh karena itu, manta anggota DPRD itu mengajak seluruh masyarakat untuk membangun Kabupaten Badung menjadi daerah yang lebih hebat lagi. Ia juga menargetkan pada tiga tahun kedepan akan membuat patung Dewi Mansa setinggi 80 meter di kawasan Tukad Mati.

  • Bagikan