Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin menggelar kuliah umum Agribisnis di aula Fakultas Pertanian, Kamis (8/2/2018). Kuliah umum tersebut menghadirkan Mantan Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ir. Radi A Gany.
Hadirnya sosok mantan Bupati Kabupaten Wajo dan mantan rektor Unhas ini, menjadi pemateri kuliah umum. Tema yang diangkat ” Menuas Sumberdaya Insani dalam Usaha Agribisnis Berkelanjutan”. Perkiraan 200 peserta memadati dan ikut berpartisipasi mendengar materi Prof Radi.
Dimoderatori dan sekaligus panitia oleh Dr Muh Hatta Jamil SP M Si, mengatakan bahwa kuliah umum ini dihadiri oleh mahasiswa S1 dan S2 fakultas pertanian. Tak hanya itu, ikut hadir juga dosen Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian.
Prof Rady mengatakan sumber daya manusia hal yang perlu dikorelasikan dengan potensi dengan usaha agribisnis Indonesia. ” Bagi anak anak muda sekarang, perlu kesadaran melihat potensi dan wawasan usaha yang dapat dikembangkan dengan integritas yang tinggi” tambahnya, Kamis, (8 /2).
Hadir pula, Prof Dr Andi Nasaruddin, Wakil dekan II. Nasaruddin mewakili dekan Fakultas Pertanian dalam sambutan. Beliau berbangga dan berterima kasih atas keluangan waktu Prof Dr Ir Riadi A Gany. ” Kehadiran beliau untuk manjadi pembicara kuliah umum” Kamis, (8/2).
Prof Radi juga berbagi pengalaman sepak terjan dari mahasiswa menjadi nomor 1 di Unhas kala itu. Seperti pengalaman organisasi pengembangan kependudukan di Wajo. Lebih lanjut beliau lebih mengupas Usaha agribisnis berkelanjutan. Menurutnya, perlu kembali kesadaran bahwa usaha itu bukan hanya untuk dapat duit, tetapi bermanfaat bagi pengusaha dan masyarakat umum.
Dalam sesi pertanyaan. Salah satu peserta dan sekaligus dosen agribisnis. Prof Dr Ir Rahim Darma M Si, tampak mempertanyakan kecemasan predator dalam usaha pertanian. Potret ketidakjujuran dalam upaya pembangunan pertanian menjadi masalah serius, bukan hanya teknologi tetapi perilaku usaha tani.
Menutup kuliah umum ini, Prof Radi mengatakan usaha kecil maupun usaha besar tergantung pelaku agribisnis. Perlu kekreatifan usaha dengan jaminan mutu yang tidak mengecewakan.