Mediatani – Apakah tempe yang Sobat Mediatani produksi terlihat pecah? Atau justru pertumbuhan kapang tempe tidak merata? Memang tahapan produksi tempe dalam jumlah besar tidak mudah karena membutuhkan proses yang sangat hati-hati.
Pastinya, proses fermentasi adalah proses paling penting karena jika sampai gagal, maka kedelai bisa membusuk. Membuat tempe yang baik dan benar perlu mengacu pada proses tahapan yang terstruktur. Oleh karena itu, Sobat Mediatani tidak perlu risau karena sudah berada di artikel yang paling tepat.
Hal-Hal yang Perlu Dipersiapkan dalam Membuat Tempe
Metode pembuatan tempe yang tepat akan membuat hasilnya menjadi rapi, bagus, dan tentu saja enak, sehingga konsumen lebih puas. Dalam membuat tempe, tentu ada banyak aspek yang perlu dipersiapkan agar proses pembuatannya dapat berjalan lancar.
Sebelum mengetahui prosedur pembuatan tempe, sebaiknya ketahui aspek-aspek penting di bawah ini:
1. Bahan Baku
Bahan baku yang paling urgen dalam proses produksi tempe adalah kedelai. Bahan kedelai ini bisa dijumpai dengan mudah di pasar. Jangan lupa untuk melakukan analisis terhadap kebutuhan bahan baku kedelai. Hal ini akan memudahkan Sobat Mediatani dalam melakukan efisiensi bahan baku.
Misalnya, jika membeli 10 kilogram kedelai, maka ragi yang diperlukan sebanyak 40 gram atau setara 10 lempeng. Selain kedelai dan ragi, bahan yang tidak kalah penting dan harus dipersiapkan yaitu air untuk tahap produksinya.
Agar tempe yang tidak diproduksi dapat menghasilkan tekstur rasa yang lezat, maka lakukanlah cara di bawah ini:
- Biji kedelai yang dipakai untuk membuat tempe sebaiknya dipilih berdasarkan kualitas yang baik. Ciri-ciri yang bisa diamati yaitu tidak kotor dan juga tidak busuk.
- Air yang digunakan harus bersih dan jernih, agar tempe yang dihasilkan tidak mengandung kuman atau bau yang busuk.
- Proses kerja perlu diperhatikan agar lebih higienis.
- Ragi yang digunakan untuk membuat tempe harus dipastikan masih dalam kondisi aktif agar dapat berfungsi saat dicampurkan dengan kedelai. Ciri-cirinya yaitu jika dilakukan peremasan, maka tidak akan menggumpal dan muncul butiran halus.
2. Peralatan Kerja atau Produksi
Peralatan produksi tempe bisa disesuaikan dengan keperluan masing-masing pengrajin. Hal ini dapat disesuaikan dengan kapasitas alat stainless steel yang diperlukan dalam pengolahan.Sebelum menggunakan peralatan produksi tempe, pastikan agar mencucinya terlebih dahulu sampai bersih, lalu keringkan.
Adapun peralatan kerja yang diperlukan mencakup sebagai berikut:
- Baskom
- Saringan
- Panci
- Alat Pengaduk
- Loyang
- Tampah besar
- Keranjang
- Rak bambu
- Pengaduk kayu
- Cetakan
- Karung goni
- Dandang
- Kompor
- Pembungkus dari daun pisang atau plastik.
Tahapan Produksi Tempe
Tahap-tahap produksi tempe perlu dilakukan dengan urut dan sesuai prosedur. Hal ini dilakukan agar memperoleh hasil yang sama dari kondisi yang sama. Lalu, bagaimana tahap-tahap memproduksi tempe yang benar? Langsung saja, berikut adalah penjelasan lengkapnya :
1. Perendaman
Proses membuat tempe di tahap pertama yaitu mencuci kedelai sampai bersih yang nantinya akan dibuat menjadi tempe. Namun sebelum itu, lebih baik kacang kedelai disortir terlebih dahulu. Buang semua kotoran-kotoran yang terdapat pada kedelai sebelum masuk ke proses perendaman.
Jika kedelai sudah bersih, rendamlah kedelai menggunakan air selama 12 – 18 jam. Air yang digunakan untuk merendam adalah air yang memiliki suhu normal. Perendaman ini dilakukan sebagai langkah hidrasi, sehingga kedelai dapat menyerap air sebanyak mungkin.
Selain itu, proses perendaman ini juga akan menghasilkan asam laktat alami yang diperlukan untuk pertumbuhan fungi saat proses fermentasi.
Pada tahap ini, pastikan agar kedelai bisa terendam dengan sempurna. Hal ini dimaksudkan agar perendaman tersebut dapat melunakkan kedelai dan mempercepat perebusan secara optimal.
2. Merebus Kedelai
Cara pembuatan tempe di tahap yang selanjutnya yaitu merebus kedelai. Sebelum direbus, pastikan agar kedelai tersebut sudah dalam kondisi bersih dan tidak ada kulit arinya. Selanjutnya, rebus kedelai sampai teksturnya empuk. Rebuslah selama 30 – 45 menit.
Jika kedelai sudah dirasa empuk, matikan kompor. angkat panci kedelai, lalu keringkan dan dinginkan. Proses pendinginan dan pengeringan setelah direbus ini dilakukan supaya ragi bisa berfermentasi dengan optimal.
3. Pemberian Ragi
Tahapan produksi tempe yang berikutnya adalah pemberian ragi. Setelah dikeringkan dan dan didinginkan, campurkanlah kedelai bersama ragi. Supaya komposisinya tepat, pastikan agar Sobat Mediatani mengatur takaran satu sendok makan ragi untuk satu kilogram kedelai.
Fermentasi adalah salah satu tahap yang perlu dilakukan dalam pengolahan produk olahan dari kedelai. Proses fermentasi diketahui mampu meningkatkan kualitas gizi suatu makanan, seperti vitamin serta kelarutan protein pada kedelai.
Proses produksi tempe di tahap ini telah mendekati tahap yang sempurna. Cara melakukan fermentasi yaitu dengan membungkus kedelai yang telah diberikan ragi di dalam wadah yang kedap udara.
Contohnya, seperti plastik atau daun pisang yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Sobat Mediatani. Adapun lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses fermentasi ini yaitu sekitar 24 – 48 jam.
4. Pastikan Tempe Sudah Jadi
Tahap pembuatan tempe yang terakhir yaitu memastikan agar kedelai yang dibuat telah berhasil menjadi tempe. Tahap ini bisa dilakukan jika Sobat Mediatani telah melakukan proses fermentasi sekitar 48 jam. Apabila kedelai telah padat dan berbau seperti tempe, maka makanan ini sudah dapat dipasarkan ke para pedagang grosir maupun konsumen.
—
Dalam menjalankan tahapan produksi tempe, yang perlu dilakukan adalah perendaman, perebusan kedelai, pemberian ragi, dan memastikan agar tempe sudah jadi. Selain tahap-tahap tersebut, Sobat Mediatani juga perlu memperhatikan kualitas bahan dan tingkat kebersihan alat-alat produksi agar tetap sehat dan higienis.