Mediatani – Pernahkah kalian memperhatikan bebatuan di tepi pantai atau sekitar pelabuhan? Batuan yang memiliki bentuk yang unik tersebut ternyata berfungsi sebagai pelindung pantai lho.
Selain tumbuhan mangrove, manusia juga membangun pelindung pantai dari bebatuan untuk dapat melindungi daerah pantai dari kerusakan akibat terjangan gelombang.
Bangunan pelindung pantai dibangun berdasarkan skala prioritas yang lebih tinggi, terutama bagi wilayah yang memiliki hubungan dengan jiwa dan perekonomian daerah yang vital.
Skala Prioritas Pembangunan Pelindung Pantai
- Tempat usaha, kawasan wisata, tempat ibadah, jalan negara, daerah perkotaan
- Desa, jalan provinsi, bandar udara, pelabuhan, dan sebagainya
- Tempat wisata domestik, lahan pertanian, dan tambak intensif
- Tambak tradisional dan lahan pertanian
- Hutan bakau dan hutan lindung
- Sumber material, tanah kosong, dan bukit pasir
Fungsi Bangunan Pelindung Pantai
Setiap jenis bangunan pelidung pantai umumnya mempunyai fungsi yang sama, yaitu sebagai penahan untuk memperkecil laju aliran energi dari pergerakan arus dan gelombang ombak dari laut. Dengan fungsi tersebut, maka erosi dan abrasi yang sering terjadi di daerah pantai dapat diminimalisir.
Bangunan pelindung pantai umumnya dibangun pada daerah pesisir yang difungsikan untuk:
- Mengurangi energi gelombang menuju pantai
- Mengurangi laju angkatan sedimen yang sejajar pantai
- Memperkuat tebing pantai
- Meningkatkan suplai sedimen ke pantai
- Menstabilkan muara sungai
- Melakukan penghijauan wilayah pantai.
Jenis-Jenis Bangunan Pelindung Pantai
1. Sea Wall
Sea wall merupakan konstruksi bangunan yang dibangun di pantai yang sejajar dengan garis pantai. Bangunan ini difungsikan untuk memperkuat bagian tepi pantai dari risiko pengikisan pantai akibat terjangan gelombang ombak dengan energi besar yang dapat menyebabkan erosi pantai, serta berfungsi sebagai penahan timbunan tanah.
2. Jetty
Jetty merupakan bangunan yang dibangun tegak lurus dengan pantai dan diletakkan pada kedua sisi dari muara sungai. Bangunan jetty memiliki fungsi untuk meminimalisir pendangkalan alur oleh sedimen pantai.
3. Breakwater
Breakwater merupakan bangunan yang dibuat sejajar dengan pantai dan terletak pada jarak tertentu dari garis pantai. Breakwater dibangun untuk melindungi pantai dan daerah perairan di bagian belakang breakwater dari terjangan gelombang.
Keberadaan breakwater membuat energi gelombang ombak yang menuju pantai menjadi terpecah. Breakwater juga berfungsi untuk menahan arus yang membawa sedimen kembali ke laut.
4. Groin
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang umumnya dibangun tegak lurus dengan garis pantai. Bangunan groin memiliki fungsiuntuk mengubah laju angkutan dan sebagai penahan masuknya transport sedimen di sepanjang pantai ke pelabuhan atau muara sungai.
5. Revetment
Revetment umumnya dibangun di daerah pantai dengan terjangan gelombang ombak yang relatif kecil. Revetment merupakan bangunan yang difungsikan untuk memperkuat tebing pantai, serta melindungi tanah atau banguna yang berada di bagian belakang dinding revetment dari terjangan gelombang ombak.
6. Bulkhead
Bulkhead atau dikenal juga dengan sebutan turap baja. Bangunan ini dibuat sejar dengan garis pantai dan dibangun di pantai dengan gelombang sedang. Bulkhead berfungsi sebagai penahan laju erosi pantai dan mengefektifkan tumpukan tanah reklamasi.
7. Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan jenis bangunan dengan sistem perlindungan garis pantai yang berfungsi untuk menambah suplai sedimen di daerah pantai.
Bangunan ini memiliki prinsip utama untuk mesuplai sedimen ke daerah pantai yang rawan erosi, sehingga dapat mengmbalikan garis pantai yang terkikis dengan cara menambah sedimen dari dartan atau lautan.