Mediatani – Mangrove merupakan jenis tanaman yang hidup di daerah perairan dengan bagian akar hingga bagian bawah terendam air. Pohon ini memiliki ketinggian mencapai 30 meter dengan diameter sekitar 60 cm. Pohon ini terbagi dalam jenis-jenis mangrove yang ditemui di perairan pantai.
Mangrove memiliki kulit yang berwarna coklat tua atau kelabu. Akarnya menjulur ke luar dan tumbuh di sepanjang pantai di hutan payau. Tanaman mangrove ini memiliki peranan penting dalam mencegah erosi atau abrasi di sepanjang pantai.
Jenis-Jenis Mangrove
Berdasarkan laman resmi dari Kementerian Kelautan dalam kkp.go.id disebutkan bahwa, jumlah jenis mangrove yang saat ini ada di Indonesia terdiri dari sekitar 202 jenis. Berbagai jenis mangrove ini tersebar di hampir seluruh pulau di Indonesia.
1. Mangrove Sejati Utama
Jenis mangrove ini juga dikenal dengan mangrove mayor. Tanaman ini lebih banyak tumbuh di wilayah pasang surut serta membentuk sebuah tegakan murni. Mangrove mayor ini jarang sekali bergabung dengan jenis tanaman darat yang lainnya.
2. Mangrove Sejati Tambahan
Sebenarnya, mangrove sejati tambahan ini bukanlah merupakan komponen penting dari jenis tanaman mangrove pada umumnya. Hal inilah yang membuat jenis mangrove sejati tambahan ini sering disebut dengan mangrove minor.
Mangrove minor ini biasanya banyak ditemukan pada daerah tepi pantai. Habitatnya sangat jarang akan membentuk sebuah tegakan seperti halnya pada jenis mangrove sejati utama atau mangrove mayor.
3. Mangrove Ikutan
Jenis mangrove ikutan ini merupakan jenis tumbuhan mangrove yang tidak pernah tumbuh dengan komunitas mangrove lainnya. Tanaman ini tidak bergabung dengan mangrove. Biasanya jenis mangrove ini akan bergabung dengan tanaman daratan lainnya.
Spesies mangrove ini dapat dibedakan menjadi beberapa spesies. Pembagian ini didasarkan pada bentuk daun, bentuk buah, dan juga struktur perakarannya. Beberapa pengenalan spesies jenis-jenis mangrove tersebut adalah sebagai berikut:
- Excoaria
- Lumnitzera
- Xylocarpus
- Scyphiphora
- Aegiceras
- Nypa
- Avicennia
- Ceriops
- Bruguiera
- Rhizophora
- Sonneratia
Perawatan Tanaman Mangrove
Meskipun tanaman mangrove ini dapat tumbuh dengan baik di perairan pantai, namun bukan berarti tidak membutuhkan perawatan yang tepat. Tanaman mangrove yang rusak akan berakibat pada tidak berfungsinya tanaman mangrove dalam mencegah abrasi pantai.
1. Penyiangan dan Penyulaman
Seperti pada perawatan tanaman yang lainnya, penyiangan ini dilakukan untuk membasmi hama serta menggantikan pohon mangrove yang telah rusak atau mati. Pohon yang sudah mati harus diganti dengan bibit mangrove yang memiliki umur sama.
Alasannya adalah agar tanaman mangrove tersebut dapat tumbuh secara seragam. Selain penyiangan, pertumbuhan kepiting sekitar tanaman mangrove juga perlu diperhatikan. kepiting ini akan memakan batang pohon yang sedang tumbuh.
2. Memperbaiki Lingkungan Sekitar Mangrove
Lingkungan sekitar tanaman mangrove juga sangat penting untuk dijaga dan diperbaiki. Terjadinya kerusakan pada tanaman mangrove, akan menyebabkan terjadinya pencemaran ataupun polusi tanah dan air. Meskipun sebenarnya polusi tersebut bisa karena manusia.
Lingkungan sekitar tanaman bakau yang mengalami kerusakan, serta adanya polusi tanah dan air akan mengakibatkan ekosistem di sekitar hutan menjadi rusak. Selain tingkat abrasi yang semakin tinggi, juga mengakibatkan banyak hewan yang akan mati.
Cara Menanam Mangrove
Ekosistem pada hutan mangrove ini memiliki ciri yang khas. Hal ini terjadi karena adanya pelumpuran akibat kurangnya abrasi tanah, mengalami daur penggenangan air laut, hingga salinitas tanah yang tinggi.
Untuk membudidayakan mangrove, secara umum dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Menyiapkan Bibit Mangrove
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam budidaya mangrove adalah menyiapkan bibit. Sobat Mediatani dapat mengumpulkan buah mangrove untuk dijadikan bibit tanaman. Pastikan bibit ini berasal dari tanaman mangrove di lokasi setempat.
2. Pembibitan
Dalam proses pembibitan, buatlah lubang pada botol air mineral yang berbahan plastik sebelum diisi dengan tanah. Tujuannya adalah agar air dapat lebih mudah keluar.Isikan botol dengan tanah secukupnya. Semaikan buah mangrove dalam botol plastik tersebut.
Sebelum digunakan untuk pembibitan, lebih baik buah mangrove disimpan terlebih dahulu pada tempat yang teduh. Agar hasilnya lebih bagus, bisa ditutup dengan karung basah selama kurang lebih 5 hingga 7 hari.
- Ambil polybag atau botol plastik dan diisi dengan lumpur yang ada di sekitar bibit mangrove.
- Jangan mengisikan lumpur terlalu banyak, paling tidak ¾ dari wadah.
- Tanam benih mangrove yang telah dipilih dan pastikan dalam kondisi baik.
- Masukkan satu per satu polybag atau botol plastik yang telah diberikan bibit mangrove dalam bedeng.
3. Penanaman
Sebelum masuk dalam tahap penanaman mangrove, lebih baik lahan yang hendak ditanami telah disediakan. Apabila diperlukan, mintalah tim peneliti untuk menentukan titik tanam yang tepat berdasarkan hasil kajian lingkungan.
- Ambillah satu bibit mangrove dari bedeng yang sebelumnya telah ditempatkan bibit-bibit mangrove.
- Buka polybag yang menutupi sedimen dan akar mangrove.
- Tanam bibit mangrove secara langsung pada tanah yang sebelumnya telah dilubangi. Pastikan lubang tersebut cukup dalam hingga akar mangrove dapat tertanam dengan baik.
- Ikat batang bibit mangrove menggunakan tali rafia pada ajir. Penggunaan ajir ini untuk memastikan pohon tidak akan tumbang ketika terkena ombak.
- Jarak tanam antara satu mangrove dengan lainnya adalah 1m x 1m.
- Timbun kembali lubang menggunakan tanah. Jangan terlalu memberikan tekanan pada tanah agar oksigen masih bisa leluasa untuk keluar masuk tanah.
- Setelah semua bibit mangrove telah tertanam, pastikan tidak ada sisa-sisa polybag yang ada di sekitar mangrove.
**
Fungsi dari mangrove ini cukup membantu dalam menjaga kawasan pantai dari ancaman abrasi yang merusak. Jenis-jenis mangrove ini perlu dibudidayakan agar tetap lestari untuk menggantikan tanaman mangrove yang mungkin sudah mati.