Mentan Amran Dapat Dukungan 3 Mantan Menteri untuk Hilirisasi Pertanian

Mediatani |, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menerima kunjungan tiga mantan menteri di rumahnya di Jakarta, Senin pagi (4/8).

Ketiganya ialah Adhyaksa Dault, Paskah Suzetta, dan Anton Apriantono.

Pertemuan berjalan hangat dan membahas arah kebijakan utama sektor pertanian Indonesia, khususnya percepatan pengolahan lebih lanjut.

Tiga tokoh nasional memberikan dukungan moral terhadap langkah strategis pemerintah dalam memperkuat hilirisasi sektor pertanian sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan para petani.

Mentan Amran menekankan bahwa pengembangan lebih lanjut merupakan prioritas nasional yang membutuhkan kerja sama menyeluruh dari berbagai pihak.

“Hilirisasi adalah masa depan pertanian kita. Ini tidak hanya berkaitan dengan produksi, tetapi juga bagaimana hasil pertanian dapat diolah, dikemas, dan dipasarkan hingga ke luar negeri. Dukungan dari para tokoh ini menjadi motivasi bagi kami untuk bekerja lebih cepat,” kata Menteri Amran.

Ia menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan skema pendanaan dengan total investasi sebesar Rp 371 triliun guna mendukung program hilirisasi pertanian yang memiliki potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 8,6 juta orang.

Masa depan, pelaksanaan program ini akan dilakukan melalui kerja sama antara petani, BUMN, dan pihak swasta.

“Dengan adanya kemitraan, kita berharap para petani tidak bekerja sendirian. Mereka perlu terhubung dengan industri, didampingi oleh BUMN, serta didukung oleh teknologi dan investasi dari pihak swasta. Tujuannya adalah satu: meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan para petani,” tegasnya.

Program pemanfaatan hasil pertanian yang sedang dijalankan Kementerian Pertanian (Kementan) meliputi pengembangan industri pengolahan produk pertanian, pembangunan infrastruktur logistik, penguatan akses pasar ekspor, serta digitalisasi rantai pasok mulai dari hulu hingga hilir.

Menteri Amran juga menyampaikan bahwa tindakan hilirisasi merupakan perintah langsung Presiden RI, Prabowo Subianto.

“Kami diperintahkan oleh Bapak Presiden untuk melakukan hilirisasi dan menghasilkan pangan yang memiliki permintaan tinggi di pasar global. Termasuk menghentikan impor gula putih maupun gula mentah, yang besarnya mencapai triliunan rupiah setiap tahun,” katanya.

Menurutnya, pengembangan bidang pertanian dan perkebunan tidak dapat berlangsung secara mandiri.

Pemerintah memerlukan kerja sama yang menyeluruh guna mendorong pengolahan 14 komoditas strategis yang telah ditetapkan oleh Kementan.

“Jika kita memenuhi ini, InsyaAllah dunia dapat kita raih melalui pangan. Kita percaya Indonesia menjadi gudang pangan dunia dan kesejahteraan petani meningkat,” tutupnya.(jpnn)