Mediatani – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tegaskan dirinya tak ingin mempersulit petani dalam mendapatkan pupuk bersubsidi. Nantinya, petani hanya perlu membawa KTP untuk menerima pupuk.
Hal tersebut disampaikan beliau di hadapan petani dan para penyuluh pertanian di kegiatan pembinaan dan pelatihan penyuluh di Aceh Besar pada hari Selasa,(06/02).
Ia juga menyampaikan bahwa telah bertemu dengan presiden untuk membahas problem pupuk yang terjadi hari ini.
“Dua bulan setelah ditetapkan menjadi Mentan, saya bertemu dengan Pak Presiden menyampaikan bahwa petani kita butuh pupuk dan presiden kemudian memberikan bantuan anggaran Rp 14 triliun untuk pengadaan pupuk bersubsidi, tidak lagi menggunakan Kartu Tani cukup pakai KTP saja untuk mendapatkan pupuk subsidi” ujarnya.
Pernyataan mentan disambut dengan sorakan tepuk tangan oleh petani yang hadir dalam acara tersebut, beliau beharap dengan adanya tambahan subsidi bisa memudahkan petani dalam mengakses pupuk dengan mudah.
“Jangan mempersulit petani, karena itu sama saja menyulitkan negara. Jadi kalau ingin memperkuat negara harus memperhatikan sektor pangan,” Ucap Amran.
Hal tersebut sebagai salah satu upaya yang dilakukan Mentan untuk mendorong kembali peningkatan produksi pangan di aceh, dimana pada tahun 2023 produksi mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
Mentan dan jajarannya kini fokus pada peningkatan produksi pangan khususnya pada komoditi padi dan jagung. jika produksi mengalami peningkatan, Provinsi Aceh akan mendapatkan tambahan bantuan.
Terlebih lagi, Provinsi Aceh Besar memiliki potensi yang luar biasa dan akses distribusi pangan yang terjangkau untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Aceh saat ini.
“Tadi Pemprov mengajukan bantuan budidaya jagung 60 ribu hektar. Kami siap tambah sampai 100 ribu hektar, apalagi kalau progresnya bagus, bantuan bisa ditambahkan lagi. Petani dan penyuluh adalah ujung tombak keberhasilan program akselerasi peningkatan produksi,” Ucap Amran.
“Olenya itu, kami minta agar para penyuluh jangan pernah mengeluh dan meminta kepada sesama manusia, itu susah untuk bangkit. Negara ini bukan mau dinarasikan dan diperdebatkan, tapi dikerjakan,” lanjut Amran.
Amran menambahkan, Selain dari jagung Kementan juga memberikan bantuan untuk provinsi Aceh Padi 21.000 ribu hektar, durian sebanyak 4.000 bibit, pengendalian organisme pengganggu tanaman, serta sarana produksi pertanian lainnya yang mendukung peningkatan produksi khususnya pada tanaman padi dan jagung.
“Khusus soal jagung, jika bantuan 100 ribu hektar itu berhasil, katakanlah dengan produktivitas 5 ton per hektar, maka ada 100 ribu ton sehingga masalah impor jagung terselesaikan cukup dari Aceh. Belum lagi ditambah wilayah dari luar, Jawa Timur, Lampung, NTB dan daerah lainnya. Stok jagung kita melimpah, kita bahkan bisa ekspor,” ucap Amran.
Dengan adanya berbagai bantuan sarana produksi serta hadirnya kebijakan-kebijakan baru di sektor pertanian, diharapkan mampu mendorong peningkatan produksi yang kemudian tentunya akan meningkatkan kesejahteraan bagi petani.