Mentan Puji Peternakan di Sukamara, Bupati Target 10 Ribu Populasi Sapi

  • Bagikan
Mentan SYL mengunjungi peternakan sapi di Kabupaten Sukamara/via balanganews.com/IST

Mediatani – Kabupaten Sukamara yang berada di Provinsi Kalimantan Tengah dinilai cukup berhasil dalam menjalankan program lumbung pangan nasional-nya.

Hal itu disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat melakukan kunjungan kerjanya ke Sukamara Ranch di Kecamatan Pantai Lunci, Kabupaten Sukamara.

“Kita mengapresiasi kinerja dari pemerintah Kabupaten Sukamara, yang cukup bagus dalam menjalankan progam,” kata Syahrul, Jumat (12/2/2021) dikutip Sabtu (13/2/2021) dari situs Merdeka.com.

Peternakan Sukamara Ranch sendiri merupakan bagian dari program lumbung pangan nasional yang digagas oleh pemerintah  Jokowi. Program ini pun diharapkan mampu berdampak positif bagi perekonomian masyarakat dan ketersediaan pangan.

Dalam kesempatan yang sama, Mentan Syahrul meminta agar supaya Pemkab Sukamara untuk tak cepat merasa puas dengan keberhasilan yang telah dicapai.

Dia berharap, kinerja yang cukup baik ini semakin lebih ditingkatkan lagi.

“Tetap lakukan yang terbaik, bersinergi satu sama lain dalam rangka untuk mendapatkan pencapaian yang maksimal,” ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Bupati Sukamara Windu Subagio di sela-sela kegiatan juga menyammpaikan bahwa visinya menjadikan Sukamara sebagai lumbung pangan nasional pada sektor protein (daging sapi). Maka dari itu, pihaknya telah menyediakan lahan seluas 20 ribu hektare.

“Sekarang ini, jumlah stok sapi yang tersedia masih sekitar 2.000 ekor. Dengan adanya dukungan dari Pak Menteri didampingi Pak Gubernur mudah-mudahan target kita yang 10 ribu dapat segera terpenuhi dengan lebih cepat,” ujar Windu.

Windu menambahkan bahwa misi yang dijalankan oleh Pemkab Sukamara saat ini merupakan misi pengembangan usaha pembibitan sapi potong secara profesional, berkelanjutan dan terus-menerus tanpa mengabaikan atau meninggalkan aspek bisnis yang menguntungkan.

Manager Sukamara Ranch Dwi Hartanto menuturkan, saat ini kendala yang dihadapi ada pada ketersediaan pakan untuk sapi ternak. Meski begitu, dirinya mampu optimis mengatasi persoalan tersebut dan akan terselesaikan paling lambat akhir tahun ini.

Apalagi lanjut dia, seiring dengan pertumbuhan rumput unggul yang telah ditanam oleh pihaknya.

“Rumput unggul yang kami tanam belum cukup, mudahan akhir tahun ini dapat terpenuhi dengan pertumbuhan rumput unggul yang kami tanam,” katanya.

Di berita yang lain, sebagaimana diberitakan mediatani.co, setelah hampir setahun lamanya pandemi covid-19 di Indonesia, sejumlah negara mencoba kembali bangkit agar perekonomian tetap berjalan dan bisa kembali stabil.

Beberapa negara kemudian mencoba mengendalikan serangan virus covid-19 ini dengan berbagai cara. Menerapkan protokol kesehatan dan meminimalisir kegiatan yang bisa menyebabkan kerumunan misalnya.

Tidak hanya itu, pengendalian virus dengan vaksin pun mulai dilakukan pemerintah.

Merespon hal tersebut, Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian mengatakan bahwa vaksin terbaik menurut dia adalah pangan yang cukup.

Oleh sebab itu, salah satu upaya Kementerian Pertanian untuk menjawab adanya peningkatan pertumbuhan penduduk serta kebutuhan pangan guna meningkatkan produktivitas adalah program food estate.

“Salah satu caranya yang bisa dilakukan yaitu dengan pengoptimalan dan memaksimalkan lahan-lahan marjinal yang masih tersedia, contohnya seperti lahan rawa yang pasang surut agar memacu produksi lewat perluasan areal dan juga peningkatan produktivitas.

“Sebagaimana arahan Bapak Presiden, kita harus menggunakan cara-cara baru dengan pendekatan teknologi dan memperluas skala cara bertani kita,” kata Syahrul dalam keterangan tertulis, Kamis (11/2/2021).

Menteri Pertanian SYL menyampaikan hal ini saat melakukan kunjungan kerja di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Kunjungan kerja ini pun dilakukan sekaligus dalam rangka untuk menyaksikan panen padi di kawasan food estate Provinsi Kalimantan Tengah. (*)

  • Bagikan