Ketahui Jenis-Jenis Penyakit pada Sapi dan Cara Pengobatannya

  • Bagikan
Sapi yang sedang diobati

Mediatani – Beternak sapi merupakan profesi yang banyak dilakoni oleh masyarakat di Indonesia, salah satunya mungkin di antara Sobat Mediatani. Wajar saja, karena daging yang dihasilkan memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi.

Meski demikian, beternak sapi membutuhkan perawatan yang baik. Karena jika hal ini diabaikan, maka penyakit akan sering menyerang sapi. Artikel ini adalah media yang tepat untuk belajar penyakit pada sapi dan cara pengobatannya.

Peternak sapi sudah seharusnya tahu dan paham betul apa saja jenis penyakit yang bisa menyerang dan cara pengobatannya. Jika sapi sakit tak segera ditangani, maka kerugian peternak sapi yang harus ditanggung pun tidak sedikit. Apa saja penyakit yang dimaksud? Mari simak artikel ini hingga akhir.

Jenis-Jenis Penyakit pada Sapi dan Cara Pengobatannya

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, sapi juga termasuk hewan ternak yang rentan terhadap penyakit. Ada beberapa jenis penyakit pada sapi dan cara pengobatannya yang harus dipahami dengan baik oleh para peternak sapi.

Harga sapi di pasaran juga tergolong masih tinggi, sehingga akan sangat merugi jika sapi mati tiba-tiba karena adanya penyakit yang tidak dikenali dan ditangani dengan baik. Maka berikut di bawah ini bisa dicatat dengan baik beberapa jenis penyakitnya beserta cara pengobatannya:

1. Ingusan

Ternyata tidak hanya manusia yang bisa menderita ingusan. Seekor sapi juga bisa mengalami penyakit ingusan yang disebabkan oleh virus bernama Gamma Herpesvirinae. Virus ini memang sangat mudah menular melalui makanan maupun lingkungan hidup di sekitar sapi.

Saat digembalakan di luar ruangan, sapi mungkin akan bercampur baur dengan domba atau sapi lain. Jika ada infeksi virus tersebut dari sapi lain, maka tidak menutup kemungkinan adanya penularan virus pada sapi yang sedang digembalakan.

Gejala penyakit ingusan biasanya terlihat pada bagian moncong sapi yang bernanah. Selain itu, mata dan hidung sapi biasanya akan mengeluarkan cairan kental seperti lendir. Dalam beberapa kasus, sapi juga akan mengalami penurunan kondisi pernafasan dan badan lemas.

Penyakit ingusan ini tergolong penyakit ringan yang biasanya bisa sembuh sendiri. Namun tetap saja harus dilakukan penanganan tepat sesuai anjuran dokter. Berikan juga antibiotik untuk membuat pertahanan tubuh sapi jadi lebih baik.

2. Cacingan

Seperti halnya ingusan, sapi juga bisa mengalami cacingan yang juga biasa dialami manusia. Hanya saja tentu ada perbedaan antara keduanya. Jenis cacing yang biasa menyerang sapi ini adalah cacing hati dan pita.

Gejala yang kerap muncul adalah penurunan kondisi sapi menjadi lemah. Bagian mata sapi juga akan terlihat lebih sayu dari biasanya. Selain itu, buang air besar sapi juga akan jadi tidak teratur. Nafsu makan sapi akan berkurang secara signifikan.

Penyakit cacingan biasanya lebih sering menyerang anak sapi dibandingkan induknya. Penyakit ini tergolong ringan, namun tetap harus diberikan obat sesuai resep dokter. Secara umum ada obat yang biasa diberikan pada sapi cacingan, yakni benzimidazol dan avermectin.

Selain obat tersebut, pastikan untuk menjaga kebersihan lingkungan sapi dan sisa makanan yang tak habis oleh sapi harus segera dibuang. Hal tersebut karena ditakutkan akan menimbulkan jamur dan parasit yang bisa memunculkan penyakit cacingan lagi.

3. Scabies

Penyakit scabies ini juga biasa dikenal dengan sebutan kudisan. Media penularan penyakit ini adalah lalat. Lalat membawa scabies dari kotoran sapi yang ada di kandang. Kotoran tersebut telah terkontaminasi dengan tungau yang juga menyebabkan scabies.

Bisa dikatakan bahwa kondisi kandang yang sangat kotor bisa memicu adanya penyakit scabies. Sobat Mediatani sebaiknya juga merasa waspada karena scabies yang dialami oleh sapi ini juga berpotensi menular ke manusia yang ada di dekatnya.

Sama seperti scabies yang dialami manusia, gejala yang timbul dari scabies yang dialami sapi ini juga berupa gatal-gatal. Sapi akan terlihat sering menggosokkan badan pada dinding kandangnya karena gatal. Tak hanya itu, bulu sapi pun lebih cenderung mengalami kerontokan.

Pada beberapa bagian tubuh sapi juga akan sering dijumpai kerak yang warnanya keabu-abuan. Ini juga jadi salah satu tanda gejala scabies. Untuk pengobatan yang bisa dilakukan:

  • Siapkan minyak kelapa dan kapur barus. Atau jika mau, bisa menggunakan bahan lain seperti belerang dicampur minyak kelapa panas dan kunyit.
  • Campur bahan yang menjadi pilihan sebagai obat scabies sapi. Kemudian laburkan campuran bahan tersebut pada bagian tubuh sapi yang terkena scabies.
  • Gosok-gosok bagian tubuh yang terinfeksi scabies dan biarkan hingga kering sendirinya. Sobat Mediatani bisa melakukan pengobatan ini hingga scabies sembuh total.

4. Mubeng

Penyakit mubeng ternyata juga sering dikenal dengan istilah Surra. Penyakit ini tidak hanya menyerang sapi namun juga kerbau pada umumnya. Penularannya bisa melalui media lalat maupun kutu yang kerap menempel di tubuh sapi dan menggigitnya.

Gigitan lalat dan kutu yang terkontaminasi mubeng akan memasukkan parasit dalam darah sapi. Parasit dalam darah ini akan berpengaruh terhadap penurunan nafsu makan dan kadar glukosa sapi. Badan sapi jadi melemah bahkan sapi bisa sampai mati.

Tak hanya itu, tanda atau gejala penyakit ini juga bisa terlihat dari cara jalan sapi yang sempoyongan dan terkadang mengalami kejang.

Penyakit ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, mengingat resikonya yang sampai bisa membuat sapi mati mendadak. Cara pengobatan yang bisa dilakukan adalah mengarantina sapi yang terjangkit. Setelah itu, berikan asupan obat mubeng yang sudah diresepkan dokter hewan.

Berikan juga asupan makan yang cukup pada sapi. Bila perlu semprot kandang dengan insektisida untuk mengurangi resiko adanya jangkitan mubeng lagi.

**

Sebagian penyakit pada sapi dan cara pengobatannya di atas, bisa jadi wawasan untuk Sobat Mediatani yang sedang beternak sapi di rumah. Jika jenis penyakit tersebut tidak dipahami dengan baik, maka kondisi sapi bisa terbengkalai begitu saja.

  • Bagikan