Mimika Ingin Promosikan Produk Perikanan Lokal di PON Papua

  • Bagikan
Ilustrasi: Udang Sea Tiger Papua

Mediatani – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang juga dilaksanakan di klaster Kabupaten Mimika diharapkan bisa menjadi ajang untuk memperkenalkan produk perikanan lokal. Khususnya udang yang menjadi komoditas andalan di daerah ini.

“(Promosi) Ini sangat dibutuhkan, karena kekayaan alam khususnya udang sangat melimpah di Mimika,” ujar Direktur PT Bartuh Langgeng Abadi Sulaksono, dikutip dari Republika, Minggu (26/9).

Menurutnya, udang dengan jenis Sea Tiger dan White Banana merupakan jenis udang yang menjadi unggulan dari Kabupaten Mimika.

Kualitas kedua jenis udang itu sangat baik. Udang yang dihasilkan di semua daerah di Tanah Air belum tentu kualitasnya sebaik udang yang ada di Mimika ini.

“Mimika punya potensi laut yang luar biasa,” katanya.

Dikatakannya, masyarakat Jepang sangat menggemari udang dari Mimika. Mereka sudah sering memesan udang dari Mimika dengan jumlah yang cukup besar yaitu sekitar 600-800 kilogram setiap bulannya.

Diprediksi, tambah Sulaksono, permintaan ekspor udang ke Jepang dari Mimika akan meningkat menjadi sekitar 12 ton per bulan dalam beberapa waktu ke depan. Di pasaran dalam negeri, udang dari Mimika ini dibanderol dengan harga sekitar Rp80.000-Rp100.000 per kilogram.

“Mereka minta setiap bulan bisa mencapai 12 ton per bulan. Namun, saat ini masih belum mencapai targetnya masih separuh ya tapi itu sangat sangat kurang,” jelas Sulaksono.

Saat ini perlu dilakukan promosi, termasuk melalui penyelenggaraan PON, untuk mendorong pengembangan sektor perikanan di Mimika.

Melimpahnya sumber daya alam yang terdapat di Mimika ini membuat sektor perikanan menempati urutan kedua sebagai sektor yang mampu mendatangkan pendapatan ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Sektor perikanan ini bahkan diharapkan dapat menjadi emas biru menggantikan keunggulan sumber daya alam emas yang dimiliki oleh masyarakat Mimika di wilayah pegunungan.

“Ini bagaikan emas biru yang menggantikan emas kuning yang berada di pegunungan Mimika,” kata Sulaksono.

Dengan begitu, nantinya masyarakat Kabupaten Mimika bisa hidup sejahtera dengan mengoptimalkan pengelolaan sektor perikanan. Mengingat, besarnya potensi sumber daya alam perikanan yang dimiliki oleh Mimika.

Sebagai informasi, pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Mimika, Papua, pada 2017 lalu juga telah menunjukkan hasil yang memuaskan.

Hal ini terlihat dari produksi pada tahun 2018 yang telah mencapai 28.397 dari sebelumnya sebesar 17.168 di tahun 2017. Kemudian kembali melonjak pada tahun 2020, dengan jumlah sebesar 59.686 ton.

Selain mampu memenuhi kebutuhan lokal, pengiriman produk perikanan Mimika juga sampai ke pasar domestik seperti Surabaya yang mencapai 91% atau sebanyak 54.990 ton.

Produk perikanan yang dipasarkan itu berupa ikan-ikan beku, seperti ikan layang kembung, lemuru, cucut, manyung, gulama, bawal hitam, sembilang, dan lain-lain.

Kemudian 8% ikan beku tersebut dipasarkan ke Jakarta, Merauke, Medan, Semarang, Jayapura dan Makassar. Sedangkan distribusi ikan hidup tahun 2020 sebanyak 1.407.347 ekor, didominasi tujuan Jakarta (77%), kemudian disusul ke Merauke, Denpasar, Makassar, Jayapura.

  • Bagikan