Nekat Resign dari BUMN, Pemuda Klaten Ini Sukses Beternak Domba

  • Bagikan
Pemuda Klaten raup cuan dari hasil ternak domba dan kambing. (Sumber: Detik Jateng).

Mediatani – Sebuah keberhasilan menimpa seorang pemuda bernama Handaru Jati (30), yang berasal dari Klaten. Meskipun tidak memiliki pengalaman di bidang peternakan, ia berhasil peternak domba dan kambing. Keberhasilan ini mengejutkan banyak orang, mengingat Handaru sebelumnya bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan BUMN di Jakarta.

Handaru mengungkapkan Covid-19 yang masuk di Jakarta pada bulan April 2020, sang istri tidak dapat ikut dengannya, sehingga ia harus pulang setiap akhir pekan. Kebijakan keluar kota pada saat itu memberlakukan berbagai persyaratan yang rumit, sehingga membuat Handaru memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya.

Setelah meninggalkan pekerjaannya di sektor keuangan BUMN, Handaru memutuskan untuk kembali ke Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno. Melihat luasnya lahan di desa tersebut, Handaru menyadari bahwa ada potensi untuk beternak domba.

“Saya juga melihat di profesi peternak saat ini mayoritas generasi tua,” tutur Handaru dilansir dari detikJateng, Sabtu (17/6/2023)

Pada bulan Mei 2020, Handaru akhirnya memutuskan untuk mencoba menjalankan usaha beternak domba dengan menggunakan uang tabungan yang dimilikinya. Dengan dukungan dari kakak dan keluarganya, mereka mulai membangun kandang untuk memulai usaha tersebut.

Bapak satu anak ini menjelaskan mereka awalnya mengalami kebingungan dalam menentukan arah, namun setelah menganalisis pasar, mereka memutuskan untuk mencoba melakukan pembiakan atau breeding terlebih dahulu.

Perjalanan Handaru sebagai peternak tidak berjalan mulus secara langsung. Ia juga sempat kebingungan ketika banyak anakan domba yang mati, dan kurangnya pengetahuan pun mendorongnya untuk terus belajar.

Handaru memanfaatkan YouTube dan media sosial sebagai sumber pengetahuan untuk belajar beternak domba. Setelah melewati kloter pertama pada tahun 2020, usahanya mulai berjalan dengan baik dan ia dapat mengembangkan usahanya dengan menambah kandangnya menjadi tiga.

“Dari tiga kandang kita menggunakan kebun simbah semua, yaitu Mbah Cipto dan Mbah Hadi sehingga nama usahanya Cipta Hadi Karya Farm. Dari potensi lahan masih ada,” ungkapnya.

Usaha Handaru terus berkembang. Saat ini, dia menjadi pemilik peternakan dengan sekitar 300 domba dan kambing yang berasal dari berbagai jenis. Beberapa jenis ternaknya antara lain domba cross merino, texel dari Belanda, Garut, Periangan, Gibas, dan jenis lainnya.

Handaru saat ini masih memasarkan ternaknya di sekitar wilayah Jogja dan Solo. Ia menyebut bahwa belum memasok ternaknya ke Jakarta karena biasanya membutuhkan jumlah yang lebih besar.

Ia juga telah memulai usaha hilir dengan memanfaatkan kotoran untuk pembuatan pupuk organik, serta mendirikan warung sate di Kecamatan Trucuk.

Menjadi Penyuplai Daging Kambing dan Domba

Meski Handaru tidak memberikan informasi secara rinci mengenai omzetnya, dia mengungkapkan dalam sebulan ia mampu mengirimkan sekitar 30-40 ekor domba dan kambing. Ternak ini utamanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan suplai warung sate dan juga untuk pemesanan daging akikah.

“Betina Rp 1,2-3 juta peruntukannya untuk daging potong/indukan. Jantan Rp 2-7 juta peruntukannya dua hal itu,” ujarnya.

Handaru saat ini juga menerima pemesanan hewan kurban untuk Idul Adha, dengan harga yang bervariasi. Terdapat pilihan antara hewan dengan tanduk atau tanpa tanduk. Rentang harga untuk hewan kurban ini berkisar antara Rp 2 juta hingga Rp 7 juta per ekor, dan saat penjualan dilakukan, mereka menggunakan timbangan.

Terpisah, Dwiyanto (63), ayah Handaru, mengungkapkan bahwa awalnya ia dan keluarganya sangat terkejut dengan keputusan Handaru untuk mengundurkan diri dan memulai usaha peternakan domba. Hal ini dikarenakan di dalam keluarga mereka tidak ada yang memiliki latar belakang sebagai peternak.

Dwiyanto menuturkan bahwa meskipun anaknya berusia 25 tahun dan telah lulus sarjana, ia yakin bahwa Handaru sudah memahami risiko yang ada. Oleh karena itu, jika Handaru melakukannya dengan tekad yang sungguh-sungguh dan niat yang kuat.

Ia merasa yakin dan tidak khawatir dengan keputusan yang diambil oleh anaknya, karena menurutnya, segala jenis usaha akan berhasil jika dijalankan dengan tekad yang sungguh-sungguh. Terbukti, kini sudah memiliki tiga kandang dan menciptakan lapangan kerja untuk 6-7 orang di kandang dan warung.

  • Bagikan