Mediatani – Inovasi kembali diciptakan oleh mahasiswa dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Tim yang diketuai oleh Dhanu Sancoko kali ini mengajak para petani jagung yang ada di Kabupaten Gunungkidul untuk mengolah jagung menjadi mi.
Dilansir dari laman idntimes.com, Dhanu mengatakan bahwa pelatihan pengolahan jagung menjadi mi ini dilaksanakan di beberapa tempat seperti di Padukuhan Bendogede 1, Bendogede 2 dan Padukuhan Mendak serta Kapanewon Ponjong. Tujuannya adalah sebagai langkah awal pada program pemberdayaan masyarakat.
Beberapa hal yang menjadi latar belakang hadirnya inovasi ini adalah:
1. Jagung menjadi hasil panen utama para warga
Dhanu mengungkapkan bahwa diadakannya pelatihan pembuatan mi jagung ini karena tanaman jagung menjadi hasil panen utama yang bisa diolah dan mampu menghasilkan nilai jual yang tinggi.
Selain itu, harga jagung yang relatif murah pun menjadi salah satu alasan mengapa jagung menjadi bahan baku dalam pembuatan olahan mi ini.
2. Peluang bisnis mi yang dinilai cukup besar
Mahasiswa UNY mengadakan pelatihan pembuatan mi sebab menjadi salah satu bahan pangan yang banyak digemari oleh masyarakat.
Selain itu, mi memiliki pangsa pasar yang sangat terbuka lebar dengan peminat yang banyak. Sehingga, hal ini lah yang dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan warga.
Mi jagung ini dinilai memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi dan karoten serta lemak yang rendah sehingga aman untuk dikonsumsi bagi mereka yang menderita autisme dan hipersensitif pada protein terigu.
3. Cara pembuatan mi jagung
Salah satu mahasiswa UNY lainnya, Muhammad Zaky Alfiansyah menjelaskan bahwa timnya memberi nama mi jagung ini dengan sebutan Mie Jahat (Mie Jagung Sehat).
Dalam proses pembuatannya, bahan yang perlu disiapkan adalah 300 gram tepung terigu, 100 gram tepung jagung, 2 sendok makan minyak, garam secukupnya, sebutir telur, 150 ml air dan bumbu mi berupa kecap dan saus.
Terlebih dahulu, jagung digiling hingga menjadi tepung jagung. Setelah itu dicampurkan dengan 300 gram tepung terigu dan 100 gram tepung jagung dalam satu wadah.
Kemudian pada wadah lain, kocok telur dan campurkan sedikit air. Setelah itu tuang campuran telur dan air tersebut ke dalam wadah yang berisi campuran tepung. Aduk hingga menjadi kalis.
Setelah kalis, bagi adonan tersebut menjadi beberapa bagian. Masing-masing adonan memiliki bobot seberat 80 gram dan kemudian digiling menggunakan skala 1 sebanyak 3 kali.
Setelah itu, adonan digiling menggunakan skala 3 sebanyak 2 kali, lalu digiling lagi menggunakan skala 5 sebanyak 2 kali.
Saat adonannya sudah berubah menjadi pipih, adonan tersebut kemudian sudah bisa dicetak menjadi mi. Setelah itu, letakkan pada wadah yang telah ditaburi tepung terigu. Lalu, kukus sekitar 10 menit kemudian panggang menggunakan oven sekitar 20 menit.
Finishingnya, mi lalu dimasukkan pada kemasan beserta bumbu-bumbunya dan sudah siap dikonsumsi dan dipasarkan.