Mediatani – Di tengah pandemi Covid-19, budidaya ikan cupang telah menjadi peluang bagi pengusaha untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah. Usaha ikan hias ini bisa meraih omset jutaan rupiah bahkan puluhan juta setiap bulannya.
Salah satu pembudidaya ikan cupang yang bernama Nurul Qomariyah juga merasakan hal tersebut. Bersama suaminya, Nurul membudidayakan ikan cupang di rumahnya yang terletak di Komplek Greatland Setia Budi, Blok F7, Jalan Bunga Rinte, Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara.
Dilansir dari Tribun Medan, Nurul mengaku, awalnya, suaminya membeli ikan cupang karena takjub dengan kecantikan ikan hias tersebut. Ia pun memelihara ikan hias itu selama dua atau tiga bulan pada tahun 2020 kemarin.
Nurul menuturkankan, ia dan suami memelihara awalnya hanya sekitar dua ekor ikan cupang saja. Namun Nurul pun semakin tertarik untuk mengembangkannya karena menyukai keindahan warna serta kepakan ekor yang mengembang begitu indah.
“Tubuh ikan yang indah, membuat pesona ikannya semakin cantik. Suka aja gitu, yaudah dikembangi seperti sekarang ini,” ujar Nurul.
Sampai saat ini, ikan cupang milik Nurul tersebut telah banyak dipesan oleh masyarakat Aceh. Selain itu, ada juga yang memesan dari Kalimantan, Jakarta, dan Lampung.
Menurutnya, ikan cupang yang paling banyak dicari orang adalah ikan cupang yang multi color. Sebab, ikan cupang yang dimilikinya memang kebanyakan cupang multi color.
“Jadi itu yang sementara banyak di pesan,” ucap Nurul.
Untuk range harga sendiri, Nurul mengaku memasarkan ikan cupang miliknya dari kisaran harga 100 ribu hingga seharga 3 juta. Menurut Nurul, ikan cupang yang dijual dengan harga 3 juta itu pada umumnya dibeli oleh penghobi ikan cupang.
”Kalau yang sekedar hanya memelihara aja, paling yang 100 ribuan aja,” ucap Nurul.
Nurul mengaku, dari hasil penjualan ikan cupangnya itu, dirinya sangat terbantu karena memperoleh biaya tambahan untuk kehidupan sehari-harinya bersama suami.
“Alhamdulillah, di masa pendemi ini menjadi income pendapatan tambahan ya bang. Sangat membantu sekali memang selama membudiyakan ikan cupang ini,” ucap Nurul.
Saat disinggung jumlah ikan cupang yang laku setiap bulannya, Nurul mengungkapkan bahwa dirinya bisa menjual sekitar 50 ekor hingga 100 ekor. Dengan jumlah tersebut, ia bisa mendapat omset jutaan rupiah setiap bulannya.
Untuk pemesanan ikannya, lanjut Nurul, ia memasarkannya secara online, yaitu melalui akun instagram yang bernama @poison_betta_mdn. Ia pun mempersilahkan siapa pun yang berminat untuk membeli dapat melakukan pemesanan melalui akun Instagram tersebut.
Geliat bisnis ikan cupang
Saat ini ikan cupang telah menjadi salah satu komoditas bisnis ikan hias yang tengah naik daun karena berbagai keunggulan, termasuk warnanya yang atraktif. Hal itu membuat bisnis ikan ini dianggap menjadi peluang usaha yang menjanjikan keuntungan yang menggiurkan.
Bahkan, tak jarang ada orang-orang yang meninggalkan pekerjaannya karena ingin berbisnis ikan cupang demi mendapatkan penghasilan yang lebih besar dibanding pekerjaan sebelumnya.
Ikan cupang ini banyak digandrungi oleh berbagai kalangan, mulai dari orang gedongan, kaum pinggiran, anak-anak, hingga lansia lantaran karena dalam pemeliharannya memang tidak memerlukan sarana khusus, cukup dengan aquarium kecil atau stoples.
Dewasa ini, para pembudidaya berlomba-lomba melakukan perkawinan silang maupun rekayasa genetik lainnya agar variasi warna pada cupangnya menjadi lebih menarik. Hal itulah yang membuat banyak jenis cupang yang saat ini memiliki variasi warna, motif maupun bentuk sirip ekor yang menawan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), minat masyarakat terhadap ikan hias baik di dalam negeri maupun di luar negeri masih relatif tinggi. Tercatat, sampai pertengahan tahun 2020, ekspor ikan hias mencapai 540 ton dengan nilai mencapai sekitar 13.762 USD.