Mediatani – Ikan koi sudah dikenal sebagai salah satu jenis ikan mas hias yang memiliki warna dan corak yang indah. Tingkat kecerahan dan ketajaman warna serta bentuk indah ikan ini menjadi kualitas yang dinilai dalam setiap perlombaannya.
Pola warna dari ikan koi ini juga menjadi kesenangan tersendiri bagi para penghobinya. Selain untuk diperlombakan, ikan koi menjadi pilihan yang tepat untuk mempercantik tampilan rumah-rumah.
Ada yang dipelihara di dalam aquarium untuk dipajang di ruang tamu, di kolam halaman rumah, atau sebagai pajangan di dalam kamar.
Selain karena faktor genetik, keindahan warna dari ikan koi ini ternyata juga dipengaruhi oleh faktor nutrisi yang menjadi asupannya. Jadi, masih ada waktu untuk memberi perlakuan agar kecantikan ikan koi dapat meningkat sebelum diperlombakan.
Hal tersebut dipaparkan oleh Nina Meilisza, peneliti di Balai Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH) Depok, saat mengisi Webinar Merah Putih Universitas Airlangga (Unair).
Ia menjelaskan bahwa warna yang muncul pada ikan koi dipengaruhi oleh sel kromatofor yang dapat menghasilkan pigmen.
Adapun 4 sel kromatofor yang dimiliki oleh ikan koi, yakni Eritrofor penghasil pteridine (merah), Melanofora penghasil melanin (hitam), Xantofor penghasil karotenoid (kuning) dan iridofor penghasil kristal guanine dan purin (berkilau).
“Serta satu sel kromatofor yang tidak menghasilkan pigmen sehingga memberi warna dasar putih pada ikan yakni leukofor,” sebutnya.
Sejatinya, lanjut Nina, ikan memiliki kemampuan sendiri untuk menghasilkan pigmen warna. Sehingga, para pembudidaya hanya tinggal memberi pakan yang memiliki kualitas tinggi, dibanding harus memberi suplemen kandungan pigmen yang secara spesifik bisa meningkatkan warna ikan.
Namun, lain halnya dengan karotenoid, ikan tidak memiliki kemampuan untuk memproduksi karotenoid sendiri sehingga membutuhkan asupan dari luar.
“Oleh karena itu, untuk suplementasi pakan ikan guna meningkatkan warna umumnya digunakan bahan yang memiliki kandungan karotenoid yang tinggi,” katanya.
Lebih lanjut Nina menjelaskan, dari 800 jenis karotenoid yang ada, hanya Astaxanthin yang dapat memberi efek warna pada ikan. Ada banyak sumber bahan untuk mendapatkan karotenoid ini, mulai dari sayuran, buah, alga (Chlorella dll.), krustase, hingga bahan sintetis.
Karotenoid lain yang menjadi asupan ikan koi ini nantinya akan dimetabolisme menjadi astaxanthin, yang menghasilkan efek warna kuning, jingga dan kemerahan pada ikan.
“Ikan koi termasuk ikan yang mudah memetabolisme astaxanthin sehingga bisa diberi beberapa jenis karotenoid kecuali beta-karoten,” tambahnya.
Nina mengungkapkan perlu memperhatikan dosis yang diberikan dalam mensuplementasi pakan menggunakan karotenoid khususnya yang karotenoid sintetik. Pasalnya, dosis yang terlalu banyak hanya akan mengeluarkan biaya yang lebih padahal performansinya sama.
“Minimalnya dosis 100 mg/Kg pakan cukup untuk menjaga warna ikan dan jika ingin meningkatkan warnanya bisa menggunakan dosis 150 – 200 mg/kg pakan maksimal,” pungkasnya.